Mario Lawalata: Lalui Masa Kecil Dengan Kemiskinan

Family / 26 May 2009

Kalangan Sendiri

Mario Lawalata: Lalui Masa Kecil Dengan Kemiskinan

Budhi Marpaung Official Writer
15068

Mario Lawalata yang dikenal sebagi model sekaligus pemain sinetron menjalani masa kecilnya dengan penuh kesedihan. Semenjak usia 3 tahun, orangtua Mario telah bercerai dan semenjak itu dia tinggal sama mama dan kakaknya. Kehidupan mereka ketika itu benar-benar terpuruk, yakni tidak punya harta apa-apa. Reggi Lawalata, sang mama berjuang untuk membiayai Mario dan Oscar, mulai dari menjadi tukang cendol, sales door to door (menjual baju).

Awal masuk dalam dunia keartisan seorang Mario Lawalata bukanlah atas dasar keinginannya. Ketika itu, sang mama mendorongnya untuk ikut ajang foto model suatu majalah remaja, Cover Boy Aneka Yess. Ketika itu, dirinya masih duduk di bangku SMP. Karena memang tidak berminat, Mario akhirnya suka menghindar apabila ada orang yang datang ke rumahnya untuk memotret dirinya.

Suatu waktu, saat ada pengambilan foto dirinya, Mario yang sempat menolak ajakan pemotretan tersebut akhirnya mau melakukan pengambilan foto dirinya. Hal tersebut dapat terjadi karena bujukan dari sang fotografer. Dengan ekspresi muka yang dipaksakan, Mario melakukan setiap arahan gerakan dari sang fotografer.

Sementara itu, tanpa sepengetahuan diri Mario, foto tersebut tersebut dikirimkan ke ajang Cover Boy dimana pada saat itu dia berhasil menjadi juara favorit. Semenjak mengikuti ajang itulah, tawaran foto datang dan tidak hanya itu, uang pun didapatkan.

Sisi lain dari kehidupan seorang Mario adalah dia adalah orang yang sangat mengagumi sosok mamanya. Dia melihat mamanya mempunyai prinsip yang teguh dimana orang tidak bisa mengubah apa yang diyakininya. Prinsip dari mama itulah yang akhirnya menular ke dalam kehidupan dirinya. Salah satu prinsip hidup yang diturunkan dari mamanya adalah dia harus bisa menerima kenyataan dan serahkan semuanya tersebut ke dalam tangan Tuhan.

Mario dikenal oleh orang-orang terdekatnya sebagai orang yang religius, tetapi tidak terlalu fanatik. Dia tidak pernah membeda-bedakan teman dari agama yang dianut oleh temannnya tersebut. Menurutnya, segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupannya, ada campur tangan Tuhan.  

Kehidupan masa lalu yang pahit dimana mamanya berjuang keras demi menjadikan dirinya dan kakaknya orang berguna, dianggap Mario merupakan sebuah anugerah dari Tuhan yang besar. Bahkan menurutnya, apa yang diterima oleh mamanya saat ini merupakan hasil pemberian dari Tuhan atas apa yang dilakukan oleh mamanya dahulu kala.

Kedekatan antara dirinya dan mamanya tidak membuat dirinya malu mendapat sebutan "anak mama". Menurut Mario, dirinya tidak perlu malu mengungkapkan rasa sayangnya kepada mamanya walaupun itu dilakukannya di tempat umum. Mama adalah sosok penting dalam hidup Mario setelah Tuhan.

Mario di mata keluarganya merupakan orang yang cinta keluarga. Reggi lawalata, sang mama mengungkapkan bahwa sosok Mario adalah seorang pemerhati. Menurutnya, Mario suka memberikan kejutan-kejutan berupa hadiah tidak hanya bagi dirinya, tetapi anggota keluarga lainnya.

Sang kakak, Oscar lawalata pun mengungkapkan hal yang senada. Menurutnya, Mario adalah seorang yang punya prinsip hidup yang kuat. Dalam pandangan Oscar,  Mario, adiknya, menjalani hidup dengan cara yang lurus.

Sementara itu, sang mama mengaku bahwa dirinya sangat bangga dengan apa yang dicapai oleh Mario saat ini. Dia berdoa agar Mario, anaknya dapat menjadi seorang yang bahagia tidak hanya sekarang ini, tetapi di akhir hidupnya pun meraih kebahagiaan.

Mengakhiri kisah kesaksiannya, Mario Lawalata mengungkapkan sebuah keinginan yang ingin diwujudkannya yakni memberikan sebuah rumah idaman mamanya.    

(Kisah ini ditayangkan 26 Mei 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

Sumber kesaksian:
Mario Lawalata
Sumber : V090526113221
Halaman :
1

Ikuti Kami