Film Review / 25 May 2009
Kalangan Sendiri
-
Share:
Night at the Museum: Battle of the Smithsonian
arienurkrisna Official Writer
4013
Ben Stiller kembali dalam putaran kedua film A Night At The Museum 2: Battle of the Smithsonian. Kisah ini diawali ketika hamper semua display karakter yang di film pertama dipindahkan ke museum Smithsonian karena kekurangan dana. Smithsonian sendiri adalah kompleks museum dan penyimpanan jutaan barang bersejarah terbesar di dunia. Bersama itu uga dipindahkan lempengan pembawa hidup milik Akhmenrah sehingga semua barang display akan hidup setelah matahari terbenam. Larry Daley berusaha mengembalikan milik akhmenrah tersebut agar tidak timbul k
ekacauan. Ben Stiller (Larry) masih ditemani muka lama seperti Owen Wilson (Jed), Robin Williams (Teddy Rossevelt) dan Steve Coogan (Octavianus) dan ditambah karakter baru tentunya yang tidak kalah konyolnya, seperti Hank Azaria (Khamunrah), Amy Adams (Amelia Earhart) dan lainya. Petualangan Larry kali ini lebih besar lebih konyol, lebih seru, lebih memukau dan dan lebih mendidik dari segi historis. Penonton dibuat lebih mengenal kebudayaan dan sejarah amerika bahkan dunia. Sayang sekali kebudayaan kita di Indonesia malahan lebih cenderung dirusak dan tidak terjaga, alahan kita lebih terpengaruh budaya luar yang belum tentu baik. Film ini menurut saya unggul segalanya baik dari segi cerita, kekonyolan, visual effects dan karakter baru yang semuanya bersatu dengan sempurna dibawah arahan sutradara Shawn Levy dengan sempurna.
Sungguh sebuah film keluarga yang layak ditonton. Jika anda belum menonton yang pertama tidak apa-apa anda akan tetap terhibur, namun saya anjurkan untuk menonton film pertamanya dahulu.
Bawalah anak anak dan keluarga menonton film ini. Jangan lupa memberikan sedikit nilai sejarah untuk pengetahuan anak anda dan pengertian bahwa semua itu hanya khayalan dan imajinasi pembuat film ini.
Sumber : onchom
Bawalah anak anak dan keluarga menonton film ini. Jangan lupa memberikan sedikit nilai sejarah untuk pengetahuan anak anda dan pengertian bahwa semua itu hanya khayalan dan imajinasi pembuat film ini.
