Sistem Pernafasan Finansial

Investment / 21 May 2009

Kalangan Sendiri

Sistem Pernafasan Finansial

Lestari99 Official Writer
3661

Selain bernafas dengan paru-paru untuk kelangsungan hidup jasmani, kita juga membutuhkan pernafasan rohani setiap hari. Konsep pernafasan rohani diperkenalkan oleh 1 Yohanes 1:9 yang berbunyi: "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan". Ayat ini mengajarkan bahwa kita harus menghembuskan "udara kotor" yaitu dengan mengakui dosa kemudian menghirup "udara bersih" berupa kepenuhan Roh Kudus. Pernafasan rohani ini perlu dilakukan setiap hari seperti halnya pernafasan jasmani.

Larry Burkett dalam bukunya, Keuangan Anda dalam Perubahan Zaman, percaya bahwa konsep pernafasan rohani juga berlaku dalam bidang keuangan. Ia mengajarkan sebuah sistem yang disebut sebagai "pernafasan finansial" di mana kita dapat menyerahkan keuangan kita sepenuhnya dalam kendali Tuhan.

Langkah pertama untuk dapat bernafas secara finansial adalah dengan mengakui kepemilikan Allah atas uang kita setiap saat. Kita bukan owner tapi steward. Uang kita adalah titipan jadi harus digunakan sesuai kehendak Sang Pemilik. Kita perlu membuang "udara kotor" keakuan dan menggantinya dengan pengampunan serta pengakuan atas otoritas Allah.

Setelah mengakui kepemilikan-Nya, tentu saja kita harus rela menerima tuntunan-Nya. Mintalah hikmat Allah ketika kita harus mengambil keputusan (Amsal 1:7). Ujilah setiap keputusan dengan Firman Tuhan, kuatkan dalam doa, dan terimalah jawaban-Nya. Meskipun mungkin tidak enak katakanlah kita mengharapkan keuntungan, tapi Allah malah membawa kita pada situasi sebaliknya. Jangan lari. Allah selalu punya maksud baik meskipun belum dapat kita pahami. Kita perlu belajar dari Paulus yang mampu mencukupkan diri dalam kelimpahan maupun kekurangan dan tetap bersyukur apa pun keadaannya.

Jika kita mengakui kepemilikan Allah maka kita perlu memberikan perpuluhan pada-Nya. Bukan sebagai kewajiban atau investasi keuangan, tapi sebagai suatu kesaksian bahwa kita mengakui kepemilikan-Nya. Perpuluhan adalah kesaksian minimum bahwa kita bukan hanya menyerahkan keputusan pada-Nya dan mengikuti tuntunan-Nya, tapi mengembalikan sebagian dari milik-Nya karena Ia memang berhak atas itu.

Hal terakhir yang perlu kita lakukan dalam sistem pernafasan finansial adalah berkorban bagi orang lain. Allah memerintahkan kita untuk mengasihi sesama. Untuk itu, kita perlu tanggap dan peka pada kebutuhan orang di sekitar. Kita perlu belajar "menghembuskan keluar" keegoisan, ketidakpedulian, dan rasa takut kekurangan. Ingatlah janji Allah: "Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal" (Matius 19:29) dan ingatlah bahwa Allah selalu menepati janji-Nya.

Sumber : Sandra Lilyana - GetLife
Halaman :
1

Ikuti Kami