World Happiness Conference Menjanjikan Kebahagiaan Sejati

Nasional / 20 May 2009

Kalangan Sendiri

World Happiness Conference Menjanjikan Kebahagiaan Sejati

Tammy Official Writer
4492
Keadaan ekonomi sekarang ini mungkin berada di luar kekuasaan tangan manusia, tetapi tidak demikian dengan kebahagiaan mereka, menurut sebuah pertemuan kelompok periset pada sebuah konferensi internasional mengenai kebahagiaan pada hari Kamis besok.

Para ahli dari berbagai bidang dari neuro-sains dan filosofi hingga psikologi dan teologi akan berkumpul untuk mendiskusikan pandangan-pandangan terbaru mengenai kehidupan yang lebih bahagia dalam sebuah pertemuan di Sydney, Australia.

Masuk dalam workshop-workshop seperti yang berjudul The Architecture of Sustainable Happiness dan Practical Tools for Positive Relationships, lebih dari 2000 partisipan diharapkan menghadiri konferensi ini.

Mengejar kebahagiaan telah dipikirkan selama berabad-abad peradaban manusia, tetapi ketertarikan telah bertumbuh di beberapa tahun terakhir sehubungan dengan bertambahnya jumlah penelitian yang menyimpulkan bahwa adalah memungkinkan untuk meningkatkan kesejahteraan Anda, ujar para periset.

Selama dekade terakhir, studi-studi telah menunjukkan bahwa orang yang berpikir optimis dan memiliki hubungan-hubungan yang kuat lebih memungkinkan untuk lebih berbahagia.

Dengan resesi dan tantangan-tantangan esktra yang orang hadapi pada masa sekarang, perlengkapan-perlengkapan untuk belajar bagaimana agar bahagia atau berlindung dari masa-masa perekonomian sulit secara khusus tetap relevan.

"Banyak orang ingin menjadi bahagia. Mereka ingin mengetahui apa yang bisa mereka lakukan, dan mereka ingin belajar teknik-teknik pendukung secara sains," ujar Sonja Lyubomirsky, seorang profesor psikologi di University of California, Riverside kepada CNN.

Lyubomirsky, yang akan memimpin workshop mengenai kebahagiaan yang tahan lama, berargumen bahwa selagi factor-faktor genetik dan lingkungan memainkan peranan untuk menentukan kebahagiaan, para individual bisa memakai strategi-strategi untuk meningkatkan kapasitas mereka mencapai kebahagiaan.

Konferensi dua hari yang akan dimulai pada hari Kamis besok ini adalah potongan kecil dari bisnis kebahagiaan yang sedang berkembang.

Selagi belum ada angka tepatnya, pasar self-help AS - yang meliputi program-program kesehatan, buku-buku dan pelatihan holistik - melebihi $11 milyar dan diperkirakan bertumbuh hingga rata-rata 6% setiap tahunnya selama tiga tahun ke depan, menurut Marketdata Enterprises.

Belajar bagaimana agar bisa bahagia juga tidaklah murah. Konferensi The Happiness and Its Causes berbiaya $680, belum termasuk workshop-workshop. Hadirin pada event tahun ini juga diharapkan mendekati 2100 hadirin, menurun dari jumlah 2500 hadirin pada tahun lalu.

World Happiness Conference - Dalai LamaTetapi para partisipan telah berkembang semenjak diadakan pertama kali pada tahun 2005, yang dihadiri oleh 300 partisipan, ujar Cara Anderson dari non-profit World Happiness Forum, penyelenggara konferensi ini. Pertemuan ini mendapat sorotan besar setelah Dalai Lama berpartisipasi pada tahun 2007 kemarin.

Pada konferensi ini, para partisipan akan menyelidiki beragam topik, seperti penemuan sains terbaru pada otak dan berpikir positif untuk penemuan harta karun seperti menanam kesenangan dan membangkitkan roh. Juga tidak akan ada kesempatan-kesempatan untuk membeli buku, DVD, dan materi-materi lainnya.

Pertemuan ini diharapkan dapat menarik anggota-anggota dari industri keperawatan, termasuk, pekerja-pekerja sosial dan profesional-profesional kesehatan mental, sebagaimana juga para pendidik dan masyarakat umumnya.

Tren saat ini adalah orang menjadi lebih bahagia, ujar Ruut Veenhoven direktur dari World Database of Happiness. "Kita tahu bahwa kebanyakan orang lebih bahagia, sehingga orang pun tahu bahwa kebahagiaan itu memungkinkan atau setidaknya lebih kurangnya berada di tangan mereka masing-masing."

Manusia di masa post-modern sekarang memang semakin cerdas. Kebahagiaan pun diperkirakan merupakan suatu pernyataan dari pemikiran kita (state of mind, red). Tetapi dimanakah kita dapat menemukan kebahagiaan sejati? Kebahagiaan sejati kita sebagai manusia hanya dapat ditemukan dalam hubungan pribadi kita masing-masing dengan Sang Pencipta kita yakni Kristus. Melalui hubungan pribadi kita dengan Kristus, kita akan menemukan kebahagiaan sejati. Galilah kebahagiaan di dalam Dia!

Sumber : cnn.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami