Seorang Pendeta Ditahan Kepolisian, Situasi Orissa Menegangkan

Internasional / 18 May 2009

Kalangan Sendiri

Seorang Pendeta Ditahan Kepolisian, Situasi Orissa Menegangkan

Budhi Marpaung Official Writer
4588

"Situasi disini sangat menegangkan," kata seorang Pastor dari Jammu dan Kashmir, negara bagian India bagian utara yang menyatakan bahwa ada beberapa oknum kepolisian tertinggi di Jammu yang telah menahan dan menyiksa dia dikarenakan membuka kelas pendalaman Alkitab kepada masyarakat lokal disana.

Pastor A.M Samuel dari Maranatha Ministries International, mengatakan pihak berwenang di negara bagian Utara menangkapnya karena ada tuduhan bahwa dirinya melakukan kegiatan "mengubah kepercayaan seorang". Pastor Samuel juga menyatakan bahwa dirinya dipaksa keluar wilayah pelayanan saat ini oleh pihak kepolisian yang menahannya. Bila permintaan mereka ditolak, bahwa akan terjadi kembali peristiwa yang sama seperti di Orissa.   

"Mereka meminta saya untuk meninggalkan Jammu dan pergi ke Kerala atau orang lain akan membakar saya hidup-hidup. Mereka mengancam bahwa peristiwa di Orissa, Kandhamal akan terulang lagi," kata Pastor Samuel.

Agustus lalu, kejahatan terhadap anti Kristiani pecah di negara bagian timur India, Orissa setelah seorang pemimpin Hindu Fundamentalis walaupun pihak Maoist telah menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan tokoh agama terbesar di India tersebut.  Lebih dari 60 orang beragama Kristen telah dibunuh, 18.000 orang dilukai, 180 gereja dihancurkan; 4.500 rumah umat Kristiani dibakar, dan lebih dari 50.000 Umat Kristiani yang diusir dari Orissa.

Pada 4 Mei, Setelah seorang Pastor dari Jammu dan Kashmir telah dibebaskan dengan syarat, pihak kepolisian dari daerah hukum yang berbeda menangkap dia dengan tuntutan baru. Sekarang ini, beliau ditahan karena melakukan pengkoversian kepercayaan seseorang, yang hal itu dibantah langsung oleh sang Pastor.

Menurut kabar, Pastor A.M Samuel disiksa secara mental, mulai dari mencukur rambut secara tidak merata, menyuruh dia menyapu lantai terus menerus. Pihak kepolisian yang menahan sang Pastor tidak mengizinkan beliau untuk tidur.

Kesehatan sang Pastor saat ini semakin memburuk selama dalam masa penahan. Sementara itu, persidangan mengenai kasus ini direncanakan akan dilaksanakan pada 25 Mei nanti.

Sumber : christianpost.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami