Terkenalnya Nasi Pecel Yu Sri Kota Semarang

Entertainment / 13 May 2009

Kalangan Sendiri

Terkenalnya Nasi Pecel Yu Sri Kota Semarang

Tammy Official Writer
5972
\"NasiSimpang Lima adalah meeting point kota Semarang saat malam Minggu dan Minggu pagi. Bagian kota ini selalu ramai di saat-saat itu. Nah, di salah satu pojoknya, tepatnya di depan Toko Roti Brilian, di sisi jalan menuju ke Jalan Erlangga dan Kampus Undip, ada nasi pecel yang tersohor. Di tendanya tertulis jelas Nasi Pecel Yu Sri. Mengapa tempat itu jadi tujuan banyak orang untuk menikmati hasrat makan pecel padahal banyak penjual pecel serupa di Semarang?

Pilih Posisi Duduk Paling Strategis
Pecel Yu Sri mulai buka sekitar pukul 5 sore dan tutup pukul 2-3 pagi. Selepas tengah malam bukan jaminan Anda akan kebagian tempat duduk, karena di saat-saat itulah puncak keramaian kawasan Simpang Lima hingga dini hari. Tampaknya keramaian di jantung Kota Semarang ini juga merembet ke Warung Pecel Yu Sri. Kalau sedang beruntung, Anda akan menjumpai warung itu lengang. Namun, kerelaan Anda mengantri dan bersabar saat warung penuh, pasti akan berbuah manis.

Warung Pecel Yu Sri adalah warung tenda sederhana yang setiap saat bisa dibongkar pasang. Ukurannya tak begitu luas, paling banter sekitar 10 meter persegi. Kapasitasnya juga tak terlalu banyak. Dalam kondisi penuh, kira-kira menampung sekitar 20 orang. Di tempat itu, Yu Sri bak seorang ratu yang bertakhta di singgasana, dikelilingi oleh sayur dan lauk yang melimpah ruah. Sementara, para pembeli yang mengitarinya duduk manis di bangku kayu sambil matanya sibuk "memindai" lauk yang hendak dipilihnya. Bagi yang tak tertampung di dekat menu, silakan duduk di belakang "singgasana" Yu Sri.

Kalau sudah kebagian tempat, saran kami, pilih posisi yang paling strategis, yakni di sekitar susunan lauk dan sayur karena Anda dapat dengan mudah ‘mengakses' berbagai lauk yang ada tanpa sungkan mengganggu orang lain menikmati santapannya. Tapi jangan lupa Anda hitung berapa lauk yang sudah Anda comot. Di tempat ini stok sayur dan lauknya benar-benar melimpah. Ada telur ceplok, sate kerang, sate usus, sate ayam, sate hati, sate ampela, sate telur, bahkan sate keong kini mulai jarang ditemukan. Ada juga berbagai gorengan, termasuk gimbal udang dan kerupuk karak (kerupuk dari tepung beras/nasi). Beberapa olahan daging sapi, seperti hati, paru, dan babat goreng pun bakal menemani santap pecel Anda. Tak ketinggalan "teman setia" nasi pecel: tahu dan tempe bacem.

Bagi Anda yang selalu berpikir soal higienitas, tampaknya perlu berpikir panjang sebelum mampir ke tempat ini. Tapi bagi yang menganggap rasa yang paling utama, sedangkan higienitas entah nomor berapa, Pecel Yu Sri sungguh aduhai. Maklum, dalam menghidangkan makanannya, Yu Sri mencomot begitu saja sayuran dan lauk-pauknya dengan tangan telanjang. Tapi, para pelanggan setia Pecel Yu Sri tak pernah komplen masalah problem pencernaan setelah menyantap nasi pecelnya kendati sudah bolak-balik makan di sana. Mereka tetap sehat wal afiat! Bahkan banyak yang ketagihan. Atau mungkin, "jurus tangan telanjang" itulah rahasia mengapa rasa Pecel Yu Sri begitu lezat? Entahlah!

\"NasiKalau Anda tak pantang dengan jenis sayuran tertentu, pilih saja menu komplet. Lalu lengkapi dengan lauk yang Anda suka. Tapi kalau pun ditanya oleh Yu Sri atau asistennya, mau pakai "bantal" atau tidak? Anda tidak perlu Tanya balik, "Untuk apa?" Karena yang dimaksud bantal di sini adalah semacam martabak ukuran kecil yang dibenamkan di dasar pecel. Mengenai masalah bantai ini, sering kali jadi bahan ledekan bagi pengunjung yang baru pertama kali ke sini. Lumayan juga untuk selingan makan.

Dipincuk
Nasi Pecel Yu Sri disajikan dalam sebuah pincuk, yakni tempat makan dari daun pisang yang disatukan dengan sunduk (lidi yang dibuat runcing di ujungnya). Porsinya terbilang standar, tidak terlalu banyak tapi juga tidak sedikit. Namun bagi anak muda, apalagi pria, menambah adalah hal yang lumrah.

Kalau dilihat secara kasat mata, tidak ada yang istimewa dalam sajian pecel Yu Sri, tapi setelah kita ratakan bumbu kacangnya, dan kita cicipi sendok pertama, barulah kita paham mengapa orang-orang selalu memadati tenda ini. Bumbu kacang yang disiramkan di atas sayur, sengaja tidak dihaluskan dengan sempurna. Karena justru itulah karakter pecel yang membedakan dengan bumbu gado-gado. Kalau Anda coba mengapresiasi rasa bumbu pecel di tempat Yu Sri akan terasa manis sedikit gurih. Rasa pedasnya "sopan," tidak bakal membuat mulut Anda terbakar.

\"NasiOjo neko-neko, Ojo leno, Ojo nakal
Tempat makan yang mulai buka tahun 90-an ini sangat layak dinobatkan sebagai tempat kuliner favorit di Semarang. Berbagai liputan dan ulasan di internet sudah banyak yang membicarakannya. Jadi tidak perlu berpanjang-lebar tentang reputasi pecel yang satu ini.

Yang menarik dari tenda pecel ini adalah backdrop di dalam tenda, tertulis tiga baris kalimat, ojo neko-neko, ojo leno, ojo nakal, yang artinya jangan macam-macam, jangan lengah, jangan nakal. Sering kali para pengunjung menafsirkan secara bebas, jangan-jangan itu imbauan buat para pengunjung yang sengaja tidak menghitung dengan benar makanan yang dimakan, atau agar waspada terhadap copet, atau lainnya. Sepertinya mendiskusikan tiga kalimat itu mengasyikkan, sambil antri menunggu giliran duduk.

Saran kami, jangan membawanya pulang karena atmosfer makan di tempat ini tidak akan kena. Apalagi makan beramai-ramai, entah dengan teman atau keluarga, pasti lebih gayeng. Tak heran, ketika Anda mampir di sana, bakal banyak Anda jumpai mahasiswa, pelajar, dan anak-anak muda yang memadati tempat itu. Soal harga, tidak perlu khawatir. Dengan uang Rp20.000, Anda sudah bisa makan berdua dengan 3-4 lauk ditambah dengan air mineral.

NASI PECEL YU SRI
Kawasan Simpang Lima (Depan Toko Roti Brilian, Pojokan Menuju Jalan Erlangga),
Jam buka: 17.00-02.00,
Kapasitas tempat duduk: 20 orang,
Kisaran harga: Rp20.000 untuk dua orang dengan 3-4 lauk

Sumber : Agromedia
Halaman :
1

Ikuti Kami