Fenomena Penginjilan Backpacker New Zealand

Internasional / 7 May 2009

Kalangan Sendiri

Fenomena Penginjilan Backpacker New Zealand

Tammy Official Writer
5086
Bagi banyak orang muda adalah hal yang lumrah untuk mengambil waktu melihat dunia. Itu bisa menjadi petualangan yang mengubah kehidupan dan terima kasih kepada beberapa pelayanan di New Zealand, banyak pengelana yang juga menemukan Yesus dalam perjalanannya.

Itu dikenal sebagai fenomena backpacker.

Ribuan orang muda, terutama antara usia 18 dan 29, datang ke New Zealand untuk "pencarian" sebagaimana mereka menyebutnya. Mereka melihat itu sebagai kesempatan untuk menemukan dunia dan pada prosesnya, mudah-mudahan diri mereka sendiri.

Disana ada budaya yang diarahkan hanya untuk para backpacker. Di Wanaka, sebuah kota peristirahatan yang indah berlokasi di South Island New Zealand bahkan ada sebuah gereja yang didedikasikan untuk menjangkau populasi yang kerap berpindah ini.

Dalam sebuah hari Minggu sore orang-orang muda dari Jerman, Jepang, dan Belanda berada di antara para hadirin di Wanaka's Lighthouse Church.

Penjangkauan Lighthouse Church
Tetapi sebelum melangkah ke dalam pelayanan, misionaris local mengadakan BBQ bagi para back-packers. Makanan gratis dan persekutuan yang ditawarkan lebih dari cukup untuk mengumpulkan kerumunan kecil dari penginapan-penginapan lokal.

"Ini sangat menarik sekali karena orang-orang yang datang berbeda-beda satu sama lain dan sangat-sangat friendly," ujar Markus, seorang backpacker dari Jerman.

Yukiko dari Jepang, yang mengaku seorang Buddhist, mengatakan bahwa ia terbuka untuk mendengar lebih banyak mengenai Yesus.

"Ya, saya tidak terlalu baik pada Buddhism," ujarnya sambil tertawa. "Tetapi saya benar-benar tertarik pada banyak cara berpikir."

Anouk, 26, dari Amsterdam mengatakan bahwa karena alamnya yang indah yang membawa ia ke New Zealand.

"Itulah yang saya benar-benar suka disini di New Zealand, pendakiannya, dan perjalanannya," ujarnya.

"Saya bukanlah seorang pemercaya besar (dalam Yesus) tetapi bukan itu yang saya tidak percayai," tambahnya. "Saya berpikiran terbuka dan saya pikir ada lebih dari itu."

Yesus mengatakan, "Pergilah ke seluruh dunia dan kabarkanlah Injil."

Tetapi apa yang Anda lakukan ketika seluruh dunia datang kepada Anda?

Para Pencari Berdatangan ke New Zealand
New Zealand BackpackersUmat Kristiani di Wanaka, New Zealand, mengatakan itu adalah masalah yang bagus untuk dimiliki.

"Sebenarnya, ada sesuatu yang kami cintai, faktanya bahwa kami tidak perlu pergi ke seluruh dunia," ujar Natalie Nelson, pastor dari Lighthouse Church di Wanaka.

"Kita bisa berada disini dan mereka datang kemari. Mereka berdatangan kepada kita. Mereka berdatangan ke kota yang indah ini," tambahnya.

Misionaris lokal Scott Brown mengatakan Yesus telah menjelaskan sebuah strategi pada Kisah Para Rasul 1: 8.

"Ia mengatakan untuk memulai di Yerusalem dan jangan berhenti hingga kamu pergi ke bagian paling ujung dari bumi," ujar Brown. "Tetapi bayangkan ironi-nya. Disinilah kita di New Zealand, dua pulau kecil yang terbentang di Pasifik Selatan, yang paling ujung di bumi.

Brown mengatakan New Zealand tak bisa lagi yang lebih jauh dari Yerusalem.

"Tetapi seluruh dunia datang kepada kita," tambahnya.

Hati bagi Para Backpacker
Nelson, asal Kalifornia berusia 32 tahun, merasakan panggilan untuk menanam gereja di Wanaka beberapa tahun lalu. Ia merasakan Tuhan memberikan ia hati untuk para backpackers dikarenakan pengalamannya sendiri.

New Zealand Backpackers"Saya menghabiskan beberapa waktu back-packing sendiri. Saya berkeliling ke seluruh dunia, dan menghabiskan berbulan-bulan dengan tas back-pack di punggung saya," ujarnya. "Maka setiap saya melihat seseorang perasaan itu datang kepada saya ‘Oh, saya harap seseorang itu mengajakku' benar-benar mendorong dalam hati saya."

Scott mengatakan kebanyakan orang muda yang ia telah temui telah mencari untuk sesuatu yang lebih dalam dalam kehidupan mereka dan keindahan spesial New Zealand kerap membuka hati mereka untuk menerimanya.

"Ada sesuatu mengenai menjadi terlarut dalam keindahan alam yang membangkitkan hati penyembahan," ujarnya.

Scott menyebut itu sebagai sebuah koneksi spiritual.

"Dan adalah sukacita bagi saya untuk mengenalkan kepada orang-orang Sang Pencipta yang menciptakan apa yang mereka alami disini," tambahnya.

Pelayanan Scott juga termasuk memberikan Alkitab-Alkitab khusus hanya bagi para back-packer.

Bagi beberapa orang, itu hanya sebuah benih yang telah ditabur. Bagi yang lain itu adalah kebenaran yang sebenarnya mereka memang cari di dunia ini.

"Dan kebenarannya," ujar Brown, "itulah mereka para agen perubahan. Mereka adalah para pemimpin yang akan datang, para katalisator. Dan dengan menyentuh para backpacker di New Zealand, Anda sebenarnya menyentuh seluruh dunia."


Sumber : CBN News/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami