Joyce Clyde Hall: Visioner Pendiri Hallmark

Entrepreneurship / 7 May 2009

Kalangan Sendiri

Joyce Clyde Hall: Visioner Pendiri Hallmark

Tammy Official Writer
4001
Ketika berusia 18 tahun Joyce Clyde Hall melangkah keluar dari sebuah kereta di Kansas City, Missouri, pada 1910, ia tidak membawa banyak barang - hanya membawa sebuah kopor dan dua kotak sepatu berisikan gambar-gambar postcard. Dipenuhi dengan antusiasme orang muda, J.C. (sebagaimana ia lebih suka dipanggil seperti itu) telah ditentukan untuk membuat jejaknya pada dunia bisnis Ia memiliki rencana-rencana besar dan sebuah energi untuk membuat semuanya itu terjadi. Dan mereka memang akan terjadi - selama lebih dari 56 tahun selanjutnya, Hall menciptakan sebuah industri baru dan membangun perusahaan kartu ucapan terbesar di dunia.

Kehidupan awal Hall ditandai dengan perjuangan terus-menerus untuk mengatasi kemiskinan yang hina. Ayahnya, seorang pengkhotbah keliling, meninggalkan keluarganya, meninggalkan Hall dan kedua putranya yang lebih tua untuk menyediakan bagi ibunya yang setengah cacat. Ia mengambil pekerjaan pertamanya di pertanian pada usia 8 tahun,dan setahun kemudian ia menjual kosmetik-kosmetik dan sabun dari pintu ke pintu untuk California Perfume Company (yang kemudian berganti nama menjadi Avon).

Pada 1902, kakak pria tertua Hall pindah ke Norfolk, Nebraska, dan membuka sebuah toko buku. Tak lama setelah itu, seluruh keluarga bergabung dengan mereka, dan Hall berangkat kerja ke toko tersebut untuk dibayar $18 per bulan. Percaya bahwa ada pasar lokal besar untuk postcard-postcard yang di-impor dari Eropa, Hall dan saudara-saudara prianya mendirikan Norfolk Post Card Co. ketika ia berusia 16. Sayangnya, disitu tidak permintaan lokal yang cukup untuk menjaga perusahaan tetap menjalankan bisnis. Menyadari bahwa mungkin saja ada pasar yang lebih besar untuk postcard-postcard di luar Norfolk, Hall keluar dari sekolah, mengepak dua kotak sepatu yang dipenuhi dengan postcard dan melangkah ke Kansas City.

Ketika Hall tiba di Kansas City, ia hanya memiliki sedikit uang untuk meminjam sebuah kamar kecil di YMCA, dimana berfungsi sebagai rumahnya, kantor, dan gudang untuk beberapa tahun ke depan. Ia mengirim paket-paket dari 100 postcard kepada para dealer di sepanjang Midwest dengan harapan untuk memulai bisnis mail order yang sukses. Beberapa dealer menyimpan kartu-kartu tersebut tanpa membayar. Yang lain mengembalikan merchandise yang tak diinginkan tersebut dengan catatan luapan kemarahan. Tetapi sekitar sepertiga dari para dealer mengirim cek kepada sang pengusaha muda tersebut. Dalam hanya beberapa bulan ia telah menerima $200.

Sekalipun di balik kesuksesan awalnya, Hall mempercayai postcard-postcard ilustrasi hanyalah tren sesaat, maka ia menambahkan sebuah tema dari kartu-kartu Natal dan Valentine impor. Dalam setahun saudara prianya Rollie bergabung dengan dirinya dalam bisnis tersebut, dan pada 1912 logo Hall bersaudara tampil pada kartu-kartu ucapan. J.C dan Rollie lebih jauh lagi memperluas tema mereka dan membuka toko-toko ritel di Kansas City dan Chicago.

Tetapi ketika kesuksesan tampaknya berada dalam genggaman pria bersaudara ini, bencana datang menimpa. Pada tahun 1915, hanya beberapa minggu sebelum hari Valentine, api menyapu gudang mereka, menghancurkan seluruh persediaan kartu Valentine mereka dan menyebabkan sang bersaudara tersebut berhutang sejumlah $17,000. "Jika Anda ingin keluar, itu adalah waktu yang tepat untuk keluar," ujar Hall mengenai bencana tersebut. "Tetapi jika Anda bukan seorang quitter, Anda mulai untuk berpikir cepat." Dan itulah tepat apa yang dia lakukan.

Hallmark CardMelangkah naik kepada tantangan, Hall meminjam sejumlah cukup uang untuk membeli usaha ukiran lokal hingga ia dan Rollie bisa mengisi kembali stok mereka dengan cepat dan dengan murah mencetak kartu-kartu mereka sendiri. Mereka memproduksi dua kartu pertama mereka tepat waktu pada Natal 1915. Ucapan-ucapan masa Natal karya tangan dengan cepat menjadi sukses oleh para pembeli musim liburan, menyediakan sang bersaudara pemasukan kas yang sangat dibutuhkan.

Sekarang ia telah memiliki mesin cetaknya sendiri dan beberapa modal untuk dikerjakan, Hall mulai bereksperimen dengan konsep-konsep kartu lainnya. Pada waktu tersebut, kebanyakan dari kartu-kartu ucapan yang dijual di Amerika Serikat diukir import dari Inggris dan Jerman, dibuat hanya untuk pada Natal dan Valentine. Tetapi Hall mempercayai warga Amerika, yang lebih kasual dari warga Eropa, dapat mengambil ide kartu ucapan "setiap hari" yang tak mahal yang bisa mereka kirim kepada teman-teman dan keluarga tidak hanya di hari-hari khusus, tetapi di sepanjang tahun. Visinya akan kartu-kartu ilustrasi penuh warna mengekspresikan perasaan-perasaan, pertemanan, dan bahkan simpati yang dapat menciptakan sebuah pasar baru untuk kartu-kartu ucapan di Amerika.

Yakin bahwa mengirimkan pesan-pesan kasual "me to you" dapat akhirnya menangkap perhatian dalam pergaulan sehari-hari, Hall memperkenalkan kartu setiap-hari pertamanya pada 1919. Itu berisikan sebuah kata dari penyair Amerika Edgar Guest: "Saya ingin menjadi teman yang begitu baik sebagaimana begitulah kamu pada saya." Bait sederhana dan juga penuh perasaan ini menangkap sebuah perasaan bahwa banyak orang ingin untuk berbagi, dan itu menjadi laris dengan cepatnya.

Didorong oleh keberhasilan dari usaha awal ini, Hall bersaudara memperluas tema kartu ulang tahun mereka termasuk ucapan ulang tahun, perayaan, ucapan inspirasi dan pesan lekas sembuh. Perang Dunia I menambahkan keberhasilan mereka, karena orang-orang yang berada di kampong halaman ingin untuk mengirim kartu "missing you" bagi yang tercinta yang ditugaskan di seberang lautan.

Pada awal tahun 1920an, kartu-kartu semua-peristiwa khusus telah terjual di toko-toko sepanjang East dan Midwest, dan Hall bersaudara pindah ke lokasi Kansas City yang baru yang memperkerjakan 120 pekerja. Hingga pada masa tersebut, mengirim kartu-kartu "me to you" telah menjadi sesuatu yang lumrah dalam pergaulan sehari-hari, sesuatu yang sebelumnya dilewatkan oleh kompetitor utama, American Greetings, yang juga telah mulai menjual kartu-kartu semua-peristiwa. Sebagai respon pada kompetisi yang telah meningkat dan untuk lebih cepat memperlebar dan menghimpun perhatian nasional, Hall kembali mengubah nama perusahaan menjadi Hallmark - sebuah nama yang disarankan kualitas tertinggi.

Hallmark CardBeberapa dekade yang mengikuti, Hall mulai melanjutkan untuk berjuang untuk menjadikan nama Hallmark sama dengan kesempurnaan. Pada 1944, eksekutif Hallmark C.E. Goodman membakukan slogan iklan Hallmark yang sekarang legendaris, "Ketika Anda begitu peduli untuk mengirimkan yang terbaik." Untuk memastikan kartu-kartunya menghidupi janji ini, Hall memanggil di antara talenta-talenta dari artis-artis popular dan penulis-penulis masa tersebut, seperti Norman Rockwell, Grandma Moses, Ogden Nash dan Pearl Buck. Ia bahkan menjual kartu-kartu yang didesain oleh Winston Churchill dan Jacqueline Kennedy Onassis.

Selalu mencari cara-cara baru untuk menjual kartu-kartunya, Hall mulai mempelajari kebiasaan-kebiasaan berbelanja warga Amerika dan menemukan sebuah pasar potensial yang besar menjual kartu-kartu melalui rantaian peritel obat, makanan, dan diskon. Pada 1959, ia memperkenalkan Ambassador Cards, sebuah dasar yang diciptakan khusus untuk dijual melalui saluran-saluran ritel yang bertumbuh dengan cepat.

Seorang otokrat keras dan perfeksionis yang kukuh, Hall mengharuskan untuk memberikan tanda persetujuannya untuk setiap desain kartu ucapan dan baris kata sebelum itu ditambahkan pada produk. Bahkan setelah hari pensiunnya pada 1966, ketika putranya, Donald, mengambil alih helm, Hall melanjutkan untuk mengambil hari-hari penuh di kantor ketika ia tidak sedang berlibur. Pada waktu kematian Hall pada 1982, perusahaan yang ia bangun lebih dari 70 tahun seblumnya berbalik menjadi 8 juta kartu ucapan setiap harinya, termasuk kartu yang memulai itu semua - bait persahabatan Edgar Guest, yang tetap diingat sebagai salah satu penjualan terkuat Hallmark sekarang ini.

Sumber : entrepreneur.com
Halaman :
1

Ikuti Kami