Pasukan AS di Afganistan Dituduh Lakukan Penginjilan

Nasional / 5 May 2009

Kalangan Sendiri

Pasukan AS di Afganistan Dituduh Lakukan Penginjilan

Puji Astuti Official Writer
4421

Pihak militer Amerika Serikat membantah bahwa tentaranya yang berada di Afganistan melakukan penginjilan dan membawa orang Afganistan kepada ke Kristenan. Hal ini berkaitan dengan pemberitaan oleh Al Jazeera English, sebuah televisi internasional yang berbasis di Qatar. Al Jazeera menayangkan sebuah video kebaktian prajurit AS dan juga Alkitab yang dicetak dalam bahasa setempat.

Pentagon mengatakan bahwa pemberitaan itu tidak akurat. Apa yang ditayangkan adalah kegiatan kelompok doa dan kebaktian gereja di base camp angkatan udara militer AS yang bertempat di Bagram, Afganistan.

"Para prajurit menerima kiriman Alkitab dalam bahasa Pashto dan Dari yang merupakan sumbangan dari gereja di Amerika," demikian ungkap Col. Gregory Julian, juru bicara pasukan Amerika di Afganistan kepada CNN. "Para prajurit tidak tahu bahwa mereka dilarang untuk membagikannya, tapi kemudian pendeta memimpin pendalaman Alkitab dan memberitahu akan kesalahan tersebut, namun sayangnya hal tersebut tidak ditayangkan dalam video tersebut. Alkitab tersebut tidak pernah dibagikan, tetapi di ambil kembali oleh pendeta tersebut."

Video yang lain menayangkan pendeta dari unit tentara tersebut berkotbah tentang penginjilan kepada para jemaat yang datang.

"Para anggota pasukan khusus - pada dasarnya, mereka adalah pemburu manusia. Kita melakukan hal yang sama dalam kekristenan, kita memburu orang bagi Yesus. Inilah yang lakukan, kita memburu mereka," demikian Lt. Col. Gary Hesley yang tampak berkotbah dalam video tersebut. "Kita buru mereka untuk dibawa ke sorga, sehingga mereka bisa masuk dalam kerajaan itu. Itu adalah yang kita lakukan, itulah pekerjaan kita."

Menurut pihak militer AS, hal tersebut sama sekali tidak menyalahi aturan. Menurut mereka dalam video tersebut Lt. Col. Gary tidak meminta para prajurit untuk berkotbah atau mengkristenkan orang Afganistan.

"Ini adalah jurnalisme yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab, yang mengangkat video lama dari kegiatan ibadah prajurit Amerika menjadi sesuatu yang sensasional," demikian tambah Col Gregory.

Base camp angkatan udara Amerika adalah tempat tinggal bagi ribuan prajurit Amerika. Para prajurit tersebut tidak bisa keluar masuk sembarangan, dan harus melalui berbagai aturan yang ketat.

Sumber : CNN/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami