Thomas Watson Jr.: Pengubah Industri Komputer

Entrepreneurship / 16 April 2009

Kalangan Sendiri

Thomas Watson Jr.: Pengubah Industri Komputer

Tammy Official Writer
5665
Ketika Thomas Watson Jr. memegang kendali atas IBM dari ayahnya, ia memiliki banyak sepatu yang harus diisi. Setelah semuanya itu, Watson senior telah mendirikan IBM dari perusahaan pembuat jam dan tabulator punch-card menjadi perusahaan raksasa. Meragukan kemampuan diri sendiri, penerus tahta IBM ini pernah meratap kepada ibunya, "Saya tidak bisa melakukannya. Saya tidak bisa bekerja untuk IBM." Tetapi sebenarnya ia tidak hanya meneruskan ayahnya, tetapi bahkan mengunggulinya. Ia dengan berani membawa IBM - dan dunia - ke dalam era komputer, menciptakan sebuah perusahaan yang memiliki penjualan luar biasa dan pelayanan mantak budaya jas hitam yang berdiri atas semua yang baik... dan buruk... mengenai korporat Amerika.

Thomas Watson Jr. lahir pada tahun 1914, di tahun yang sama ketika ayahnya ditunjuk sebagai manajer dari Computing-Tabulating-Recording Co. (CTR). Pada 1924, Watson Sr. menjadi CEO dan merubah nama perusahaan tersebut menjadi International Business Machines (IBM). Dikarenakan posisi ayahnya, Thomas Jr. memiliki pendidikan yang sangat istimewa, bersekolah di sekolah swasta, berkeliling dunia dan menikmati keuntungan dari kemakmuran keluarga. Ini justru akan membuktikan lebih sebagai sebuah rintangan dan bukannya keuntungan bagi pria muda bermasalah tersebut.

Watson Sr. adalah pribadi yang kaku dan sulit memaafkan, dan memiliki ekspetasi tinggi tak beralasan putranya - harapan-harapan yang Watson Jr. kerap rasakan bahwa ia tidak dapat melakukannya. Tentu saja, pada awalnya terlihat jelas bahwa ia tidak bisa disamakan dengan ayahnya, tidak juga sebagai penerus yang kompeten. Seorang murid gagal yang abadi, "Terrible Tom," sebagaimana teman-teman sekelasnya dan instrukturnya memanggil dirinya, menghembuskan frustrasinya dengan berseloroh berlebihan dan melawan otoritas. Itu memerlukan enam tahun dan tiga sekolah untuk melewati masa sekolah menengah atas, dan kampus tidaklah lebih baik. Pada Brown University, ia menghabiskan kebanyakan dari waktunya dengan bermain, dan hanya lulus dikarenakan intervensi seorang dekan yang simpati padanya.

Setelah kuliah, Watson terdaftar pada sekolah penjualan IBM, tetapi tidaklah juga cukup baik padanya. "Masa tiga tahun saya sebagai salesman adalah masa meragukan diri sendiri yang menyakitkan," tulisnya dalam otobiografinya Father, Son & Co.: My Life at IBM and Beyond. Dan Watson memiliki alasan bagus untuk merasa seperti itu. Ia tidak pernah yakin apa yang ia telah capai karena dirinya sendiri dan apa yang telah direncanakan untuk memberi ‘bumbu' berita bagus bagi ayahnya, sebagaimana kepala dari kelas training penjualannya membereskannya hingga ia bisa terpilih sebagai presidennya. "Buruknya bagi saya," Watson mengingat, "Saya kekurangan kekuatan karakter untuk mengatakan ‘Saya tidak akan memiliki ini.'"

Tetapi Perang Dunia II mengubah itu semua. Sebagai ajudan dan pilot bagi Mayor Jenderal Follett Bradley, jenderal inspektur Tentara Angkatan Udara, Watson terbang hingga Asia, Afrika, dan Pasifik, menunjukkan syaraf mentah, pandangan visioner dan kemampuan perencanaan yang cerdas. Sebagai hasil dari pengalaman-pengalamannya, ia kembali dari perang dan berpikir semakin yakin untuk pertama kalinya bahwa ia mungkin berkemampuan menjalankan IBM.

Ayahnya, bagaimanapun, tidaklah terlalu percaya diri. Watson Jr. telah sangat tidak mengesankan dirinya sebelum masa perang yang artinya itu adalah sulit bagi Watson senior untuk menerima bahwa ia telah berubah. Dan tidak hanya juga ia telah berubah, ia juga telah kembali ke IBM dengan sebuah perspektif baru. Ia dengan cepat menyadari bahwa masa depan IBM terletak pada komputer-komputer, tidak pada teknologi yang telah ketinggalan jaman seperti tabulator-tabulator, dimana adalah barang dagang perusahaan. Kebanyakan orang, termasuk ayahnya, menolak untuk mempercayai bahwa produk inti perusahaan secepatnya akan menjadi kuno.

Thomas Watson - IBMMeskipun begitu, ketika Watson menjadi presiden IBM pada 1952, ia mengikuti visinya, merekrut para ahli elektronik, seperti pionir komputer John von Neumann, yang bertanggung-jawab untuk menciptakan komputer-komputer IBM pertama yang sukses, seri 700 dan seri 650. Pada 1963, IBM telah meraup memimpin dari 8-sampai-1 penghasilan atas Sperry Rand, competitor terdekatnya dan pencipta Univac - komputer komersial terbesar pertama.

Dengan IBM yang sudah jelas berada di puncak, Watson mengambil resiko terbesar dalam karirnya. Ia mengajukan untuk menghabiskan lebih dari $5 milayar untuk mengembangkan sebuah standar baru komputer-komputer yang akan menjadikan mesin-mesin perusahaan yang telah ada menjadi kuno. Visinya adalah untuk menggantikan unit-unit spesial dengan komputer-komputer kompatibel bernama System/360 yang dapat mengisi setiap data-processing dan dinaikkan sebagaimana kebutuhan-kebutuhan mereka bertambah, tanpa memiliki untuk mengesampingkan software mereka yang sudah ada.

Itu adalah strategi yang sangat jelas yang hampir gagal karena masalah software menciptakan delay pengiriman. Watson menugaskan 2000 teknisi untuk bekerja memecahkan masalah software tersebut. Meskipun mesin yang pertama masih lambat, mereka menjadi lebih baik sebagaimana terus-menerus dibangun. Pada 1966, program software yang ber-delay lama dikirimkan, dan System/360, yang pada akhirnya akan merevolusi industri komputer, terbukti menjadi sukses fenomenal. IBM menginstal dasar untuk komputer-komputer ‘skyrocketed' dari 11.000 pada 1964 hingga 35.000 pada 1970, dan perolehannya lebih dari dua kali lipa menjadi $7.5 milyar.

Thomas WatsonPada 1971, tahun-tahun akan masa kerja keras dan stress menghinggapi Watson, dan ia pernah mengalami serangan jantung yang nyaris fatal. Selagi memulihkan kesehatan, ia memutuskan untuk pensiun. "Saya ingin hidup lebih lama dibandingkan saya ingin untuk menjalankan IBM," ia menjelaskan dalam buku Father, Son & Company. "Itu adalah sebuah pilihan yang tidak pernah ayah saya lakukan, tetapi saya pikir ia akan menghargainya." Setelah masa pensiunnya, Watson mengejar ketertarikannya yang lain akan berlayar dan terbang, dan bahkan melayani sebagai duta bagi USSR di bawah Presiden Jimmy Carter. Pada Desember 1993, pria yang majalah Fortune puji sebagai "kapitalis terbesar yang pernah hidup," meninggal karena komplikasi diikuti dengan stroke.

Di bawah Thomas Watson Jr., IBM sepenuhnya mendominasi industri komputer yang akhirnya meninggalkan kompetitor-kompetitor seperti Sperry Rand yang terpukul karena kebangkitan IBM. Dan meskipun pendatang-pendatang baru seperti Compaq dan Microsoft nyaris membawa IBM bertekuk di lutut mereka pada masa 1980an, sebagaimana millennium baru berganti, patung raksasa yang Watson wariskan dan kuat pada tahun 1950an dan 1960an berdiri tegak sebagai perusahaan keenam terbesar di Amerika Serikat.

Sumber : entrepreneur.com
Halaman :
1

Ikuti Kami