Berinvestasi Dengan Strategi 'Economic Moat'

Investment / 6 April 2009

Kalangan Sendiri

Berinvestasi Dengan Strategi 'Economic Moat'

Budhi Marpaung Official Writer
5944

Dalam menjalankan sebuah bisnis atau menanamkan investasi di satu atau beberapa bidang pasti memiliki resiko. Resiko yang dialami pun bisa berbeda-beda karena dalam menjalankan bisnis atau berinvestasi yang akan menentukan adalah pasar.

Kondisi yang tidak serba menentu di hampir seluruh belahan dunia tentu membuat pebisnis atau investor termasuk Anda sendiri saat ini memutar otak mereka lebih keras agar perusahaan tidak sampai kolaps dan mencari cara dapat menang dalam persaingan pasar yang ada saat ini. Berikut ini ada sebuah cara yang mungkin dapat menjadi masukan bagi Anda yang saat ini sedang berada di dalam situasi yang kurang mengenakkan tersebut.

Salah satu cara yang akan dibahas kali ini adalah dengan menerapkan Economic Moat. Sebelum berbicara lebih jauh membicarakan mengenai Economic Moat, alangkah lebih baiknya lebih mengenal dahulu mengenai cara ini. Apa itu Moat? Apa kaitan Economic Moat dengan investasi?

Bagi Anda yang pecinta buku-buku mengenai dunia perang di zaman dahulu kala, yang masih menggunakan pedang, tombak, dan panah sebagai alat berperang mereka pasti tidak asing dengan kata-kata seperti tangga/scaling ladder, ‘menara Penyerbuan'/Assault Tower, ‘pendobrak'/Battering Ram, ‘Pelontar Batu'/Catapult, dan Moat. Semua yang disebut sebelumnya selain Moat adalah alat-alat yang digunakan para orang yang berperang untuk menyerang ke benteng lawan mereka. Kita akan membahas mengenai Moat saja.

Moat digunakan dalam dunia peperangan sebagai "alat pertahanan" dari serangan musuh (Moat bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya parit). Biasanya Moat/parit dibuat di depan pintu gerbang benteng. Pada zaman dahulu, tentara musuh mendatangi dengan cara menyerbu langsung ke benteng pihak yang menjadi lawannya sebagai cara merebut daerah tersebut. Dengan adanya Moat/parit, pihak lawan akan terhenti langkahnya karena tidak dapat memasuki benteng tersebut.

Mungkin benteng dihujami serangan-serangan lawan dari luar, tetapi mereka tidak begitu saja mudah untuk memasuki benteng lawannya ini. Pihak yang menyerang benteng musuhnya ini harus mendatangi melewati jembatan yang bisa dinaik turunkan oleh tentara-tentara yang berada di dalam pintu benteng. Ketika jembatan diangkat, maka mau tidak mau pihak lawan akan melewati Moat/parit yang dibuat di depan gerbang benteng tersebut dan biasanya mereka akan berpikir 1000 kali untuk melewati Moat/parit ini. Ada satu prinsip dalam zaman perang dahulu kala, yakni buatlah Moat selebar dan sedalam mungkin karena itu akan membuat pertahanan benteng menjadi kuat. Terus apa hubungan Economic Moat dengan Investasi?

Istilah Economic Moat mungkin tidaklah terlalu dikenal oleh orang-orang yang sudah lama atau berkecimpung dalam dunia investasi/usaha, tetapi mendengar Warren Buffet pastilah nama ini tidak asing bagi Anda. Economic Moat sendiri bila didefiniskan sebagai "Keunggulan kompetitif suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya"

Perusahaan yang memiliki Economic Moat yang lebar, akan mampu mempertahankan dirinya dari 'serangan' para kompetitornya.

Sebagai contoh mengenai hal ini, misalkan saya mengetahui resep produk yang dikeluarkan oleh perusahaan minum Aqua dan akan membuat produk sejenis dengan yang dipunyai oleh Aqua. Meskipun saya menjual produk ini di pasaran dengan melakukan inovasi terhadap produk yang sama dengan Aqua ini, para pembeli akan tetap mengatakan bila membeli produk sejenis ini dengan merk Aqua. Intinya, Aqua sudah tertancap di dalam kehidupan mereka, atau istilahnya adalah Aqua sudah melakukan ‘Share of mind" kepada para calon pembeli atau pembeli produk Aqua. 

Apakah Economic Moat hanya berkaitan dengan ‘citra produk/merek' saja? Jawabannya tentu tidak. Keunggulan kompetitif itu bisa dalam berbagai bentuk, seperti keunggulan kompetitif, keunggulan biaya dan harga, permodalan dan sebagainya. Keunggulan yang dapat dimiliki atau dibuat oleh satu perusahaan atau bidang usaha tidak terpatok kepada satu keunggulan saja, tetapi bisa memiliki lebih dari satu keunggulan.

Kembali kepada contoh sebelumnya, Aqua tidak hanya memiliki kekuatan di dalam merek, tetapi mereka memiliki jaringan distribusi yang luas di Indonesia. Keunggulan jaringan distribusi ini adalah kunci keberhasilan mereka untuk terus berkibar dalam jagat industri minuman mineral kemasan Indonesia.

Jadi, bisa kita lihat bahwa Moat yang dimiliki oleh Aqua selain ‘dalam' juga ‘lebar'.

Lalu apa kaitan semua hal di atas dengan Investasi?

Warren Buffet, kerap kali mengatakan bahwa perusahaan yang bisa memberikan keuntungan kepada para investornya  adalah perusahaan yang mempunyai Economic Moat yang lebar dan dalam. Perusahaan yang mempunyai ciri seperti ini, biasanya mampu mempertahankan atau bahkan meningkatkan tingkat keuntungannya. Tentunya ini akan memberikan dampak yang positif kepada para investor perusahaan tersebut.

Ketika suatu perusahaan tidak mempunyai Economic Moat, maka perusahaan itu lebih rentan terhadap ‘serangan' pesaingnya. Umumnya, ini akan berujung pada ‘perang harga' yang pada akhirnya tentu akan menurunkan tingkat keuntungan perusahaan tersebut. Hasil yang diterima oleh investor pun akhirnya mengecewakan.

Sumber : janganserakah.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami