Pekerja Misi AS Terganjal Masuk Inggris Karena Visa

Internasional / 18 March 2009

Kalangan Sendiri

Pekerja Misi AS Terganjal Masuk Inggris Karena Visa

Budhi Marpaung Official Writer
4182

Seorang musisi Kristiani dan tim misionaris dari Amerika Serikat baru-baru ini ditolak masuk ke Inggris atas peraturan imigrasi baru yang memberlakukan pekerja sosial untuk misi agama harus memiliki visa kerja.

Penyanyi Rohani Kristiani, Don Francisco tiba di Bandara Heathrow pada 2 Maret dan tertahan, diambil sidik jarinya dan dikawal menuju sebuah penerbangan kembali ke AS.

"Saya merasa mereka mencari alasan untuk mengeluarkan saya," kata Francisco.

Pejabat imigrasi mengatakan ia (Fransisco, red) kekurangan dokumen yang benar.

Menurut Fransisco, bahwa terjadinya hal ini adalah karena salah pengertian dan penyalahgunaan undang-undang imigrasi yang dilakukan oleh pihak imigrasi Inggris. Fransisco juga menambahkan, dengan adanya undang-undang imigrasi yang baru ini ditakutkan membuatnya tidak dapat kembali ke Inggris di masa yang akan datang.

Misionaris Dideportasi

Hari sebelumnya, sekelompok tim yang terdiri dari para ahli juru masak asal Arkansas, AS, ditolak masuk ke Skotlandia. Mereka merupakan orang-orang yang sukarela untuk melakukan misi dengan keahlian mereka. Para ahli juru masak sukarela ini datang ke Inggris bekerja sama dengan Gereja Assemblies of God, Edinburgh.

Pemimpin misi ini, Craig Johnson mengatakan bahwa pihak imigrasi yang menolak mereka masuk memberikan alasan bahwa untuk dapat masuk kesana (Skotlandia, red) harus menggunakan visa kerja. Selain sebagai pemimpin misi para tim ahli masak dari Arkansas, Craig Johnson juga merupakan wakil gembala pemuda di Harvest Time Church di Fort Smith, Arkansas. 

Undang-undang Imigrasi di Inggris yang baru menyatakan bahwa setiap para pekerja dengan maksud kegiatan rohani yang berasal dari luar Inggris harus dengan sponsor organisasi-organisasi yang diakui Pemerintah Inggris. Selain itu juga, untuk mendapatkan visa kerja harus mengeluarkan biaya.

Rev.Andrew Smith, pemimpin Gereja Assemblies of God, Skotlandia, mengatakan dia "takut" oleh deportasi yang dilakukan oleh pihak imigrasi.

Smith mengatakan ia membayar $550 untuk biaya sponsor sekelompok tim ahli masak dari Arkansas, tetapi aplikasi ini masih dalam proses. Dia sekarang membuat surat keluhan dengan pihak kantor pusat dan permintaan maaf resmi untuk para pekerja dari AS yang telah diundang oleh mereka (Gereja Assemblies of God, red).

Smith mengatakan bahwa kejadian yang menimpa oleh rekan-rekan mereka asal Amerika tidak akan melemahkan iman mereka. Bahkan gereja yang di gembalakan olehnya akan terus mengajak rekan-rekan sekerja dari berbagai negara di dunia ini untuk bersama-sama memberitakan kabar baik kepada masyarakat Inggris.

Sumber : cbn.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami