Gereja Kurdzman: Tempat Perlindungan Orang-orang Percaya Irak

Internasional / 25 February 2009

Kalangan Sendiri

Gereja Kurdzman: Tempat Perlindungan Orang-orang Percaya Irak

Budhi Marpaung Official Writer
5492

Sejak AS melancarkan invasi ke Irak pada tahun 2003, kondisi keamanan di Irak saat ini telah berangsur-angsur baik dalam beberapa bulan belakangan. Akan tetapi, kondisi ini berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh orang-orang percaya yang hidup di negara ini. Mereka masih menghadapi tantangan dari orang-orang sekitar karena iman kepada Kristus yang mereka pegang.

Orang-orang percaya di Irak mengalami penganiayaan berupa penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh kaum Muslim radikal yang ada. Lusinan gereja juga mendapat serangan bom sehingga mengalami kerusakan bahkan ada yang sampai hancur lebur.

Orang-orang percaya di Irak yang mengalami penganiayaan saat ini mendapat sebuah tempat perlindungan di daerah pelosok. Tempat itu adalah gereja Kurdzman, yang berada di Erbil, Irak Utara. Gereja Kurdzman adalah gereja yang sedang berkembang saat ini dan memiliki kepedulian terhadap saudara seiman yang mengalami penganiayaan dari sekitarnya dengan menyediakan tempat persembunyian.

Karzan Mohammed, 21 tahun, merupakan salah satu orang percaya yang tinggal di gereja Kurdzman. Karzan Mohammed dahulu merupakan salah satu penganut agama tertentu yang ada di Irak. Akan tetapi, satu hari dia mendapat mimpi bertemu dengan Tuhan Yesus. Sejak saat itulah, dia menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya.

Karzan menceritakan mengenai perubahan yang ia terima dari orang-orang sekitarnya, terutama dari keluarganya. Keluarga Karzan, setelah mendengar bahwa ia sudah mengubah imannya kepada Yesus, ditendang keluar dari rumah. Tidak hanya itu saja dia juga pernah mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari sekelompok orang yang tidak dikenalnya.

Karzan diculik oleh beberapa orang bersenjata dan mendapatkan dirinya sudah berada di dalam sel. Peristiwa di dalam sel, baginya merupakan mukjizat yang tidaklah terlupakan karena dia menerima berbagai macam siksaan dari petugas penjaga sel penjara. Hal itu dialaminya selama 7 minggu.

Karzan mengungkapkan ketika di dalam penjara tersebut, para petugas penjaga penjara tersebut memperolok-olok dia karena telah menganut agama Kristen. Bahkan dia juga mendapat siksaan-siksaan agar dia dapat mengingkari imannya kepada Yesus, tetapi imannya tetap teguh kepada Yesus. Saat para penjaga menyiksa dia dengan cara disetrum, dia malah memberitakan tentang kasih Yesus kepada para penjaga penjara tersebut.

Saya berteriak, ‘Yesus Mengasihimu, Yesus Mengasihimu," kata Karzan.

Berbagai cara dilakukan oleh para penjaga penjara untuk mengubah pendirian iman Karzan, tapi ia tidak bergeming dari imannya kepada Yesus. bahkan ketika dia dalam penjara, Karzan memenangkan 4 orang bagi Tuhan yang merupakan para penjaga penjara. Setelah berminggu-minggu disiksa, Karzan dibebaskan.

Waktu kebebasan dirinya merupakan waktu yang menggembirakan dan menyedihkan dalam hidupnya. Menggembirakan karena dia dapat hidup bebas, menyedihkan karena dia tidak dapat kembali ke rumah.

Dalam pencarian tempat berlindung, akhirnya seorang Pastor dari gereja Kurdzman menemukan Karzan dan mengajak dia untuk tinggal disana. Hazim Jarjis, seorang pastor gereja Kurdzman berkata bahwa di gerejanya saat ini ada sekitar 1000 orang warga Irak yang menjadikan gereja tersebut sebagai tempat mereka berlindung dari pihak-pihak yang menyiksa mereka.

"Tahun lalu, kami menolong 18 keluarga," kata Jarjis. "Banyak dari mereka harus mengorbankan banyak hal karena menerima Yesus. Paling tidak, yang dapat kami lakukan adalah menyediakan tempat yang aman bagi mereka," lanjut Jarjis.

Gereja Kurdzman yang didirikan pada tahun 1991 merupakan salah satu gereja yang diakui keberadaannya oleh pemerintah daerah Irak bagian utara. Disini, orang-orang percaya dapat dengan bebas menikmati kebebasan beragama yang tidak dapat mereka temukan di kawasan Irak lainnya.

Irak Utara saat ini adalah kawasan aman bagi ribuan keluarga yang mengalami penindasan di negara bagian lagi. Jarjis mengatakan bahwa kedamaian yang terjadi di kawasan Irak Utara merupakan kesempatan yang Tuhan berikan untuk melayani dan menjadi berkat bagi orang-orang yang terhilang.
Sumber : cbn.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami