Pasangan Kristiani Cina Memohon Untuk Pertemuan Terakhir

Internasional / 31 January 2009

Kalangan Sendiri

Pasangan Kristiani Cina Memohon Untuk Pertemuan Terakhir

Tammy Official Writer
4391
Sepasang suami istri yang telah mengalami penganiayaan bertahun-tahun oleh pemerintah karena iman memohon kepada pejabat berwenang untuk dapat bertemu dengan suaminya untuk terakhir kalinya yang mana suaminya hampir mati ditangan dokter medis dan istrinya dipenjara karena "tuduhan telah berbohong."

Hua Zaichen, 91 tahun, dibawa ke ruang gawat darurat di sebuah rumah sakit Beijing Rabu setelah menderita gangguan pernafasan, menurut kelompok hak asasi manusia China Aid Association (CAA) yang berbasis di AS. Setibanya di rumah sakit, jantungnya berhenti berdenyut selama beberapa waktu sebelum kemuidian dia dapat selamat dan kondisinya stabil. Hua sampai saat ini masih mengalami masalah dengan pernapasannya.

Dokter mengatakan kepada anak lelakinya, Pastor Hua Huiqi, untuk mempersiapkan kematian ayahnya.

Sementara Hua menghadapi masalah kesehatan yang serius, istrinya Shuang Shuying, 79 tahun,telah dipenjarakan selama hampir dua tahun dan mengalami sakit selama waktu tersebut.

Pasangan yang selama ini telah memelihara orang yang miskin dan tertindas dan mengijinkan Kristiani yang teraniaya tinggal di rumah mereka, hal itu telah mengakibatkan mereka menerima penganiayaan dari pemerintah.

Anak lelaki mereka, Pastor Hua Huiqi, menyatakan kemarahannya terhadap Biro Keamanan Beijing (PSB) yang telah mengeluarkan informasi kepada media tentang ancaman yang ditujukan kepadanya dan penganiayaan terhadap ibunya.

Sebagai hasil dari usaha Pastor Hua dan CAA, kasus tersebut telah mendapat perhatian dunia internasional dan CAA telah melancarkan kampanye doa bagi pasangan tersebut.

Rabu malam ketika Hua yang telah lanjut usia diopname, seorang perwira PSB datang untuk memeriksa apakah dia masih hidup. Pemerintah menurut laporan merasa takut akan disalahkan atas kematian Hua akibat perhatian media internasional yang besar terhadap kasus tersebut.

Pastor Hua mengucapkan terima kasih kepada orang-orang di seluruh dunia yang telah berdoa untuk ayahnya, dan mengatakan, "Tanpa diduga kami telah melihat keajaiban tersebut kemarin malam setelah melewati lembah kematian," ujarnya, merujuk pada peristiwa dimana ayahnya dapat hidup kembali setelah jantungnya sempat berhenti berdetak. "Kami sunguh merasakan doa-doa dari saudara dan saudari yang peduli."

CAA dan Pastor Hua menyerukan kepada kelompok internasional untuk mendesak pemerintah agar segera membebaskan Shuang Shuying supaya dia bisa melihat suaminya sebelum suaminya meninggal.


Sumber : christianpost.co.id/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami