Rahasia Untuk Memperbesar Kapasitas Hati

Kata Alkitab / 30 January 2009

Kalangan Sendiri

Rahasia Untuk Memperbesar Kapasitas Hati

Puji Astuti Official Writer
8733

Rasa syukur bukan hanya kebajikan terbesar, tetapi juga sumber dari kebajikan yang lain. ~ Cicero

Dalam kebudayaan kita, bicara tentang rasa syukur dan ungkapan terima kasih adalah hal mudah namun sulit dilakukan. Pola pikir konsumerisme yang dipengaruhi oleh media dan berbagai iklan, memebuat kecenderungan manusiawi kita untuk membandingkan segala sesuatu sehingga kita lupa untuk mensyukuri apa yang kita miliki.

Kita dikondisikan menginginkan gadget terbaru, pakaian dengan disain terbaru, liburan di tempat yang sedang terkenal, ataupun hubungan yang romantis dengan seseorang, dan berharap semua itu bisa membuat kita merasa puas.

Namun pada kenyataannya, manusia tidak pernah puas. Dan hanya Tuhan yang bisa memuaskan manusia dengan air kehidupanNya.

Sebuah cerita ditulis di Alkitab, menceritakan pentingnya suatu rasa syukur. Cerita ini mengisahkan bagaimana Yesus menyembuhkan sepuluh orang yang sakit kusta yang terdapat di Lukas 17.

Pada jaman Yesus, penyakit kusta adalah penyakit yang mematikan.

Jika Anda hidup pada masa itu, dan Anda terkena kusta, Anda tidak akan pernah lagi memeluk keluarga Anda, menyentuh mereka, atau dekat dengan mereka. Penyakit Anda yang menular akan membuat Anda secara permanen dikucilkan dari rumah, daerah perumahan, gereja, dan bahkan dari kota Anda. Sekali Anda menyandang kusta, selama sisa hidup Anda, Anda harus menyerukan, "najis-najis!" untuk memperingatkan orang-orang supaya menjauh saat Anda berada di tempat umum.

Dapatkah Anda bayangkan perasaan sepuluh orang kusta ini? Mereka merindukan keluarga serta komunitasnya. Mereka mungkin telah bertahun-tahun dikucilkan.

Lalu mereka bertemu dengan Yesus, seseorang yang mereka dengar memiliki kuasa untuk menyembuhkan. Dan inilah yang mereka lakukan, mereka berdiri agak jauh dan berseru, "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" (Lukas 17:13).

Kemudian, apa yang Yesus lakukan? Yesus hanya berkata," Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." (ayat 14). Pada masa itu, imam yang memberi pengesahan apakah seseorang benar telah sembuh dari sakit kusta atau tidak. Saat mereka diminta oleh Yesus pergi kepada imam, mereka belum sembuh, karena Yesus tidak melakukan apapun kepada mereka. Ini adalah sebuah ujian ketaatan. Dan hebatnya, mereka lulus ujian tersebut.

Mereka bersepuluh taat, dan pergi menuju tempat imam itu berada. Saat di jalan, kusta mereka lenyap. Bisa Anda bayangkan perasaan kesepuluh orang tersebut? Mereka sangat bersukacita. Mereka mungkin melompat-lompat dan memuji Allah. Namun dari sepuluh orang itu, yang kembali pada Yesus dan mengucapkan terima kasih hanya satu orang. Begitu herannya Yesus, hingga ia tidak tahan untuk bertanya, "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"

Ternyata, mengucap syukur bukanlah hal yang mudah, terbukti sembilan orang lupa untuk melakukannya.

Apa yang didapat oleh satu orang yang mengucap syukur itu? Dia bukan hanya mendapatkan kesehatannya kembali, tapi juga mendapatkan sebuah kehidupan baru. Yesus berkata kepada orang tersebut," "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau." Ya, orang itu jiwanya diselamatkan.

Ucapan syukur dan rasa terima kasih selalu memberikan berkat lebih banyak. Rasa syukur mengubahkan kehidupan. Hal itu membuat hati Anda terbuka kepada Tuhan sehingga Anda bisa mengalami lebih banyak lagi berkat dariNya.

Jika Anda pernah menonton film "How the Grinch Stole Christmas!" Si Grinch yang penggerutu, pemarah dan senang mengucilkan diri, saat menemukan arti natal yang sesungguhnya, pada hari itu hatinya menjadi tiga kali lebih besar. Demikian juga dengan ucapan syukur berdampak pada Anda, hal tersebut membuat hati Anda semakin besar.

Ketika kita mensyukuri dan berterima kasih atas apa yang kita miliki dan pada orang-orang di sekitar kita, hal tersebut membuat Anda semakin saling mengasihi. Saat Anda mengucapkan syukur atas hal itu kepada Tuhan, Anda memperbesar kapasitas Anda untuk hidup dalam kepenuhan Tuhan.

Sumber : Jawaban.com/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami