Pembuat Film Fitna Akan Di Adili

Internasional / 25 January 2009

Kalangan Sendiri

Pembuat Film Fitna Akan Di Adili

Puji Astuti Official Writer
5014

Masih ingat dengan film Fitna yang sempat menggemparkan dunia karena menghina pemeluk Islam? Baru-baru ini pengadilan Belanda memutuskan untuk menuntut Geert Wilders, pemimpin partai sayap kiri yang membuat film Fitna dengan tuduhan membuat statemen anti-Islam.

"Pengadilan Amsterdam menuntut anggota parlemen Geert Wilders karena menyebarkan kebencian dan diskriminasi, hal ini berdasarkan komentar yang di berikannya di berbagai media tentang kaum Muslim dan kepercayaan mereka," demikian pernyataan dari Pengadilan Amsterdam.

 

"Pengadilan juga mempertimbangkan untuk menuntut sebagai tindakan kriminal karena pernyataan Wilders yang menghina kaum Muslim dengan membandingkan Islam dengan paham Nazi." tambahnya.

 

GerardSpong, pengacara yang menuntut diadilinya Wilders menyambut gembira pernyataan pengadilan ini.

 

"Ini adalah hari yang menggembirakan bagi pengikut Islam yang tidak mau di samakan dengan sampah seperti paham nazi," demikian ungkap Spong para reporter BBC.

 

Tanggapan Wilder

 

Geert Wilders sendiri menanggapi tuntutan atas dirinya sebagai serangan terhadap kebebasan mengemukakan pendapat.

 

"Saat ini keterlibatan seseorang dalam debat publik rupanya menjadi aktifitas yang membahayakan. Jika Anda berpendapat, Anda bisa berakhir menghadapi suatu tuntutan," katanya.

 

Dan dia menambahkan bahwa bukan hanya dirinya, tetapi semua penduduk Belanda yang tidak setuju dengan adanya "Islamisasi" atas negaranya akan berakhir di pengadilan, demikian dia memberikan peringatan.

 

Jaksa penuntut pada Rabu (21/1) lalu, mengatakan bahwa mereka akan melakukan pemeriksaan secara terbuka secepatnya. 

 

Kebebasan berbicara hendaknya memiliki efek yang positif. Menghormati kepercayaan lain dan apa yang dianut orang lain tetap harus dilakukan meskipun mungkin beberapa hal tidak kita setujui. Karena setiap orang memang harus mempertanggung jawabkan perkataan dan tindakannya, jika tidak di dunia ini, nanti di hadapan Tuhan. Untuk itu, pastikan kebebasan berpendapat yang ada, diimbangi dengan kemampuan bertanggung jawab.

Sumber : BBC/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami