India Aborsi 10 Juta Janin Wanita

Serba-Serbi Sehat / 3 January 2009

Kalangan Sendiri

India Aborsi 10 Juta Janin Wanita

Lestari99 Official Writer
7485

\"\"Sekitar sepuluh juta wanita mungkin telah melakukan pengguguran kandungan di India selama dua puluh empat tahun belakangan ini, demikian hasil suatu penelitian medis.

Tim peneliti di India dan Kanada untuk jurnal medis The Lancet mengatakan, pemilihan jenis kelamin pra-kelahiran dan aborsi selektif menyebabkan hilangnya 500.000 perempuan per tahun.

Penelitian itu didasarkan pada survei nasional terhadap 1,1 juta rumah tangga di India pada tahun 1998.

Tim penelitian mengatakan, "defisit bayi perempuan" lebih umum terjadi pada kaum wanita terdidik, tapi tidak berbeda menurut latar belakang agama.

Laporan yang dimuat dalam jurnal kedokteran, The Lancet menyalahkan penggunaan alat untuk mengetahui jenis kelamin bayi dalam kandungan.

Studi itu menemukan bahwa kemungkinan para wanita untuk melahirkan bayi laki-laki lebih besar jika anak pertama mereka adalah perempuan.

\"\"Kesetimbangan jenis kelamin yang tidak umum di India sudah lama diketahui.

Di kebanyakan negara, wanita berjumlah sedikit lebih banyak daripada pria. Namun, penelitian terpisah untuk tahun 2001 memperlihatkan untuk setiap 1.000 bayi laki-laki, hanya ada 933 bayi perempuan.

Ultrasonik

Penelitian mutakhir oleh Prabhat Jha dari Rumah Sakit St Michael pada University of Toronto, Kanada, dan Rajesh Kumar dari Lembaga Penelitian Medis Pasca Sarjana di Chandigarh, India.

Mereka mendapati bahwa muncul kecenderungan yang meningkat untuk memilih anak laki-laki jika anak sebelumnya perempuan.

Dalam kasus tempat anak terdahulu wanita, rasio anak perempuan terhadap laki-laki dalam kelahiran berikutnya berkisar 759 dibanding 1.000.

Rasio ini semakin turun jika dua anak terdahulu sama-sama wanita. Hasilnya, rasio anak ketiga yang lahir hanya 719 anak perempuan untuk setiap 1.000 bocah laki-laki.

\"\"Namun, untuk anak yang muncul setelah kelahiran anak laki-laki, rasio jenis kelamin kurang lebih sama.

Prabhat Jha mengatakan, taksiran konservatif dalam penelitian ini mengindikasikan setengah juta janin perempuan hilang setiap tahun.

"Jika praktek ini begitu umum terjadi selama hampir dua dasawarsa terakhir sejak penggunaan alat ultrasuara tersebar luas, maka angka 10 juta kelahiran perempuan yang hilang bukannya tidak mungkin," katanya.

Para pakar di India mengatakan, pengguguran janin perempuan atau female foeticide umumnya terkait dengan faktor sosioekonomi.

Bocah perempuan menurut tradisi dianggap lemah dan beban.

\"\"Pandangan ini merupakan konsep yang dikatakan banyak pihak bersumber dari zaman ketika masyarakat India secara umum masih tergolong agraris, tempat anak laki-laki dipandang sebagai tenaga tambahan di lahan pertanian.

Tahun lalu seorang tokoh keagamaan dan aktivis terkemuka, Swami Agnivesh, mulai melancarkan kampanye di lima negara bagian di India untuk menentang female foeticide.

"Tidak ada bentuk kekerasan lain yang lebih menyakitkan, lebih menjijikkan, lebih mempermalukan," katanya.

Sumber : bbcindonesia
Halaman :
1

Ikuti Kami