Anda Dapat Menjadi Seorang Penakluk Raksasa

Kata Alkitab / 26 December 2008

Kalangan Sendiri

Anda Dapat Menjadi Seorang Penakluk Raksasa

Puji Astuti Official Writer
6427

Apakah Anda tahu tentang cerita tokoh Yunani bernama Achilles? Achilles adalah seorang prajurit yang sangat terkenal dalam mitologi Yunani kuno. Ia dapat menaklukan segala sesuatu. Achilles berhutang budi atas kekuatannya ini pada sang ibu.

Sewaktu ia dilahirkan, ibunya mencoba membuatnya abadi dengan cara menenggelamkannya di sungai Styx, hal ini membuatnya memiliki kekuatan. Kekuatannya adalah membuat segala sesuatu yang disentuhnya menjadi tidak membahayakan. Ini adalah rahasia kesuksesan Achilles.

Namun Achilles juga memiliki sebuah rahasia kelemahan. Sewaktu dia di tenggelamkan ibunya di sungai Styx, tumitnya tetap kering. Dan akibatnya, tumitnya itu tidak kebal dengan senjata. Tumit itu menjadi titik lemah si Achilles ini.

Akhirnya, pada sebuah pertempuran sebatang anak panah musuh menyerempet telapak kakinya. Hal inilah yang membunuh Achilles, karena luka di tumitnya itu tidak dapat disembuhkan.

Semua orang yang hidup di dunia ini sama seperti Achilles. Masing-masing memiliki titik lemahnya sendiri-sendiri.  Sangat penting bagi kita mengetahui titik lemah kehidupan kita masing-masing, sehingga bisa berjaga-jaga supaya jangan sampai tersandung karena kelemahan kita itu.

Sebagai contoh, mari kita angkat seorang tokoh luar biasa dari Alkitab bernama Daud. Daud muda, dia gagah dan perkasa serta takut akan Tuhan. Seorang pembunuh raksasa.

Ketika dia membunuh Goliat, sekilas kita bisa melihat motivasi hatinya yang murni. Ketika selesai memenggal kepala Goliat, dia tidak lantas berjalan keliling Israel dan memukul dadanya seperti orang yang telah meraih gelar tinju juara dunia. Daud hanya berkata, "Sekarang semua orang tahu bahwa ada Allah di Israel." (1 Samuel 17:45-47).

Kapan Daud menjadi seorang pembunuh raksasa? Itu terjadi sudah lama, sejak ia mulai menghadapi tantangan yang lebih kecil. Ketika ia mendapat setumpuk tugas dari ayahnya, sedangkan kakak-kakaknya tidak. Daud tunduk dan taat pada ayahnya, sungguhpun itu tidak adil. Duduk bersama kawanan domba, sendirian, dia memilih untuk menyembah Tuhan untuk mengusir sepinya. 

Hal yang sama dilakukannya ketika ia berhadapan dengan perselingkuhan dan pembunuhan. Hari itu Daud menghadapi raksasa yang lebih besar dari Goliat. Ia menghadapi dan mengalahkan kegagalannya sendiri. Inilah keberaniaan dan kemenangan terbesar Daud: ketika dia mengakui dosa-dosanya dan memilih untuk bertobat.

Daud dewasa adalah pribadi yang rendah hati, setia, berani, bertanggung jawab, dan memiliki hati yang lemah lembut. Semua karakternya itu sudah tercermin sejak masa mudanya.

Karakter bukanlah tentang kesempurnaan. Karakter yang baik bukan berarti kehidupan Anda bagai raport kehidupan dengan nilai A semua tanpa ada warna merah sedikitpun. Tidak ada pelukis yang membuat setidaknya satu kesalahan goresan dalam lukisan maha karyanya. Namun karena ada satu kesalahan, tidak lantas sang pelukis membuang lukisan itu. Tapi dia membuat goresan lain yang membuat goresan itu memperindah lukisannya.

Harus kita akui bahwa Daud telah melakukan sebuah kesalahan. Demikian juga dengan setiap pribadi kita, pasti pernah membuat kesalahan. Namun seperti yang dikatakan oleh seorang kolumnis bernama Marilyn vos Savant, "Suatu kekeliriuan akan menjadi kesalahan jika kita menolak untuk mengakuinya."

Daud melakukan kesalahan, dan begitu juga Saul. Namun mengapa Daud diampuni oleh Tuhan tetapi Saul ditolak-Nya? Hal ini terletak kerendahan hati Daud untuk mengakui kesalahannya. Daud tidak diam dalam kesalahannya. Dia mengakuinya, bertobat dan bangkit kembali.

Setiap manusia seperti Achilles dan Daud, kita memiliki kelemahan dan rentan dengan dosa. Tuhan tidak menuntut kesempurnaan kepada kita, Dia meminta kerendahan hati kita untuk mengakui dan bertobat. Bawalah sisi lemah karakter Anda kepada Tuhan, dan waspadalah selalu, karena iblis selalu mencari celah untuk menjatuhkan Anda.

Sumber: Life@work, John C Maxwell

Sumber : John Maxwell/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami