Rakyat Amerika Hadapi Kelaparan Besar

Internasional / 24 November 2008

Kalangan Sendiri

Rakyat Amerika Hadapi Kelaparan Besar

Puji Astuti Official Writer
6119

Jika Anda melihat krisis makanan terjadi di Somalia, Kongo dan dinegara-negara miskin dan sedang berada dalam konflik, mungkin bagi Anda itu sudah biasa. Namun tahukah Anda kini negara adidaya seperti Amerika, rakyatnya sedang berjuang dengan kelaparan? Ya, ini adalah sebuah kenyataan yang mengejutkan.

Di kota Sandiego, hal ini adalah sebuah pemandangan nyata, dimana orang antri berjam-jam untuk mengantri jatah makanan gratis yang dibagikan oleh lembaga-lembaga sosial dan gereja.

Gereja Nazarene, adalah gereja yang membagikan makanan gratis tiga kali seminggu. Mereka akan mendapatkan sepotong roti, beberapa telur, susu dan masakan jadi. Menurut pendeta Daron Manson, apa yang mereka bagikan tidak banyak tapi orang sudah antri berjam-jam untuk itu.

"Beberapa orang bahkan menunggu lebih dari 12 jam,"ungkapnya pada CBN.com. "Kami hanya membagikan makanan dalam tiga jam, namun saya sudah melihat orang antri dari jam 2.30 atau jam 3 pagi."

Garry McDonald, CEO dari Feeding Amerika di San Diego, mengatakan bahwa antrian seperti di gereja Nazarene kini adalah hal biasa.

 

"Kami bahkan telah meilihat antrian sepanjang 4.500 orang,"katanya. "Ini adalah sesuatu yang luar biasa."

 

Berdasarkan laporan Christian Post, pada tahun 2007 lalu, 1 dari 8 orang Amerika mengalami krisis makanan, hal ini berdasarkan laporan yang dikeluarkan departemen pertanian Amerika pada minggu ini.

 

Statistik ini meningkat dengan tajam pada tahun ini, mengingat keadaan perekonomian Amerika yang hancur. Menurut perkiraan, 3 dari 8 orang itu sekarang berjuang melawan kelaparan, hal ini mewakili pertumbuhan yang terjadi, yaitu lebih dari 40 % dari tahun 2000. Yang sangat disayangkan adalah 50 % diantaranya adalah anak-anak.

 

Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintahan presiden Obama ke depan. Namun, bukan hanya pemerintah, banyak perusahaan pun menyadari akan keadaan ini dan mulai melakukan tindakan.

Sebagai contoh adalah perusahaan Boeing di Seatle, mereka meningkatkan uang sumbangannya tiga kali lipat tahun ini. Selain itu setiap minggu, mereka mencari pegawai mereka yang bersedia menjadi sukarelawan dan membagikan makan pada orang-orang.

Kondisi Amerika memang memburuk dengan krisis makanan yang terjadi, namun dilihat dari sumbangan yang terus mengalir, bangsa ini tidak takut memberi dalam masa krisis. Pada akhir tahun ini diperkirakan belanja natal akan berkurang, namun rakyat Amerika akan lebih banyak memberikan uangnya untuk sumbangan sosial.

Mari berdoa bagi Amerika. Krisis yang mereka alami pasti akan dapat diatasi, dan dengan cara ini, mereka akan melihat bahwa masih ada Tuhan ditengah-tengah mereka. Untuk Indonesia sendiri, mari memiliki hati untuk memberi bagi mereka yang kekurangan, jangan menunggu hingga krisis melanda bangsa ini. Tapi mari buat Indonesia bangkit, bahkan ketika krisis melanda dunia.

Sumber : Berbagai Sumber/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami