Obama - McCain Setelah Saling Serang, Kini Saling Dukung

Nasional / 21 November 2008

Kalangan Sendiri

Obama - McCain Setelah Saling Serang, Kini Saling Dukung

Tammy Official Writer
3742
Sesudah bertarung sengit dalam pemilihan presiden AS yang berakhir dua minggu lalu, presiden terpilih Barack Hussein Obama dan bekas rivalnya dari Partai Republik, John McCain, bertemu kembali untuk kali pertama. Pertemuan itu tidak untuk saling mengungkap kecurangan masing-masing. Keduanya justru saling mendukung demi kepentingan AS.

Pertemuan satu jam itu berlangsung di markas tim transisi Obama di Chicago. McCain datang ke kantor presiden terpilih yang mengalahkannya itu bersama sahabat dekatnya, Senator South Carolina dari Partai Republik Lindsey Graham. Sedangkan Obama menyambut kehadiran McCain bersama kepala staf Gedung Putih yang baru Rahm Emanuel.

Sebelum memulai pertemuan, McCain sempat ditanya para wartawan apakah dia bersedia membantu pemerintahan baru presiden terpilih. Dengan tegas pahlawan Perang Vietnam itu sontak menjawab tegas: "Jelas!" McCain berjanji akan bekerja sama untuk menyelesaikan krisis ekonomi AS.

Barack ObamaMengawali pertemuan yang hangat tersebut, Obama mengatakan berencana mengajak setidaknya satu wakil Partai Republik dalam kabinetnya, meski kemungkinan bukan McCain. Sadar usianya yang sudah uzur, 72 tahun, McCain mengaku tidak mungkin menerima tawaran Obama untuk duduk dalam kabinetnya. Namun, Senator Arizona itu berjanji memberikan kemudahan bekerja sama. Selanjutnya, Obama dan McCain membahas berbagai isu, mulai bahaya perubahan iklim hingga perlunya pengurangan ketergantungan terhadap sumber energi berbasis fosil.

Dalam pernyataan bersama kepada watawan setelah pertemuan, Obama dan McCain sepakat mengakhiri pertikaian dan perbedaan pendapat selama kampanye. Kedua pihak sebelumnya sangat berbeda pendapat soal perang Iraq, kebijaksanaan pajak, hingga cara keluar dari krisis ekonomi yang melanda AS. Bahkan, karena ketatnya persaingan keduanya sempat melakukan kampanye negatif dengan menyerang kekurangan satu sama lain.

John McCainMcCain pernah menyebut fenomena Obama tak banyak berbeda dengan fenomena munculnya para selebriti instan seperti Britney Spears dan Paris Hilton. McCain juga pernah melontarkan tuduhan bahwa Obama bersahabat dengan para pendukung teroris, seperti tokoh gerakan radikal AS di era-1960-an, William Ayers.

Obama juga tak kalah seru membalas serangan McCain dengan menyebutnya mencla-mencle dalam menyampaikan visi ekonomi. McCain pernah mengatakan AS belum masuk krisis ekonomi, seminggu sebelum perbankan AS kolaps.

"Setelah kami melakukan pembicaraan yang produktif hari ini, diperlukan era baru reformasi yang mengakhiri pemerintahan partisan yang tidak sia-sia dan tidak mengenakkan di Washington," ujar pernyataan bersama tersebut.

Dengan kerja sama tersebut, kedua pihak berharap dapat mengembalikan kepercayaan terhadap pemerintah dan memulihkan kemakmuran. Obama dan McCain berharap dapat segera bersama-sama menyelesaikan persoalan penting, seperti keluar dari krisis ekonomi, menciptakan ekonomi energi yang baru, dan meningkatkan keamanan nasional.

Sumber : indopos.co.id/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami