Di usianya yang telah mencapai usia 90 tahun, Billy Graham tetap terlibat dalam rencana dan pengarahan dalam pelayanan yang ia dirikan, tetapi hari-harinya sebagai pastor bagi para presiden telah memudar.
"Ayah saya merasakan waktu dan hari-harinya untuk hal seperti itu telah berlalu," ujar Franklin Graham. "Tetapi ia tentu ingin bertemu Obama dan berdoa baginya."
Kesehatannya sekarang kontras dengan hari-harinya ketika ia mengkomandokan pelayanan yang menaruh ia di depan sekumpulan orang dengan lebih dari 215 juta orang pada lebih dari 185 negara dan menempatkan ia dalam kepercayaan bagi beberapa orang yang memiliki kekuasaan tinggi di dunia.
Pandangan-pandangan Billy Graham masih dianggap oleh lingkaran Gedung Putih. Kandidat presiden dari partai Republik John McCain mengundang Graham di rumahnya yang di pegunungan sewaktu masa kampanye, dan Obama mencoba untuk bertemu dengan dirinya tetapi tidak jadi sehubungan dengan kesehatan Billy Graham yang waktu itu memburuk.
Meskipun tidak berbicara mengenai partai dalam khotbah-khotbahnya, Billy Graham tercatat dalam partai Demokrat.
Putranya menaruh perhatian dengan pandangan-pandangan Obama akan aborsi dan pernikahan gay- sebuah isu yang Franklin Graham angkat sewaktu pertemuan dengan senator Illinois tersebut- mengatakan bahwa ia dan ayahnya adalah konservatif yang mempercayai Alkitab berkata-kata dengan jelas mengenai isu-isu tersebut.
"Presiden yang terpilih Obama mendengar posisi kami," ujar Franklin Graham, yang sekarang mengepalai Asosiasi Penginjilan Billy Graham (Billy Graham Evangelistic Association, red). "Dan saya katakan kepadanya bahwa ini sangatlah sulit bagi kami. Ini adalah isu moral yang tidak bisa kami lepaskan begitu saja."
Obama menyetujui hak-hak aborsi, dan tidak mendukung amandemen konstitusional untuk meniadakan pernikahan gay. Ia mendukung persatuan sipil dan mempercayai setiap Negara bagian seharusnya memutuskan hukum-hukumnya sendiri mengenai pernikahan.