Empat Tahap Anda Mengkhianati Si Dia

Marriage / 7 November 2008

Kalangan Sendiri

Empat Tahap Anda Mengkhianati Si Dia

Puji Astuti Official Writer
4841

Di gereja, rumah dan juga tempat kerja, bahkan di lingkungan sekitar kita saat kita melakukan aktivitas sehari-hari, setiap kita berinteraksi dengan  rekan lawan jenis yang sangat menarik. Tetapi bukan itu masalahnya. Pilihan kita setelah melihat hal yang menarik itulah yang akan membuat masalah. Perzinahan bukanlah dosa yang datang tiba-tiba, tetapi sesuatu yang terjadi secara bertahap, dan sebagian besar orang (termasuk juga orang Kristen) berjalan melewati pintu-pintu ini selangkah demi selangkah, yang akhinya membawa mereka kepada kejatuhan.

Saya mengetahui hal ini, karena saya pernah mengalaminya, demikian cerita dari Nancy C. Anderson seorang penulis buku dan juga pembicara mengenai pernikahan. Saya pernah mengambil langkah meninggalkan suami saya dan pergi dengan rekan kerja saya. Saya tahu saya sedang membohongi diri saya sendiri dan sedang membuat sebuah keputusan yang sangat egois.

 

Saya juga mengalami kesembuhan dan pemulihan melalui mengakui semua itu, saya putuskan untuk menyelesaikan perselingkuhan tersebut. Dan luar biasanya saya mendapatkan pengampunan dari suami saya dan juga Tuhan. Sekalipun saya sudah sembuh, namun tetap ada bekas luka yang sering terasa, bahkan setelah 25 tahun sejak kejadian itu. Jadi saya harap Anda akan belajar dari kesalahan saya dan tidak usah mengalaminya.

 

Pikiran yang tidak terlindungi

Ini adalah tahap, "bagaimana jika..." dimana imajinasi liar Anda berkembang ke berbagai arah. Anda bertanya pada diri Anda sendiri, ‘Apakah menurutnya penampilanku menarik?' ataukah berpikir ‘Aku harap dia duduk di sampingku saat meeting nanti."

 

Mungkin Anda mencoba mengatur jadwal dan aktivitas Anda dan menciptakan kesempatan untuk berinteraksi dengan ‘si dia' ini. Namun belum terjadi apapun diantara Anda dan dia, tapi Anda sedang memikirkan kemungkinannya. Jika Anda meneruskan hal tersebut, emosi Anda akan semakin bertumbuh, dan fantasi akan mengambil alih pikiran rasional Anda, akhirnya Anda bisa mengkhianati pasangan Anda dimulai dengan pikiran Anda.

Solusi : Jika sebuah pikiran tiba-tiba muncul di kepala Anda, jangan ijinkan pikiran itu menjadi besar. Cepat-cepat singkirkan pikiran tersebut, dan hindari hal-hal yang membuat Anda berada dalam pencobaan. Amsal 7:25 memperingatkan," Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu, dan janganlah menyesatkan dirimu di jalan-jalannya." Bacalah Filipi 4:8 dan pelajarilah hal apa saja yang Tuhan mau kita pikirkan setiap hari.

Hati yang tidak di jaga

Tahap kedua ini emosi Anda sudah sangat terlibat, dan Anda sudah mulai mengatakan kebohongan-kebohongan pada diri Anda sendiri (pada kasus yang saya alami, saya mengatakan pada diri saya sendiri, "Saya layak untuk berbahagia.") Anda mungkin mulai membangun hubungan emosional dengan ‘si dia' dan mulai menciptakan alasan untuk menghabiskan waktu bersamanya. Anda akan mulai mencoba menghubunginya, dan mencoba membuat sesuatu yang menyenangkan hatinya. Contohnya: jika dia pernah mengatakan menyukai warna merah, Anda mulai mencari pakaian yang berwarna merah. Atau jika si dia mengatakan menyukai makanan tertentu, Anda akan membelikannya untuknya.

Solusi: Minta Tuhan untuk membantu Anda mengatasi perasaan Adan dan memberikan Anda hati yang bersih, dan terus mencari wajah Tuhan. Inilah peringatan yang dituliskan di Yakobus 4:8," Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!"

Coba pertimbangkan konsekuensi negative jika perselingkuhan ini terjadi: pasangan Anda terluka, kehilangan rasa hormat dari anak-anak Anda, teman dan juga kerabat, bahkan mungkin juga kehilangan pekerjaan. Anda mungkin perlu mengakui apa yang Anda rasakan saat ini kepada pasangan Anda atau teman yang dapat Anda percayai yang dapat mendukung dan juga dimana Anda bisa mempertanggung jawabkan diri. Percayalah, kegelapan akan kehilangan kuasanya saat Anda berada dalam terang.

 

Mulut yang tak dikendalikan

Tahap ini, Anda sudah sampai pada rayuan gombal dan membawa rencana perselingkuhan Anda kepada kenyataan. Mungkin Anda mulai dengan menawarkan atau memberi respon dengan memberikan pujian pribadi seperti, "Anda sebenarnya pasangan yang tepat untuk saya." Atau "Ketika aku bersamamu, semua beban dalam hidupku rasanya lenyap."

 

Ingatlah, pujian itu seperti magnet. Pembicaraan melalui email ataupun chat sekalipun bisa menjadi sebuah celah yang akan membawa hubungan Anda semakin dekat dan hal ini sangat berbahaya.

 

Tahap selanjutnya setelah pujian, Anda akan mulai berandai-andai bersamanya. Contohnya, "Jika aku belum menikah, tentu kamu adalah pasangan yang tepat." "Andai saja kita bertemu sebelum aku menikah." Jake dan saya dulu sering bermain fantasi ini, "Jika kita bisa kabur berdua, kemana kita akan pergi?"

 

Selanjutnya akan muncul pernyataan negative tentangan pasangan hidup Anda seperti ini: "Suamiku memperlakukan aku seperti pembantu dan tidak pernah menghargaiku."

 

"Istriku hanya mencintai uangku dan aku tidak tertarik lagi dengannya."

 

"Suamiku/istriku dan aku hanyalah teman sekamar, dan kalau bukan karena anak-anak kami, aku sudah meninggalkannya beberapa tahun lalu."

 

Solusi: Fokus kepada hal-hal yang baik dalam pernikahan Anda dan coba hargai serta beri pujian pasangan Anda, minimal sehari sekali. Hati-hati dengan email atau pesan yang Anda kirimkan kepada orang lain, pastikan Anda tidak mengungkapkan hal-hal yang pribadi. Efesus 4:29.

 

Hubungan Fisik

Ini adalah tahap dimana perasaan mulai menjadi hubungan fisik. Beberapa orang berpikir bahwa hal ini hanyalah untuk bersenang-senang, tapi saya sangat tidak setuju. Jika Anda intim dengan seseorang, dan melakukan kontak seksual, dengan orang lain selain pasangan Anda, Anda sudah membawa pernikahan Anda dalam kehancuran. Tanyakan pada diri Anda sendiri, jika ada foto tentang hal ini, apakah mereka akan merasa dilemahkan?

 

Saya pernah merasakan semua akibat dari hubungan gelap itu, saya hampir kehilangan segala sesuatu termasuk pernikahan saya karenanya. Saya berlari menjauh dari Tuhan dan memilih mengikuti jalan egois yang membawa saya pada dosa.

 

Namun syukur pada Tuhan karena membawa saya kembali kepada-Nya. Saya kemudian meminta pengampunan dari suami saya dan mulai membangun pernikahan kembali. Saat ini kamu membantu pasangan-pasangan yang mengalami masalah yang sama.

Solusi : Jika Anda sudah melewati batas, putuskan hubungan dengan orang tersebut. Putuskan semua jalur komunikasi. Akui dosa Anda, minta pengampunan Tuhan. Ikuti instruksi yang di tuliskan di Roma 12:1," Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati."

Lalu bacalah baik-baim 2 Korintus 7:1 serta lakukanlah.

Doa: Tuhan, sucikan pikiran saya, hati saya, mulut saya dan juga tubuh saya. Saya mau menjadi bejana yang kudus, yang selalu siap dipakai oleh-Mu kapanpun Kau mau untuk menggenapi rencanamu. Jauhkan aku dari pencobaan dan lepaskanlah aku dari yang jahat, dan kiranya tangan-Mu yang kuat selalu melindungiku. Aku mau menjadi kudus dan dikhususkan bagi-Mu Tuhan. Bantu saya untuk tetap berdiri tegus dan juga memuliakan Engaku dengan kehidupanku dan juga keluargaku. Didalam nama Yesus, aku memohon semuanya ini. Amin.

Sumber : CBN.com
Halaman :
1

Ikuti Kami