Korban Lapindo Ikut Pameran World Urban Forum

Nasional / 5 November 2008

Kalangan Sendiri

Korban Lapindo Ikut Pameran World Urban Forum

Tammy Official Writer
3588
World Urban Forum ke-4 atau WUF IV digelar di Nanjing, China 3-6 September 2008, dengan tema utama "Harmonious Urbanization: The Challenge of Balanced Territorial Development."

Forum internasional yang digelar oleh United Nations Human Settlement Programme (UN-HABITAT) dan Kementerian Perumahan dan Kontruksi Perkotaan Republik Rakyat China ini dikuti lebih dari 10.000 peserta dari berbagai negara, termasuk sejumlah menteri, wali kota, anggota parlemen, peneliti perkotaan, universitas mitra UN HABITAT, kaum perempuan dan kaum muda.

World Urban Forum IV mendiskusikan enam sub tema yaitu "Territorial Balance in Urban Development", "Promoting Social Equity and Inclusiveness", "Making Citis Productive and Equitable", "Harminizing the Built and Natural Environments", "Preserving the Historical Roots and Soul the City", and "A City for All Generations".

Executive Director UN-HABITAT Dr Anna Tibaijuka mengungkapkan, World Urban Forum bermanfaat untuk melakukan promosi interaksi dan dialog antara stakeholder kota, pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta.

Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Djoko Kirmanto dijadwalkan akan membawakan topik "Safe and Productive Cities" dalam WUF IV hari ini.

Korban Lapindo Ikut Pameran WUF

World Urban ForumPameran WUF IV digelar di Nanjing International Expo Center, Nanjing, China. Salah satu yang ikut berpameran adalah korban Lapindo. Winarko, Koordinator Masyarakat Sipil untuk Korban Lapindo yang ditemui di sela-sela Pameran WUF IV mengatakan, keikutsertaan korban Lapindo dalam pameran forum perkotaan dunia ini untuk menyadarkan masyarakat global tentang lenyapnya tempat tinggal warga akibat lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.

Winarko yang datang bersama dua warga yang juga korban Lapindo membagikan brosur dan video yang berisi informasi tentang fakta lumpur Lapindo. Data terakhir menyebutkan, 75.000 orang dari 17.000 keluarga yang terusir akibat desa mereka terendam lumpur Lapindo.

"Kami ingin PBB dan LSM internasional mendorong pemerintah Indonesia bertindak lebih tegas terhadap perusahaan Lapindo dan menyelesaikan persoalan ini," kata Winarko.

"Kami menuntut pemerintah menghentikan semburan lumpur dan memaksa Lapindo mengganti kerugian warga, serta memulihkan lingkungan di sekitar, termasuk memulihkan kehidupan masyarakat. Forum WUF sangat pas karena di sini banyak orang dari berbagai dunia hadir," katanya.

Sumber : kompas.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami