Hadapi Resesi Dunia, G-7 Umumkan Rencana Aksi untuk Stabilisasi Pasar

Dalam pernyataan bersama mereka disebutkan, G-7 setuju situasi saat ini mendesak adanya aksi cepat dan luar biasa. "Kami berkomitmen melanjutkan kerja sama untuk menstabilkan pasar keuangan dan memulihkan aliran kredit untuk mendukung pertumbuhan ekonomi global," ungkap mereka seusai pertemuan yang dihadiri para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari AS, Jerman, Jepang, Prancis, Inggris, Italia, dan Kanada di Washington, AS.

Disebutkan, G-7 akan melakukan langkah yang diperlukan dan menggunakan semua sumber daya untuk mendukung secara sistematis insitusi keuangan dan mencegah mereka dari kebangkrutan. Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Henry Paulson mengatakan, G-7 telah membuat rencana aksi yang agresif.

"Rencana aksi ini menjadi kerangka kerja koheren, yang akan menjadi arah pembuatan kebijakan secara individual dan kolektif, untuk menyediakan likuiditas bagi pasar, memperkuat institusi keuangan, perlindungan nasabah, dan memperkuat proteksi terhadap investor," kata Paulson.

Menurutnya, sangat kritis bagi setiap pemerintah untuk terus melakukan aksi individual dan kolektif untuk menyediakan lebih banyak likuiditas yang dibutuhkan, serta meningkatkan stabilitas pasar.

AS saat ini bekerja sama secara ketat dengan Tiongkok dan Jepang, dua pemegang surat utang AS terbesar. Tiongkok menguasai sedikitnya US$ 1,8 triliun mata uang asing, yang merupakan terbesar di dunia. Sedangkan, Jepang memiliki hampir US$ 1 triliun.

Sumber : suarapembaruan.com/Tmy

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Daily Devotional
3. Nabi Palsu
4. Khotbah Tentang Bersyukur
5. Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang

Related Articles