Puluhan Mahasiswa FK Trisakti Terancam DO

News / 3 October 2008

Kalangan Sendiri

Puluhan Mahasiswa FK Trisakti Terancam DO

Contasia Christie Official Writer
733

Puluhan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta dicekam rasa ketakutan, karena sistem drop out (DO) yang diterapkan di fakultas tersebut dirasakan sangat berat dan bisa menghapuskan niat seorang mahasiswa menjadi dokter.

"Keharusan lulus bersih dalam dua tahun untuk 10 modul yang ditetapkan fakultas sangat memberatkan karena tidak ada toleransi sama sekali. Mahasiswa yang sakit dan mendapat izin tidak kuliah, dinyatakan tidak lulus mata kuliah modul tersebut," kata seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti yang tidak mau disebut namanya kepada SP di Jakarta, pekan lalu.

Sistem DO tersebut dimulai pada mahasiswa angkatan 2005. Dengan demikian, seharusnya mahasiswa angkatan 2005 yang tidak lulus bersih 10 modul yang disyaratkan seharusnya tidak boleh lagi melanjutkan kuliah di sana. Namun, kenyataannya, mahasiswa 2005 tersebut masih dibolehkan kuliah.

Tak Ada Pengumuman

Sementara itu, mahasiswa angkatan 2006 yang tidak bisa menyelesaikan 10 modul tersebut tahun 2008 dinyatakan tidak bisa mendaftar lagi sebagai mahasiswa. Hanya saja, pemberitahuan tidak boleh lagi mendaftar tersebut dikirim secara tertutup kepada orangtua mahasiswa yang bersangkutan, tidak ada pengumuman secara resmi di fakultas.

Anehnya, pemberitahuan itu datang setelah si mahasiswa mendaftarkan diri, tapi ditolak di tempat pendaftaran. Baru beberapa hari kemudian mahasiswa bersangkutan menerima surat pemberitahuan bahwa dia DO.

Orangtua mahasiswa yang ditemui SP menyatakan sangat kecewa dengan sistem yang diterapkan Fakultas Kedokteran Trisakti tersebut. Kecewa karena kegagalan menyelesaikan modul tersebut membuat seorang anak harus mencari universitas lain, padahal dia sudah menghabiskan waktunya dua tahun di Trisakti.

Selain itu, mahasiswa yang gagal itu juga mengalami kerugian material yang cukup besar, karena uang pendaftaran sebagai mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Trisakti untuk tahun 2007 mencapai Rp 150 juta, ditambah dengan yang lainnya bisa mencapai Rp 250 juta untuk dua tahun masa kuliah.

"Mahasiswa yang mengalami DO membuat orangtuanya mengalami kerugian lebih dari Rp 250 juta," katanya.

Selain itu, dia yakin apabila sistem DO ini diumumkan secara terbuka kepada masyarakat maka tidak akan ada yang mau kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti karena risikonya terlalu besar.

Pindah Program Studi

Kepala Biro Akademik dan Penerangan Usakti, Hasiani H Wahjono, kepada SP, di Jakarta, pekan lalu mengatakan, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti (Usakti) yang terancam DO, karena alasan akademik, disarankan untuk pindah program studi dengan terlebih dulu melakukan matrikulasi dan membuat data transkrip nilai, sehingga sejumlah mata kuliah di program studi yang baru tidak perlu untuk diikuti lagi.

Dijelaskan, kalau terancam DO karena alasan akademik, seperti tidak masuk kuliah selama tiga semester berturut-turut, standar nilai indeks prestasi komulatif (IPK) selama dua semester kurang dari 2,0, dan tidak mampu memenuhi modul perkuliahan sesuai yang ditargetkan biro akademik, hal ini tentu saja tidak dapat ditoleransi atau dikompromikan. "Kami sarankan, kalau alasannya akademik, mahasiswa yang bersangkutan pindah jurusan atau program studi saja," ujar Hasiani H Wahjono.

Menurut dia, di kampus Usakti standar akademik paling tinggi yang telah ditetapkan oleh senat guru besar adalah fakultas kedokteran. Karena itu, ketentuan dan regulasi akademik ditetapkan secara ketat oleh Biro Akademik Fakultas Kedokteran Usakti.

"Saya jamin, jika mereka masih memiliki semangat untuk kuliah dan ingin pindah program studi, pasti proses dan regulasinya lebih mudah," ujar Hasiani H Wahjono.

Sumber : suarapembaruan.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami