Ketika Sisa Hidup Hanya 30 Hari Lagi

Internasional / 28 September 2008

Kalangan Sendiri

Ketika Sisa Hidup Hanya 30 Hari Lagi

Puji Astuti Official Writer
7677

Apa yang ingin Anda benar-benar lakukan jika sisa umur Anda tinggal 30 hari lagi, atau kurang lebih satu bulan lagi? Apa yang menjadi prioritas Anda? Siapa saja yang Anda ingin untuk bersama Anda dalam menjalani sisa kehidupan selama 30 hari itu? Hal ini menjadi sebuah inspirasi yang mengubah kehidupan bagi Kerry dan Chris Shook dalam menulis sebuah buku yang mengubah cara pandang seseorang dalam menjalani kehidupan yang berjudul, One Month to Live: Thirty Days to a No-Regrets Life.

Kerry dan Chris merupakan gembala sidang sebuah megachurch di luar Houston, Texas. Mereka berdua telah melayani selama lebih dari 20 tahun, dan telah memperhatikan kehidupan banyak orang yang menjalani hari-hari terakhir dalam hidupnya. Dari pengalaman mereka, akhirnya mereka menyadari banyak orang mengalami perubahan yang sangat besar ketika menyadari sisa hidupnya tidak lama lagi.

"Mereka benar-benar ingin melakukan berbagai hal yang selama ini mereka ingin tapi tidak lakukan. Mereka lebih mudah mengampuni dan meminta pengampunan kepada orang lain. Mereka lebih berani mengambil resiko. Sepertinya mereka menjadi semakin jelas dalam membuat prioritas kehidupan mereka. Hal itu membuat kami bertanya,Mengapa harus menunggu hingga semua telah terlambat? Mengapa kita tidak bisa hidup seperti itu sepanjang umur kita?"

Hal itulah yang menggelitik hati dan pikiran mereka, yang akhirnya membuat mereka untuk melakukan percobaan dengan menantang orang-orang Kristen dengan pertanyaan, "jika sisa hidup Anda tinggal 30 hari lagi, bagaimana cara Anda menjalaninya supaya tidak akan pernah ada penyesalan?"

Dalam bukunya karangan Shook ini ada empat kunci yang akan membantu:

"Live Passionately", hal ini mengajak pembaca untuk berhenti hidup dengan "Someday Syndrome" (Sindrom yang selalu berkata, saya akan melakukannya suatu hari nanti - Red) dan  mulai menjalani kehidupan mereka dengan sebuah tujuan yang telah Tuhan tetapkan dalam hidup mereka. "Dulu kami selalu berkata, jika nanti kami sudah mapan kami akan lakukan ini dan itu," jelas Kerry. "Tapi akhirnya kami menyadari bahwa kami tidak pernah mencapai titik kemapanan. Kita harus melakukan apa yang harus kita lakukan di hari ini, bukan nanti."

"Love Completely", hal ini meminta setiap orang fokus dalam hubungan dengan sesama. Banyak orang pada akhir hidupnya mengalami penyesalan yang terbesar dalam hal hubungan dengan sesama. Kerry menjelaskan,"Mengasihi dengan sepenuhnya artinya jangan sampai tidak pernah menyatakan kasih Anda. Ekpresikan kasih Anda hari ini. Tulis surat ucapan terima kasih pada seseorang hari ini. Lakukan apa yang perlu Anda lakukan pada orang-orang yang Anda kasihi hari ini juga."

"Learn Hubly", disini dibicarakan tentang karakter kerendahan hati yang merupakan kunci untuk mengalami kesembuhan dari kepahitan. Selain itu, kerendahan hati juga membawa mereka mempelajari menggunakan talenta yang Tuhan percayakan dalam hidupnya untuk dapat digunakan dengan efektif.

"Leave Boldly", Kerry menyemangati pembaca untuk menjalani kehidupan ini sebaik mungkin, sehingga ketika mereka meninggalkan kehidupan ini ada suatu warisan yang berarti bagi penerus mereka. Warisan disini bukanlah sebuah bisnis yang besar, rumah atau materi, karena semua itu dapat hilang dengan cepat. Warisan yang ditekankan disini adalah tentang iman, pengharapan kasih, dan semangat mereka yang akan selalu diingat oleh penerusnya.

Tidak ada seorangpun yang tahu pasti kapan mereka akan pulang kembali kerumah Bapa. Untuk itu, sangat penting untuk membuat prioritas kehidupan ini seolah-olah itu esok hari. Waktu kehidupan kita sangat berharga, dan tidak ada satu detikpun yang akan terulang lagi, jalanilah dengan penuh semangat, pengharapan dan kasih didalam anugrah Tuhan Yesus Kristus. 

Sumber : Cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami