Kerusuhan Di Orissa India Makin Buruk

Internasional / 8 September 2008

Kalangan Sendiri

Kerusuhan Di Orissa India Makin Buruk

Puji Astuti Official Writer
6092

Setelah hampir satu minggu lebih kekerasan yang terjadi di Orissa, India, keadaan disana semakin buruk hal ini dilihat dari tidak ada tanda-tanda surutnya kekerasan yang terjadi. Kerusuhan antara Hindu dan Kristen ini telah membuat 16 orang terbunuh, dan mayoritas adalah orang Kristen.

Ribuan orang hingga saat ini masih mengungsi di berbagai gerdung milik pemerintah, tenda-tenda penampungan dan juga melarikan diri ke hutan-hutan di Orissa. Orang-orang Hindu telah melakukan penyerangan terhadap gereja, rumah dan usaha yang dimiliki oleh orang  Kristen.

Kerusuhan ini dipicu terbunuhnya pemimpin kelompok radikal Hindu. Kelompok Kristen menyangkal tuduhan bahwa mereka yang membunuh pemimpin radikal kelompok Hindu tersebut, tetapi hal itu tidak digubris oleh kelompok radikal Hindu.

Polisi menuding kelompok Maois yang melakukan pembunuhan dan hal ini telah diakui oleh kelompok pemberontak itu.

Pemimpin Kristen India menganggap bahwa alasan balas dendam dari kelompok Hindu itu disengaja dibuat untuk membunuh dan menyerang orang-orang Kristen saja.

Ratusan rumah dibakar dan dihancurkan, sayangnya pemerintah bergerak sangat lamban menanggapi kerusuhan yang terjadi ini.

 "Saya pikir kerusuhan ini akan segera surut," kata JP Sunder Rajan dari pelayanan Audio Scripture, kepada Mission Network News,"tetapi yang terlihat tida ada tanda-tanda akan surut, dan fakta dilapangan, semakin hari menjadi semakin buruk."

Pengadilan Tinggi India, pada hari Rabu (3/9) lalu meminta pemerintah negara bagian Orissa melaporkan tindakan yang telah dilakukan untuk menghentikan penyerangan terhadap orang Kristen ini.

Menurut laporan Reuters, pada Kamis (4/9) lebih dari empat battalion polisi dikirim ke daerah kerusuhan untuk melindungi orang-orang Kristen.

Pada kerusuhan ini, diperkirakan ada sekitar 1000 orang Hindu, laki-laki dan perempuan  telah menyerang tempat pengungsian orang Kristen dan melukai 40 orang, demikian menurut laporan media lokal.

Kerusuhan di Orissa ini, telah menuai kecaman dari dunia Internasional, termasuk dari Paus Benediktus dan Uskup Agung Canterbury, Dr.Rowan Williams.

Melalui sebuah surat bersama, pada Kamis lalu, Dewan Gereja Sedunia dan Federasi Lutheran Sedunia, meminta perdana menteri India turun tangan untuk menghentikan kekerasan di Orissa.

Pada surat itu juga meminta gereja-gereja melakukan doa puasa pada hari Minggu (7/9) lalu, agar ada penyelesaian terhadap apa yang terjadi pada umat Kristen di India.

 "Mari berdoa agar ada keharmonisan atas  komunitas-komunitas religius yang ada di India dan mari kita bekerja sama untuk membangun saling percaya dan hormat-menghormati," tulis Sekretaris Jendral Dewan Gereja Sedunia, Rev.Samuel Kobia.

Mari berdoa untuk umat Kristen di India, supaya mereka mengalami apa yang Rasul Paulus katakan dalam II Korintus 12:10, "Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat." Berdoa agar iman mereka dikuatkan, dan pemberitaan Injil makin tersebar luas meskipun dalam keadaan teraniaya. Mungkin Tuhan sedang bekerja India, sama seperti Dia bekerja menjangkau China.

Sumber : Christian Today/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami