Dalam menu ini, sebelum digoreng, belut diberi bumbu, lalu digoreng tidak terlalu kering. Belut disajikan dengan sambal pecel dan lalapan mentimun, kacang panjang, dan kol. Lain lagi dengan pecel belut basah. Oleh Haji Poer, belut digoreng setengah matang dan dalam keadaan panas dan masih tampak basah, belut disajikan bersama sambal pecel dan juga lalapan. Berbeda lagi dengan belut kering yang dalam daftar menu disebutkan "kering sekali." Potongan daging belut ini digoreng hingga garing. Lalu dicampurkan ke sambal pecel. Penyajiannya juga "ditemani" lalapan.
Menurut Ari, keponakan Haji Poer - yang membuka cabang di Jalan Ahmad Yani No. 219, - menu yang banyak dipilih pelanggan adalah belut elek. Dibandingkan dengan menu lain, memang menu belut elek sangat terasa sensasi bumbunya. Apalagi disajikan dalam keadaan hangat dengan sambal pecel yang ditaruh di wadah terbuat dari tanah. Selain belutnya yang menimbulkan sensasi khas, sambal pecelnya pun termasuk unik karena disajikan dengan geprokan bawang putih yang digoreng kasar lengkap dengan kulitnya.
Tidak berlebihan jika banyak penggemar santapan belut di kios ini bersedia menunggu dan antri untuk duduk di kiosnya yang hanya mampu menampung sekitar 20 orang. Hasil racikan bumbu dan sambalnya merupakan buah pengalaman dan pencarian yang cukup lama dari lelaki yang sebelumnya hanya berjualan pecel lele ini. Kini, lebih dari 25 tahun pengalaman itu membuktikan kalau rasa tidak bisa berbohong. Hasilnya, semakin banyak orang ingin mencicipi santapan belut hasil racikan lelaki berusia 60-an tahun ini. Untuk itu, Spesial Belut Surabaya kini telah membuka dua cabang lainnya, yakni di Jalan Ngagel Jaya Selatan No. 119, dekat Bank NISP yang buka dari pukul 10.00 sampai dengan pukul 22.00 malam, dan yang satu lagi di Jalan Ahmad Yani 219, tepatnya di depan Auto 2000 dekat dengan Bank BCA yang buka pukul 11.00 - 23.00 WIB.
Melihat ramainya kios Spesial Belut Surabaya Haji Poer, sulit untuk mengatakan warung ini biasa saja. Saking larisnya, dalam sehari Haji Poer mampu menghabiskan rata-rata 75 kilogram belut dengan asumsi satu kilo berisi tiga belut. Itu artinya dalam sehari rata-rata Haji Poer mampu menjual sekitar 225 belut. Itu tidak termasuk menu dari lele dan burung dara yang diolah dengan aneka rasa dan sajian.
Jadi, jangan lewatkan warung yang satu ini jika Anda berada di Surabaya. Cobalah untuk datang langsung ke Banyu Urip atau memilih salah satu cabangnya. Jangan khawatir, di masing-masing cabang tersebut bumbu dan rasanya tidak berbeda dengan tempat pertamanya karena bumbu untuk masakan di setiap cabang itu disuplai dari kios aslinya di Banyu Urip.
BELUT HAJI POER, BOK ABANG BANYU URIP
Jl. Banyu Urip, Bok Abang, Surabaya
Telepon: (031) 5049634
Jam Buka: 18.00-22.00 (setiap hari)
Kapasitas tempat duduk: sekitar 20 orang.
Kisaran harga: Rp. 10.000-Rp.15.000