Pasangan Tidak Seiman : Kuk Yang Tidak Sepadan

Marriage / 6 August 2008

Kalangan Sendiri

Pasangan Tidak Seiman : Kuk Yang Tidak Sepadan

Purnama Sari Dewi Gultom Official Writer
10839

Banyak aborsi terjadi karena pasangan tidak memegang prinsip kebenaran yang sama dalam hidup mereka. Iman mereka tidak sama tentang kebenaran Tuhan. Inilah hikmah pasangan tidak seiman, kuk yang tidak sepadan.

Sekali waktu, dalam keadaan darurat, seorang petani tua Tennessee menambatkan seekor keledai dan seekor lembu jantan bersama-sama di alat bajaknya. Ketika seseorang belakangan bertanya padanya tentang bagaimana bajaknya bisa bekerja dengan cara ini, orang ini mengatakan : "Yeah, mungkin cara ini ada benarnya jika ladang yang kita bajak bentuknya bukan persegi, karena kita akan banyak makan waktu untuk melakukannya dengan cara berputar-putar".

Di antara banyak hukum yang Tuhan berikan pada orang Israel dalam kitab Perjanjian Lama adalah melarang untuk menambatkan (mengikat) binatang yang berbeda secara bersamaan. Tuhan mengetahui perbedaan kekuatan dua jenis binatang akan membuat ketidak-adilan pasangan dan juga kesulitan. Rasul Paulus menggunakan contoh ini ketika berbicara tentang pernikahan : "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?" (2 Korintus 6:14). Tuhan ingin seorang suami dan istri untuk mempunyai kesamaan dalam kepercayaan pada Tuhan melalui keselamatan Kristus. Dan jika Anda adalah seorang percaya yang menikah dengan orang yang tidak seiman, Anda mengetahui bagaimana sia-sianya waktu yang terbuang bagaikan membajak ladang dengan cara berputar-putar.

Apa yang Bisa Saya Lakukan?

Adalah baik untuk orang mengetahui sebelum mereka menikah jika Anda katakan hal ini. Namun bagaimana jika seorang percaya telah mengetahui bahwa orang yang mereka nikahi bukan orang percaya atau mereka menikah sebagai orang yang tidak percaya dan salah seorang akhirnya datang pada Tuhan? Kedua hal ini adalah serupa.

Pertama, pasangan yang tidak satu kepercayaan tersebut tidak berada di luar perjanjian pernikahan mereka. Perjanjian adalah pengucapan sumpah yang menggantikan janji yang dapat dicabut hanya jika telah rusak sebelum diperbaiki. Alkitab mengajarkan bahwa pasangan yang tidak seiman tidak berarti merusak sudut pandang pernikahan itu sendiri. "Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia. Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu. Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya" (1 Korintus 7:12-13).

Kedua, sama seperti keledai dan lembu diikat bersama dalam bajak dan mereka tidak dapat berjalan dengan lurus, seperti itu jugalah jika seorang pasangan yang bermaksud untuk memaksa membawa pihak lainnya untuk berjalan, hasilnya tidak akan berhasil.

Tindakan Berbicara Lebih Banyak Dari Kata-Kata

Jika Anda frustasi ketika gagal mengajak pasangan Anda untuk saling berbagi tentang kehidupan baru yang Anda temukan, inilah kata-kata yang akan membuat Anda merasa merdeka, bukan dari pasangan pernikahan, tapi dari ketidakbergunaan perjuangan yang ada di dalamnya : Semua yang Anda ingin lakukan itu telah digenapi ketetapan Firman dalam pernikahan Anda dan Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya. Tanggung jawab Anda terhadap pasangan hanyalah sesuatu yang biasa : untuk mengasihi dan menghargai dalam segala keadaan. Firman Tuhan katakan dalam Efesus 5:33 : "Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya."

Anda akan merasa damai karena Anda telah memiliki Tuhan yang bekerja untuk Anda. Tuhan lebih berkuasa dari apapun yang dapat Anda katakan untuk mengubah suami atau istri Anda. Tuhan bekerja secara mistis melalui kesatuan tubuh seperti yang Firman Tuhan ajarkan. Efesus 5:31-32 menulis : Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

Dengan kata lain, Anda boleh hentikan untuk mengubah pasangan Anda dimana akan dapat menyebabkan pertikaian rumah tangga, dan mulailah mempercayai mujizat sebagai gantinya. Tuhan bekerja untuk mengubah pasangan Anda melalui Anda, namun tindakan Anda akan lebih banyak berbicara daripada kata-kata Anda. 1 Petrus 3:1-2 menulis : Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.

Seorang wanita telah berargumentasi selama berbulan-bulan dengan suaminya, yang menolak si istri karena membawa teman Kristennya masuk dalam rumah mereka untuk mengadakan ibadah persekutuan. Namun satu hari si istri membaca dalam Firman Tuhan bahwa Tuhan mempunyai rencana dalam hidup seorang pria supaya mempunyai otoritas secara spiritual. Si istri lalu mengatakan pada suaminya mengapa mengikuti ibadah persekutuan amat penting bagi si istri, namun karena si istri mau tetap menghormati kebijakan suaminya. Yang mengejutkan, minggu depannya, ketika si istri sedang bersiap untuk pergi ke kelompok ibadah doa di rumah temannya, suaminya mengumumkan bahwa ia ingin pergi dengan si istri. Inilah awal keputusan sang suami untuk mulai mengikut Tuhan.

Serahkan Pasangan Anda Kepada Tuhan

Tuhan telah mengirimkan Roh Kudus untuk mengubah pasangan Anda. Anda tidak perlu mengubah pasangan Anda. Tidak ada yang lain kecuali Roh Kudus yang memampukan hal itu karena bentuk iman adalah tidak beralasan untuk pikiran yang alami. Kitab 1 Korintus 2:14 menulis : "Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani."

Itu berarti Tuhan sendiri yang menginsyafkan orang untuk percaya pada-Nya. Maka serahkanlah pasangan Anda pada Tuhan dan biarkan Roh Tuhan untuk bekerja. Tanggung jawab Anda adalah menjadi saksi iman, bukan hanya membagikan kebenaran, namun hidup di dalamnya. Biarkan kehidupan Kristus menjadi sumber pelayanan Anda dimana kasih akan membawa Anda dan pasangan pada kesatuan yang kudus yang Tuhan tetapkan untuk pernikahan Anda.

Untuk istri-istri, menjadi saksi iman adalah dengan menghormati suami sebagai kepala keluarga dan tunduk terhadap otoritas suami. Kitab Efesus 5:22-24 menulis seperti ini : Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

Untuk suami-suami, menjadi saksi iman artinya memberikan diri Anda pada istri dalam kesetiaan yang tidak mementingkan diri sendiri, mengingat keutuhan seperti hubungan Kristus dengan umat-Nya. Kitab Efesus 5:25,28,29 menulis : Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya. Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat.

Seorang pria yang pergi seorang diri pada satu seri ibadah akhirnya menerima Tuhan sebagai juruselamat pribadinya, lalu pergi ke istrinya untuk membagikan pengalaman yang sama. Ia lalu membaca dalam Kitab Suci bahwa istri seharusnya taat pada suaminya. Maka, ia membayangkan bahwa hal itu membenarkan dirinya untuk memerintah istrinya untuk pergi dengannya ke pertemuan ibadah, meski berpikir bahwa sang istri mungkin telah membatalkan janji mengikuti undangan makan malam yang telah dibuat dengan rekan-rekannya. Si istri mematuhi perintah suminya namun ia mengikuti ibadah dengan hati yang tidak sejahtera.

Belakangan, setelah banyak diskusi dengan sang istri, si pria terkesan dengan kuasa Roh Tuhan bahwa iman bukan sesuatu yang dapat dipaksakan dan hasrat besarnya untuk membagikan imannya pada istrinya tidak memberikan otoritas baginya untuk bertindak kasar padanya. Ia menyerahkan istrinya pada Tuhan dan memenuhi tanggung jawabnya sebagai suami dengan mengasihi istrinya seperti Kristus juga mengasihi umat-Nya. Sebagai hasilnya, dalam waktu yang singkat istrinya menerima Tuhan sebagai juruselamat pribadinya.

Perintah Menghormati, Bukan Argumentasi

Seperti Anda dipanggil untuk menghormati posisi pasangan dan untuk mengasihi dan menyayangi pasangan, anak-anak juga dipanggil untuk menghormati sesamanya. Sangat menggoda untuk membiarkan diri Anda untuk menyampaikan cara berbeda pada anak-anak tentang ketidaksetujuan Anda terhadap ketidakpercayaan pasangan dan dengan demikian menjelaskan wewenangnya terhadap mereka. Tolonglah anak-anak Anda mengerti bahwa mereka juga adalah saksi untuk orang tua mereka dengan cara menghormati dan mengasihi. Kitab Efesus 6:1-2 mengatakan : "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting".

Hindari Mengasihi Diri Sendiri

Salah satu bentuk yang paling banyak ditemui adalah dimana setan dapat mematahkan kesaksian iman dengan mencobai Anda untuk mempunyai iri hati atau untuk menaruh perasaan mengasihani diri sendiri. Memikirkan hal yang sedih dan menguasai perasaan penuh siksaan hanya dapat merampok Anda dari pertolongan Roh Tuhan. Akui dan bertobat dari segala kepahitan, rasa tersinggung, perasaan tidak terampuni dan menerima pembersihan dari Tuhan. Lalu berterima kasihlah pada Tuhan untuk kasih karunia dan pengampunan-Nya. Meskipun Anda seharusnya tidak menyiarkan penyesalan Anda terhadap pasangan yang belum percaya, Anda seharusnya membagikan perasaan dan pertanyaan dengan penasehat atau pelayan yang bijaksana dalam hal spiritual dan relasi keluarga yang dihormati. Dan seperti Anda bersaat teduh setiap hari pada Tuhan dalam ucapan syukur untuk semua yang Tuhan kerjakan dalam hidup keluarga Anda, Anda dapat mengatakan dengan nyanyian Mazmur 118:24 : "Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!"

Terikat Bersama

Anda juga dapat memberikan syukur untuk setiap kemenangan kecil sepanjang hidup. Ini adalah latihan doa yang membantu perkembangan spiritual terhadap harapan yang Anda perlukan untuk menarik muatan. Terus jaga pengharapan Anda. Ketika pasangan akhirnya datang untuk membagikan imannya seperti iman Anda pada Tuhan - itu adalah kemenangan. Dimana Roh Tuhan memegang kendali, ada harapan besar untuk mencipta hubungan yang ideal dari Tuhan dalam pikiran Anda, pasangan Anda dan juga keluarga.

Halaman :
1

Ikuti Kami