Jasa Marga Gunakan Lampu Tol Bertenaga Angin

Nasional / 28 July 2008

Kalangan Sendiri

Jasa Marga Gunakan Lampu Tol Bertenaga Angin

Puji Astuti Official Writer
6004

Lampu-lampu penerangan jalan tol di ruas Tol Cipularang, Jawa Barat kini menggunakan listrik yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (angin) (PLTB). Pembangkit yang dibangun bekerja sama dengan Space Tech, Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) itu masih berupa prototype, namun sudah bisa dimanfaatkan.

"Kami menyediakan lahan yang berlokasi di pinggir Tol Cipularang, sedangkan peralatan berupa kincir angin disediakan Space Tech," kata Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk, Frans S Sunito di Jakarta, Rabu (23/7), seusai penandatanganan kerja sama dengan Lapan.

PLTB merupakan teknologi alternatif kedua yang digunakan oleh Jasa Marga. Sebelumnya, perusahaan itu juga telah menggunakan teknologi fotocell untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk lampu penerangan jalan tol di beberapa ruas.

Dalam kerja sama dengan Lapan, lokasi pinggir jalan tol dipilih sebagai lokasi pembangkit adalah yang memiliki kecepatan angin 4-6 meter/detik, agar dapat menghasilkan listrik yang optimal. "Kalau kita melewati Tol Cipularang di Km 88, akan terlihat kincir angin yang dipergunakan sebagai pembangkit listrik untuk penerangan jalan umum ataupun lampu hias," jelas Frans.

Sementara itu, Direktur Utama Space Tech, salah satu Badan Layanan Umum Strategis milik Lapan, Bambang Kusmanto mengatakan, kecepatan angin di Tol Cipularang 5 meter/detik, yang bisa membangkitkan listrik setara dengan Rp 2.000/kWH. Kalau kecepatan angin bisa lebih 6 meter/detik, listrik yang dihasilkan bisa setara dengan Rp 1.500/kWH.

"Teknologi ini cukup murah. Bandingkan dengan harga jual listrik PLN Rp 3.000/kWH, sehingga sebenarnya PLTB ini dapat menjadi alternatif listrik yang disediakan PLN," ujar dia.

Dia mengatakan, biaya pengadaan prototype kincir angin itu memang cukup mahal, sekitar Rp 2 miliar. "Meski begitu, tetap efektif dibanding listrik dari PLN, sebab tidak membutuhkan kabel yang panjang untuk ke lokasi, karena pembangkitnya bisa dipasang di dekat sasaran," katanya.

Sumber : Antara/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami