Menuntun Anak Menghadapi Kekecewaan

Parenting / 1 July 2008

Kalangan Sendiri

Menuntun Anak Menghadapi Kekecewaan

Purnama Sari Dewi Gultom Official Writer
3777

"Mama sudah bilang, adek tidak usah ikut lomba gambar ini. Bikin malu mama saja!" ujar seorang ibu pada anak balitanya yang menangis karena tidak menang lomba gambar.

Tak seberapa jauh, seorang ibu berusaha menghibur anaknya. "Mimi tidak usah sedih, gambar kamu bagus kok, kalau lebih sering latihan, mungkin akan menang di lomba berikutnya."

\"\"Tidak mudah menghadapi kekecewaan seorang anak. Terlebih lagi sebagai orang tua, kita sering menitipkan harapan kita pada mereka, sehingga seringkali kegagalan anak, kita "adopsi" menjadi kegagalan kita. Alih-alih membantu si kecil mengatasi kekecewaannya, kita justru sibuk menenangkan diri mengatasi kekecewaan juga.

Jika hal ini terjadi, seringkali kita tidak bijak saat menghadapi anak. Salah-salah bukan menenangkannya, kita justru membuatnya berkecil hati dan tidak pede. Kondisi inilah yang tergambar pada contoh pertama di atas.

Mengembangkan Rasa Percaya Diri

Dalam hidupnya kelak, anak tentu akan menghadapi berbagai pengalaman dan tidak selalu menyenangkan. Ada kalanya ia harus menghadapi kekecewaan. Sebagai orang tua, kita wajib membantu si kecil untuk menghadapi kondisi tak menyenangkan ini.

Salah satu faktor penting yang perlu dimiliki anak untuk menjadi tabah dan kuat menghadapi kekecewaan adalah memiliki rasa percaya diri. Bekal ini dapat Anda berikan melalui penguatan dan pujian terhadap berbagai hal positif yang dicapainya. Saat anak gagal, ajak dia untuk melihatnya sebagai sebuah keberhasilan yang tertunda. Tanamkan dalam pikirannya bahwa kegagalan selalu dapat diperbaiki. Pastikan ia mengerti bahwa selalu ada kesempatan kedua untuknya.

Mempercayai Kemampuan Anak

\"\"Pada saat yang sama ketika rasa percaya diri anak mulai berkembang, maka ia akan mengembangkan kemampuan dirinya. Saat ini anak menjadi pribadi yang penuh inisiatif. Kepercayaan yang Anda tunjukkan pada si kecil bahwa ia mampu dan bisa membuatnya mengerti bahwa ia dipercaya.

Dampak dari rasa percaya Anda pada kemampuan anak sangat luar biasa. Ia akan merasa aman, berani, sehingga saat bersosialisasi anak tidak menjadi pribadi yang inferior. Selain itu anak yang merasa dirinya dipercaya akan mengembangkan konsep yang positif tentang pencapaian. Anak tidak hanya mengukur kemampuan dari hasil yang dicapainya, melainkan mengumpulkan pembelajaran dari proses mencapai hasil tersebut.

Anak yang berkembang seperti ini tentulah dengan mudah mengatasi berbagai kekecewaannya dan berusaha untuk maju. Konsep mental yang sangat dibutuhkan saat ia menjadi orang dewasa kelak.

Sumber : conectique.com
Halaman :
1

Ikuti Kami