Selama 2008, 60 Bayi Positiv HIV/AIDS di Surabaya

Info Sehat / 15 June 2008

Kalangan Sendiri

Selama 2008, 60 Bayi Positiv HIV/AIDS di Surabaya

Lestari99 Official Writer
11013

Hanya dalam tempo empat bulan terakhir tahun 2008, terdapat 60 bayi yang positif terindap virus HIV/AIDS. Hal itu terungkap setelah bayi-bayi tersebut dideteksi lewat pemeriksaan di Unit Perawatan Intermediat Penyakit Infeksi (UPIPI) RSU Dr Soetomo.

Ke 60 bayi berusia hingga empat tahun tersebut, terdeteksi terindap HIV/AIDS dari ibu yang memang mengindap HIV/AIDS. Mereka lahir pada empat tahun terakhir ini, dan meski tidak terdeteksi secara jelas, umumnya mereka tinggal di wilayah Kota Surabaya, kata dr Esty Martiana Rachmie, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surabaya, disela seminar tentang HIV/AIDS, di gedung perpustakaan kampus C Unair, belum lama ini.

Fenomena itu, kata dr Esty, menunjukkan kurang pedulinya para ibu dalam menjaga kesehatan saat hamil, terutama dari para penderita HIV/AIDS itu sendiri. Dr Esty mengakui, bagi bayi dalam kandungan ibu hamil yang terdeteksi mengindap HIV/AIDS, memiliki peluang besar akan ikut mengindap HIV/AIDS. Namun dengan cara dan penanggulangan yang tepat dan cepat, bayi penderita HIV/AIDS bisa sedikit terhindar dari virus tersebut, jelasnya.

Sementara itu, Prof Dr dr Boerhan Hidajat SpA (K), disela jumpa pers menjelang pengukuhannya sebagai guru besar, menyebutkan bila bayi dari ibu penderita HIV/AIDS bisa terhindar dari virus tersebut. Hal ini berdasarkan kenyataan yang ada di Afrika, dimana para ibu penderita HIV/AIDS yang memberi ASI secara terus-menerus pada anaknya, mampu menghilangkan virus HIV/AIDS yang ada pada bayinya tersebut, jelasnya.

Namun, dr Boerhan mengakui hal itu belum ada penelitian yang lebih akurat. Yang pasti, saat ini, di negara-negara Afrika telah ada kebijakan untuk para ibu penderita HIV/AIDS untuk tetap diizinkan memberikan ASI pada bayinya.

Untuk di Indonesia, dr Boerhan mengaku hal tersebut masih belum bisa dilakukan. Karena sesuai dengan teori dan hasil penelitian yang ada, ASI bisa menularkan virus HIV/AIDS yang diindap ibunya kepada sang anak. Tapi bagaimanapun, ASI merupakan makanan utama dan pertama bagi bayi yang baru lahir karena manfaatnya yang telah terbukti baik secara fisik maupun psikis, ungkap dr Boerhan didampingi Prof Dr Mareyke Maritje.

Sumber : perempuan.com
Halaman :
1

Ikuti Kami