Anak Konsumsi Narkoba Berbentuk Permen dan Coklat

Nasional / 14 June 2008

Kalangan Sendiri

Anak Konsumsi Narkoba Berbentuk Permen dan Coklat

Puji Astuti Official Writer
6984
Jangan sudutkan anak kecil jika mereka teler akibat narkoba. Seringkali, mereka mengonsumsi narkoba karena 'kecelakaan', akibat kesembronoan orang dewasa.

Di Pondok Labu, Jakarta Selatan, 5 anak TK dirawat di rumah sakit karena menelan 11 butir Happy Five yang oleh polisi dikategorikan sebagai narkoba pada 9 Juni 2008.

Itu adalah akibat kecerobohan orangtua Rida Wahyu, siswa TK, yang menaruh obat terlarang itu di kulkas, setelah sebelumnya membungkusnya dengan bekas bungkus coklat Alpine.
Rida yang polos mengira bungkusan itu benar-benar coklat.

Tak cuma di Indonesia, kecerobohan ini juga pernah terjadi di Australia. Pada 15 Oktober 2007 lalu, tiga siswa SD setempat dilarikan ke rumah sakit karena menelan ekstasi yang mereka kira adalah permen rasa stroberi.

Kejadian ini dimulai ketika seorang anak perempuan berusia 11 tahun membawa beberapa pil berwarna pink ke sekolah. Dia mendapatkan pil itu dari tas kakaknya. Dia mengira pil itu adalah permen rasa stroberi. Di sekolah, dia membagi 'permen' tersebut kepada 2 temannya, bocah laki-laki berusia 10 tahun.

Mereka memakan 'permen' itu saat jam makan siang.
Usai memakan 'permen' tersebut, ketiganya mengalamai disorientasi dan pusing. Akhirnya mereka dilarikan ke rumah sakit. Peristiwa tersebut terjadi di sebuah sekolah di Wollongong, sebelah selatan Sydney.

Pemerintah
New South Wales menyebut insiden itu sebagai gangguan mendalam. "Ini merupakan peristiwa yang tidak biasa, apalagi anak-anak itu masih teramat muda," ujar Menteri Pendidikan John Della Bosca.

Sementara, tidak terima anaknya diberi ekstasi, para orangtua bocah lelaki pun menginginkan anak perempuan itu ditahan polisi.

Veronika Palmer, teman orangtua anak laki-laki yang memakan ekstasi itu mengatakan, si bocah bisa saja meninggal akibat mengkonsumsi obat itu. "Itu sangat menyentuh. Perutnya harus dipompa. Saya bicara dengan ibunya, dan dia merasa sangat hancur," ujar Palmer.

Palmer juga tidak bisa menerima alasan si bocah perempuan yang mengira pil ekstasi itu permen rasa stroberi. "Dia tahu apa yang diambilnya. Dia mengambilnya dari tas kakaknya dan memberikannya (kepada 2 teman sekelasnya)," imbuh Palmer.

"Ini sangat mengejutkan. Peristiwa ini menunjukkan 2 hal yang sangat tidak bertanggungjawab. Pertama, terkait kepemilikan dan yang kedua meninggalkan barang itu sehingga mudah diambil (si bocah perempuan).
Ini jelas, seseorang telah melakukan hal yang bodoh," cetus Inspektur Polisi Bob Noble dari kepolisian New South Wales.

Dari dua kejadian tersebut, orangtua harus waspada menaruh zat kimia di rumah. Jangan sampai buah hati kita yang masih lugu menjadi korban. (Detik.com) Sumber : Detik.com/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami