China Boyong Uber dan Thomas

Nasional / 19 May 2008

Kalangan Sendiri

China Boyong Uber dan Thomas

Puji Astuti Official Writer
4655

China, juara bertahan dua kali pada 2004 dan 2006, berhasil mengatasi tim Korea Selatan dengan kemenangan 3-1 pada final Piala Thomas di Istora Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu, memastikan kemenangan ketiga secara beruntun.

Pasangan Xie Zhongbo/Guo Zhendong membutuhkana waktu lebih dari satu jam untuk memastikan kemenangan
China atas Korea 3-1 setelah bermain tiga game sebelum mengatasi Lee Jae Jin/Hwang Ji Man 21-12, 19-21, 21-12.

Setelah memastikan kemenangan mereka atas tim Korea yang baru pertama kali mencapai final kejuaraan dunia beregu putra itu, tim China, putra dan putri berkumpul di tengah lapangan membentuk lingkaran kemudian meneriakkan kalimat yang kira-kira berarti "kita menang" berulang kali.

Keberhasilan tersebut membuat
China secara keseluruhan telah tujuh kali memenangi Piala Thomas dan menyandingkan Piala Thomas dan Uber sejak 2004 setelah tim putri China berhasil memenangi Piala Uber keenam kalinya dengan menundukkan tuan rumah Indonesia 3-0, Sabtu.

Soal kemenangan tersebut, manajer tim China Li Yongbo mengatakan bahwa melalui turnamen tersebut tim
China dapat mengetahui kelemahan mereka dan kelemahan tim lawan sehingga bisa mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi Olimpiade.

Ada dua hal yang menjadi factor kemenangan China yang diungkapkan oleh Li Yongbo. Yang pertama adalah kepintaran pemain-pemain Cina dalam membaca permainan dan yang kedua adalah rasa nasionalisme yang begitu tinggi.

"Yang pertama adalah karena pemain-pemain kami begitu kuat dan pintar dalam menganalisis permainan. Lalu yang kedua adalah karena kami memiliki rasa nasionalisme yang begitu tinggi. Kami selalu ingin memenangi kejuaraan untuk memberikan rasa bangga kepada bangsa kami," tandasnya.

Tim China tidak menggelar keterangan pers resmi usai meraih kemenangan dengan alasan harus segera kembali ke hotel untuk merayakan keberhasilan mereka.

Piala Thomas diserahkan kepada tim
China oleh Presiden BWF Kang Young Joong.

Sementara itu, manajer tim Korea Kim Jong Soo mengatakan bahwa sejak awal ia sudah memperkirakan akan bertemu dengan
Denmark di perempat-final, Indonesia di semifinal dan China di final.

"Semua berjalan mulus sesuai perkiraan," katanya.

"Tapi pada final kami mengharapkan sejak tunggal pertama akan bermain bagus, tetapi
China adalah tim yang lebih baik hari ini," tambah Kim.

Tim Korea mengharapkan dapat meraih poin melalui tunggal pertama Park Sung Hwan, ganda pertama Jung Jae Sung/Lee Yong Dae dan ganda kedua Lee Jae Jin dan Hwang Ji Man.

"Karena pertandingan pertama kalah, tekanan yang dihadapi pemain bertambah," jelas Kim yang berharap pada putaran final Piala Thomas mendatang dapat kembali maju ke final dan berhasil meraih kemenangan.

Kekalahan yang didapat setelah upaya maksimal, tidak harus terus disesali. Kekalahan adalah pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi. Baik bagi Korea maupun Indonesia, kekalahan kali ini semoga bisa memacu untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi. China harus mendapat pengakuan bahwa mereka layak mempertahankan gelar juara, sebuah panutan untuk kegigihan dan memberikan yang terbaik bagi nama besar bangsa.

Sumber : Antara/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami