Uang Dan Perencanaan

Investment / 4 April 2008

Kalangan Sendiri

Uang Dan Perencanaan

Lestari99 Official Writer
4615

Hidup macam apa yang ingin Anda capai? Semua itu tergantung sikap Anda terhadap uang dan bagaimana menggunakannya.

Bicara tentang uang dan perencanaan sesungguhnya bukan cuma perlu bagi orang-orang yang berpenghasilan pas-pasan, bagaimana mengaturnya sehingga bisa memenuhi kebutuhan tanpa harus terlilit utang. Perencanaan keuangan justru menjadi urusan serius bagi orang-orang dengan kekayan berlimpah. Mengapa? Karena uang berkaitan erat dengan gaya hidup dan penyembahan.

Mungkin Anda sering mendengar kalimat :"Ini uangku, milikku, mau aku pakai untuk apa saja itu urusanku." Benarkah? Untuk menjawabnya Anda harus menjawab lebih dulu "Siapa yang menjadi pusat hidup Anda?" Bila hidup Anda berpusat pada diri sendiri, seluruh penghasilan Anda akan habis untuk menyenangkan diri sendiri. Semua untuk aku: kebutuhanku, kesukaanku, hobiku dst. Bila hidup Anda untuk menyenangkan Tuhan, semua yang Anda miliki dan lakukan tentunya untuk menyenangkan Tuhan. Jadi, bagaimana seharusnya??

Berkat Dan Tanggung Jawab

Orang selalu senang dengan kata berkat, tetapi alergi dengan tanggung jawab, bahkan banyak hamba Tuhan terjebak dalam pemujaan terhadap berkat ketimbang ketaatan pada Tuhan. Kata berkat memang bisa menjadi magnet yang kuat. Celakanya, berkat hampir selalu di identifikasikan dengan uang! Padahal, berkat bisa berupa keselamatan, kesehatan, kebajikan, kekuatan dsb.

Pernahkah Anda memperhatikan mengapa Yesus dalam pelayanan-Nya tidak memiliki wakil, sekretaris, tetapi justru bendahara? Karena mengurus uang memang jauh lebih rumit. Perumpamaan tentang mina (Lukas 19:11-26) menunjukkan bahwa selain diminta berusaha, kita semua juga diminta menjadi bendahara - bendahara (penatalayanan) keuangan Allah. Sebagai bendahara Allah, janganlah kita tergoda untuk korupsi seperti yang dilakukan Yudas.

Bijak Dalam Keuangan

Perencanaan keuangan mutlak dibutuhkan oleh siapa saja. Bagi orang-orang sederhana dengan penghasilan pas-pasan, uang harus diatur sedemikian rupa supaya cukup. Sementara ketika pendapatan seseorang bertambah, perencanaan keuanganpun juga makin penting, karena keinginan bertambah seiring dengan meningkatnya penghasilan. Ironisnya, banyak di jumpai orang Kristen bahkan aktivis gereja justru menjadi makin kikir dan kurang peduli ketika makin kaya.

Lihat saja, dalam perumpaan tentang orang kaya yang bodoh (Lukas 12:16-21) perlu kita renungkan. Karena, menurut ukuran dunia bisa dibilang ia sudah mencapai kebebasan financial, tetapi apa kata Tuhan? Hidup manusia tidak tergantung pada hartanya !

Uang memang penting dan mendukung hidup kita. Jika digunakan tepat untuk barang-barang yang benar dan di tempat yang benar, uang bisa melakukan banyak hal yang baik bagi hidup kita.

Namun, uang juga berkaitan dengan penyembahan. Itu sebabnya Yesus membuat pernyataan yang keras tentang uang. Kendati uang itu bersifat netral, ketika seseorang terikat dan mencintai uang, ia telah jatuh dalam penyembahan kepada Mamon (Matius 6: 19-24). Bukankah di era globalisasi ini uang telah menjadi seperti Tuhan? Ia ada dimana seja (maha hadir), bisa membeli apa saja (maha kuasa), memberi rasa tenteram (banyak orang gelisah dan mengeluh ketika tidak punya uang), bahkan menjadi tujuan hidup banyak orang.

Ternyata, perencanaan keuangan penting sekali agar kita tidak kehilangan arah dan tujuan hidup. Bahkan, Yesus dalam perumpamaan tentang anggaran mengingatkan kita agar tidak terikat dengan kepemilikan (Lukas 14:28-33). Ia menghendaki kita membuat perencanaan sekaligus mengingatkan bahwa hidup kita tidak tergantung pada kekayaan (Lukas 12:15).

Jadi, tunggu apa lagi. Mulailah dari sekarang untuk membuat resolusi yang sehat, yaitu membuat perencanaan anggaran keuangan supaya kita bisa menjadi pengurus yang bijak.

Sumber : bahana
Halaman :
1

Ikuti Kami