8 Prinsip Yang Berharga (2)

Spirituality / 19 March 2008

Kalangan Sendiri

8 Prinsip Yang Berharga (2)

Fifi Official Writer
2558
Tuhan menempatkan nilai yang sangat tinggi pada pernikahan dan keluarga, namun masyarakat kita saat ini tampaknya sudah banyak mengurangi nilainya. Jadi kami ingin berbagi 8 prinsip ini untuk melindungi nilai dari pernikahan dan keluarga anda sendiri. Prinsip-prinsip inilah yang kami lakukan selama 32 tahun pernikahan kami, dan jika kami bisa memutar waktu kembali, kami akan lebih berhati-hati untuk mengikutinya sedari awal.

Berikut ini beberapa prinsip lanjutan dari artikel sebelumnya:

Tentukan tujuan jika anda sedang menyelesaikan sebuah konflik
Seringkali kita menjadi marah saat kita merasa hak kita dilanggar, harapan kita tidak terpenuhi, atau pasangan kita telah menyakiti kita dalam hal tertentu. Saat ini terjadi, biasanya kita merespon dengan salah satu dari 2 cara ini: kita memendamnya atau kita meledakkannya. Bagaimanapun reaksi kita, konflik yang tidak diselesaikan akan memimpin kepada pengasingan diri dari satu sama lain. Tembok mulai dibangun, batu bata demi batu bata, secara pasif atau agresif.

Kita mempunyai pilihan antara menjadi kepahitan dan tekanan di sisi lain, atau mengampuni dan kebebasan di sisi lain. Menyelesaikan konflik membutuhkan pengampunan. Mengampuni bukanlah berpura-pura bahwa tidak terjadi apa-apa atau itu tidak menyakitkan. Tapi mengampuni adalah obat yang ampuh untuk hati kia, karena dosa punya konsekuensi yang menetap. Pengampunan memang bukan merupakan respon alamiah manusia, tapi itu tidak mustahil, karena "segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13).

Pengampunan adalah pilihan untuk membebaskan pihak lain dari hutang atau kesalahan yang mereka lakukan terhadap anda. Itu adalah sikap melepaskan dendam dan hak untuk melakukan pembalasan. Dan pengampunan harus diekspresikan melalui perkataan dan perbuatan. Di atas semuanya, pengampunan adalah pilihan untuk taat pada perintahNya. Yesus memerintahkan kita untuk mengampuni orang lain seperti Dia telah mengampuni kita, dan Dia memberikan kita kekuatan untuk melakukannya. Seperti yang pernah dikatakan oleh Corrie Ten Boom, "Pengampunan adalah membebaskan tahanan, hanya untuk menyadari bahwa tahanan itu adalah saya sendiri."

Berdoa bersama
Pertimbangkan statistik ini, satu dari 2 pernikahan berakhir dengan perceraian. Satu dari 3 pernikahan yang dimulai di gereja berakhir dengan perceraian. Satu dari 5 pasangan yang mengikuti bimbingan pra nikah dan menikah di gereja berakhir dengan perceraian. Namun hanya 1 pasangan yang bercerai dari 1250 pernikahan dimana pasangan-pasangannya berdoa bersama secara teratur.

Berdoa bersama pasangan anda memang menempatkan anda dan dia dalam posisi yang rapuh. Tapi di sisi lain, itulah tempat dimana keintiman dengan level terdalam bisa ditemukan. Denise dan saya telah memulainya selama 10 tahun terakhir. Kami tidak selalu berdoa bersama setiap hari, tapi kami membuat prioritas beberapa kali seminggu, terutama untuk hal-hal kunci, dan itu telah mengubah hubungan di antara kami.

Kembangkan hubungan anda dengan Tuhan

Ini adalah tantangan yang paling besar, untuk menemukan waktu bersama dengan Tuhan. Kapan waktu yang tepat? Hanya anda yang bisa menentukan, karena kita memiliki ritme kehidupan yang berbeda-beda. Tapi temukan waktu yang teratur dimana anda bisa berdoa dan membaca alkitab.

Dr. Martin Llyod Jones menceritakan pengalaman yang tidak akan pernah dia lupakan. Suatu hari dia sedang mengemudikan mobilnya, mobil tipe T Ford ke gereja, dan tiba-tiba dalam perjalanan mobilnya mogok. Dr. Jones memeriksa tapi tidak menemukan apa yang salah, dan dia sudah terlambat. Dia tidak tahu dariman harus memulai memperbaiki mobilnya, orang-orang melewatinya begitu saja, hanya ada 1 orang yang mendekatinya dan bertanya "Apa masalahnya?" Dia menjawab, "Saya tidak tahu, tiba-tiba saja mobil saya mogok..."
"Anda mau saya memeriksanya?" tanya orang itu.
"Tentu saja, silakan..."
Pria itu memeriksa dengan seksama, menyentuh sebuah kabel, membengkokkan pengungkitnya, lalu berkata, "Cobalah sekarang..."
Dr. Jones menyalakan mobilnya, "Terima kasih! Nama saya Martin Llyod James." Pria itu tersenyum dan berkata, "Senang berkenalan dengan anda, nama saya Henry Ford."

Itu adalah kisah nyata, dan itu menunjukkan apa yang akan terjadi jika kita menyerahkan diri kita ke tangan Pencipta kita. Tuhan merancang anda dan pasangan anda, dan Dialah yang mempunyai rancangan pertama tentang pernikahan. Hanya dengan menyerahkan hubungan anda kembali kepadaNya, maka itu akan menjadi indah seperti yang Dia rancangkan sejak semula.

Sumber : christianwomentoday
Halaman :
1

Ikuti Kami