Kristin memegang blender kusam sambil mengendap-endap berjalan melintasi ruang tengah. Dia melihat ke arah tangga, memastikan suaminya, Steve, masih berada di dalam kamar mandi. Dia terus berjalan perlahan keluar, membuka penutup sampah dan dengan hati-hati meletakkan blender yang sudah berusia 35 tahun itu di atas tumpukan sampah lainnya. Lalu Kristin mengambil koran bekas dan meletakkannya di atas blender itu, menutupi semua tumpukan sampah, dan meletakkan pembali penutup tempat sampah di atasnya. Nah, seharusnya itu berhasil...
Sorenya, Steve memasuki rumah dengan tergesa-gesa.
Steve : Kristin, mengapa blender yang masih bagus ini ada di tempat sampah?
Kristin : Steve, orang tuaku sudah membelikan blender baru untuk kita, ingat hadiah natal kemarin? Kita tidak membutuhkan blender tua itu...
Steve : Bagaimana kalau blender yang baru rusak?
Kristin : Itu tidak akan rusak.
Steve : Tapi blender itu bagus, tidak ada yang salah dengannya.
Kristin : Kacanya sudah pecah, mata pisaunya sudah tumpul, dan blender itu sudah 35 tahun. Seperti sudah aku bilang, kita punya blender baru. Dan kenapa kamu sampai membongkar sampah?
Steve : Karena kamu membuang barang yang masih bagus!
Lalu Steve meletakkan blender itu kembali di garasi, di dalam kotak yang berlabel "Peralatan Tambahan". Kotak itu juga berisi alat pemanggang roti yang sudah cacat, coffe maker yang bagiannya sudah hilang, dan beberapa barang lain yang Steve rencanakan untuk dia perbaiki segera.
Saat Steve dan Kristin berkencan, Kristin sering menyebut Steve sebagai "kotak penyimpan"nya. Sekarang setelah mereka menikah, dia harus selalu mengendap-endap menyelundupkan benda-benda dan membuangnya ke tempat sampah untuk membersihkan rumah mereka dari koleksi sampah. Kecenderungan Steve untuk menyimpan barang-barang tidak lagi lucu, tapi menjadi pemicu kemarahan.
Jadi bagaimana solusinya agar kita bisa berdamai dengan pasangan kita yang mempunyai kecenderungan atau kebiasaan berlawanan? Hal pertama yang perlu kita pelajari adalah menghargai. Jika anda membawa sebuket mawar dari toko bunga ke rumah anda, kuncupnya masih kencang dan tertutup. Namun, setelah terekspos dengan sedikit sinar matahari di rumah anda, kuncup-kuncup itu mulai mekar dengan indahnya. Sikap menghargai adalah kehangatan yang akan menyebabkan kepribadian dan diri sebenarnya dari pasangan anda mulai merekah. Kapan terakhir kali anda memperhatikan sesuatu yang dilakukan suami atau istri anda dengan benar? Pasti ada sesuatu yang positif untuk dikomentari.
Solusi kedua: menghormati. Para pria (khususnya) sangat mengharapkan rasa hormat, dan biasanya akan bangkit pada situasi-situasi dimana mereka diperlakukan sebagai pemimpin dari keluarga mereka. Tapi seharusnya kita tidak menganggap rendah pentingnya saling menghormati dalam pernikahan. Masing-masing pasangan dalam pernikahan harus merasa dihormati untuk hal-hal yang mereka bawa ke dalam pernikahan sebagai individu. Ketidaksetujuan dan komentar-komentar yang meremehkan hanya akan membuat pasangan anda merasa rendah, bukannya mengubah dia. Lebih buruk lagi, kurangnya rasa hormat akan dapat mengakibatkan pasangan anda menjauh dari anda secara emosional.
Solusi ketiga adalah penerimaan. Di rumah, suami saya adalah orang yang paling peka terhadap kebersihan. Kadang saat saya mencuci piring saya bisa merasakan matanya mengamati saya dari belakang. Dia melihat saya mengeringkan piring dan memberi saya beberapa saran. Hampir setiap hal yang saya lakukan, yang ada hubungannya dengan kebersihan, dia selalu ingin memberi saya saran atau tips.
Meskipun terkadang sifat perfeksionisnya membuat saya gila dan menimbulkan konflik, saya semakin dapat menghargai fakta bahwa suami saya suka membersihkan, membuang keluar semua sampah, dan membuat segala sesuatunya rapi. Dan ketika saya tidak memandang diri saya sendiri (atau suami saya) terlalu serius, saya bisa menertawakan perbedaan kami dan menghargai suami saya karena kepribadian dan keunikannya.
Sikap menghargai, menghormati, dan penerimaan adalah 3 strategi untuk menjaga hati anda dalam cinta dengan pasangan anda.
Sumber : cbn