Hindu Ekstrimis India Serukan

Internasional / 26 January 2008

Kalangan Sendiri

Hindu Ekstrimis India Serukan

Puji Astuti Official Writer
8149
Pasca penyerangan terhadap gereja-gereja di distrik Kandhamal pada malam natal 24 Desember lalu, ekstrimis Hindu melancarkan tekanan yang disebut oleh mereka sebagai ‘Misi 2008', hal ini tidak hanya terhadap kelompok Kristen tetapi juga Muslim, mereka menekan dengan memberi pilihan "Menjadi Hindu atau mati."

Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Pastor Babu Joseph yang berbicara saat Konfrensi Pendeta-pendeta Katolik India (Catholic Bishops' Conference of India - CBCI ). Pastor Babu membenarkan berita tersebut sebab dia menerima pemberitahuan dari Badan Intelijen Pemerintah yang mendapatkan sebuah surat yang berasal dari ekstrimis Hindu (Hindutva) dan memintanya untuk memperingatkan umatnya dan rekan-rekan pendeta lainnya.

Pastor Joseph menyatakan bahwa surat tersebut berasal dari salah seorang pengikut jaringan ektrimis Hindu Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS). Orang tersebut bernama Murari Lal, dan surat itu ditujukan kepada salah seorang rekannya Saudan Singh. Dari sanalah diketahui bahwa kelompok ekstrimis Hindu (Hindutva) sedang merencakan tekanan yang lebih besar lagi kepada orang Kristen.

Lal yang diidetifikasi sebagai salah satu anggota RSS, didalam suratnya memberi pujian kepada kelompok ekstrimis Hindu (Hindutva), tentang ‘pekerjaan mulia' yang telah mereka lakukan dengan membakar sebanyak 95 gereja, dan 730 rumah serta menyebabkan 4 orang meninggal hingga malam natal 2007 lalu.

Dalam surat tersebut Lal menyebutkan bahwa untuk misi 2008 mereka, isue tentang orang Kristen dan Islam sebagai pemakan daging sapi akan digunakan untuk memicu tekanan lebih besar lagi kepada dua kelompok minoritas ini.

Pindah agama atau mati

Koran The Times of India memberitakan bahwa mulai 22 Januari lalu hingga 15 April nanti polisi menyebarkan petugasnya pada titik rawan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, sekalipun sudah banyak petugas dari kepolisian bahkan dari angkatan darat yang diterjunkan, berbagai laporan tentang pemaksaan untuk berpindah dari agama Kristen ke hind uterus berdatangan.

"Di desa Jargi saja dari 45 kepala keluarga yang Kristen sudah 41 orang yang di Hindukan." Ujar seorang nara sumber setempat. Para ekstrimis itu bahkan memaksa orang-orang itu untuk menghancurkan gereja mereka dengan tangan mereka sendiri, kemudian membangun pada lokasi tersebut kuil Hindu. Hal yang sama juga terjadi di berbagai desa, seperti desa Kambarkia dan desa Dandikia.

Sebuah surat kabar Katolik mengutip pernyataan seorang Kristen demikian, "Menjadi hindu atau pergi dari daerah tersebut, jika tidak mereka tidak segan-segan membunuh kami, itu pilihan yang diberikan kaum ektrimis kepada keluarga saya."  

Kepercayaan kepada Tuhan adalah sebuah pilihan dan hak azasi manusia. Bahkah Tuhan sendiri memberikan kehendak bebas kepada manusia untuk memilih apa yang menurut mereka baik. Dia yang Maha Kuasa tidak pernah menggunakan kemahakuasaanNya untuk memaksakan kehendakNya. Dia hanya mewahyukan kebenaran-Nya dan diri-Nya kepada manusia, namun setelah itu Tuhan tetap memberikan kita kebebasan untuk memilih Dia atau yang lainnya.  Bukankah kita ini hanya manusia? Bagaimana bisa kita memaksakan kepada sesama kita apa yang harus dipercayai. Setiap orang memiliki kebebasan memilih, dan pada satu waktu masing-masing harus mempertanggungjawabkan pilihannya.

Sumber : Christiannewstoday.com/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami