The Bucket List : Berkeliling Dunia Sebelum Ajal Menjemput

Film Review / 24 January 2008

Kalangan Sendiri

The Bucket List : Berkeliling Dunia Sebelum Ajal Menjemput

Tammy Official Writer
7329
The Bucket ListJack Nicholson berperan sebagai Edward Cole, seorang pria yang sangat kaya yang memiliki, di antara banyak hal, rumah sakit-rumah sakit. Ketika mendengar tentang bagaimana rumah sakit-rumah sakitnya dijalankan, ia berpikir jika anda memiliki banyak dokter yang bagus, anda tidak memerlukan kebanyakan dari mereka dan ia juga memiliki dua tempat tidur di setiap ruang karena itu adalah rumah sakit, bukan sebuah spa.

Sehingga, ketika Edward mulai batuk berdarah, ia dibawa ke rumah sakitnya sendiri, dan hanya menemukan seorang pria bernama Carter Chambers di samping tempat tidurnya. Carter (diperankan oleh Morgan Freeman) adalah seorang jenius dan pria beriman, tapi pernikahan muda dan tanggung jawab keluarga membuatnya ia tidak bisa menyelesaikan pendidikannya dan menjadikannya bekerja sebagai seorang mekanis. Edward menginginkan kamar yang sendiri, tapi asistennya, Matthew, yang Edward panggil namanya sesukanya, mengatakan kepada Edward bahwa ia tidak bisa memiliki kamarnya sendiri, karena itu akan menjadi kesalahan besar PR. Dengan kata lain, kebijakannya yang kikir akhirnya bTravelerbalik kepada dirinya.

Setelah kemoterapi yang berat, Edward mulai membuka diri kepada Carter. Carter sedang mempersiapkan daftar (bucket list), yaitu daftar hal-hal yang seharusnya anda lakukan sebelum meninggal. Mereka berdua sama-sama memiliki kurang dari enam bulan sebelum meninggal. Edward menginginkan Carter untuk merasakan narkoba, seks, dan rock and roll, dan membawa dia berkeliling dunia dengan pesawat jet-nya. Carter menginginkan Edward untuk berhubungan kembali dengan putrinya dan mengalami sukacita sepanjang menyalurkan sukacita kepada orang lain.

Pray at DinnerEdward adalah seorang atheis. Carter mencoba untuk berbicara dengannya tentang iman dalam Tuhan. Disinilah dimana film ini gagal penggambarannya. Diskusinya terlalu ringan untuk mengarah ke sesuatu. Carter sepertinya mengindikasikan Edward hanya perlu untuk memakai hatinya tidak hanya kepalanya, tapi itu bukanlah juga sesuatu yang biblical, dimana logika dengan hikmat Ilahi membawa kita kepada Injil Yesus Kristus. Carter berdoa dengan keluarganya sewaktu makan malam dan mencoba untuk menjelaskan iman Kristen kepada Edward. Di tengah kemoterapinya yang paling parah, Edward menangis dua kali kepada Yesus, tapi kemudian mengatakan kepada semua orang bahwa dia hanya mengalami mimpi buruk.

 

 

 

Jack Nicholson and Morgan Freeman

 

The Bucket List, film yang berhasil menyingkirkan National Treasure 2 : Book of Secrets dari urutan box office Hollywood ini memiliki momen-momen lucu. Dan juga memiliki pesan moral yang sangat baik. Sayangnya, ada juga kekeliruan moral dengan banyak bahasa kasar. Meskipun para pembuat film ini berusaha untuk mengkomunikasikan iman Kristen, tetapi mereka tidak mendapatkannya dengan jelas. Meskipun begitu, bisa dirasakan bahwa film ini secara konstan mencoba menjangkau para Edward Coles di dunia ini bahwa sebenarnya ada Tuhan dan Ia sendiri yang memberi mereka sukacita yang sebenarnya.

Berikut Simak Trailer 'The Bucket List' Disini

Halaman :
1

Ikuti Kami