Selamat Tahun Baru! Semoga Anda semua mempunyai semangat yang baru untuk menyongsong harapan yang baru. Namun bagaimana, jika di minggu pertama Anda mulai bekerja lagi, ternyata suasana kantor sudah mulai mebuat nyali Anda ciut?
Aksi pembunuhan karakter, gencet sana-sini, intimidasi, atau teror ala preman kadang juga terjadi di lingkungan kantor. Bagaimana caranya agar Anda bisa terhindar dari aksi kejam di tempat kerja tercinta?
Menurut Sylvina Savitri, konsultan SDM dari Experd, di lingkungan kantor memang ada karyawan yang senang melakukan intimidasi, baik secara sosial maupun psikologis, untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Bentuk perilakunya bervariasi. Sylvina mengkategorikan si ‘teroris' di kantor ini dalam tiga tipe, yakni:
Tipe Oputurnis
Mereka ini hobi memanfaatkan keluguan orang lain untuk mengeruk keuntungan pribadi. Misalnya, sering mengakui pekerjaan orang lain sebagai miliknya.
Tipe diktaktor
Ia hobi mengawasi dan mencurigai kegiatan reken-rekan kerjanya. Mereka pun sering mengeluarkan kata-kata tajam untuk mencerca ketidaksempurnaan rekan kerja lain.
Tipe maha tahu
‘Teroris' tipe ini meyakini, hanya dia yang paling benar. Dia anti mendengar pendapat orang lain, tidak mau disalahkan, dan senang beragumentasi untuk memenangkan pendapatnya.
Lalu apa sebenarnya motivasi para ‘teroris' di kantor ini?
Dari pengamatan Sylvina, motifnya macam-macam. Ada yang melakukannya untuk mencapai kesuksesan dan kemakmuran. Ada yang ingin agar lebih diakui prestasi kerjanya oleh atasan. Ada pula yang demi meraih kepuasan ego.
Nah, mengenai korban si ‘teroris' kantor ini, ternyata memang ada ciri-ciri tertentu pula. Menurut Sylvina, ada dua jenis korban favorit dari para intimidator ini.
Pertama, biasanya korban merupakan orang baru di kantor. Mereka ini biasanya masih minim dukungan, karena belum memiliki teman, juga masih buta dengan lingkungan dan budaya komunikasi perusahaan. Kedua, jenis karyawan yang terlalu bermurah hati dan mudah mempercayai orang lain. Mereka ini terlalu gampang disetir dan dikelabui.
Punya rekan kerja yang hobi menindas, memang makan hati. Apalagi, kalau dia memiliki banyak pengikut. Otomatis, atmosfer kerja menjadi kurang nyaman. Kaya akan intrik dan situasi pun tegang. Lebih-lebih yang menjadi korban langsung si ‘teroris' kantor ini. Sylvina menyarankan, ada kiat bijak untuk memenangkan pertarungan dengan si ‘teroris'.
Pertama, Anda perlu membangun keyakinan diri bahwa Anda layak untuk dihargai. Kalau memang kebetulan opini Anda berseberangan dengan si ‘teroris' ini, Anda tidak perlu takut bersuara. Kemukakan pendapat Anda dengan jelas dan tegas. Kalau ternyata dia tetap ‘meledak', cobalah untuk tidak terpancing. Akan lebih cerdas lagi, bila Anda mendokumentasikan informasi dan data pekerjaan dalam bentuk memo atau bukti tertulis lainnya.
Satu lagi trik ampuh yang bisa dicoba untuk menaklukkan penindas adalah membangun hubungan dengan rekan kerja yang lain yang dapat membantu Anda menjadi saksi. Cobalah dekati rekan yang juga pernah menjadi korban penindasan. Umumnya, mereka akan lebih bersimpati karena sama-sama merasa diperlakukan tidak adil.
Tetap waspada dan jangan biarkan Anda menjadi korban teror dikantor Anda!