Kaya Sudah Di Tangan Anda

Investment / 27 November 2007

Kalangan Sendiri

Kaya Sudah Di Tangan Anda

Lestari99 Official Writer
5006

Percayakah Anda bahwa kekayaan apapun yang Anda inginkan sudah ada di tangan Anda? Jika Anda tidak percaya, Anda bisa membuka Amsal 3:16, "Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kiri kekayaan dan kehormatan."

Dalam seminar Way to Wealth Road to Riches, Sabtu (24/11) lalu, bapak Juhono S. Sudirgo (Direktur Corporate Finance sebuah perusahaan sekuritas) membagikan kebenaran tentang prinsip menuju kekayaan sejati ini. Setiap orang sudah Tuhan perlengkapi dengan segala yang dia butuhkan untuk sukses. Namun sukses bukanlah seperti sulap, yang didapat secara instan. Sukses adalah sebuah perjalanan dan harus melalui proses.

Proses itu dimulai dengan mengetahui secara jelas di mana Anda berada saat ini, dan ke mana Anda akan pergi. Mengetahui ‘Anda berada di mana' dapat dilakukan dengan evaluasi dan kejujuran untuk melihat keberadaan diri kita. Sedangkan ‘kemana Anda akan pergi' berbicara tentang goal setting Anda. Buatlah gol Anda dengan prinsip SMART:

Specific : Spesifik

Measurable : Dapat diukur

Achievable : Dapat dicapai

Realistic : Realistis

Time-Scale : Memiliki batas waktu/ target waktu

Dalam mencapai goal setting Anda, ada hal penting yang perlu disadari bahwa  perjalanan menuju kesuksesan dan kekayaan sejati ini ibarat perlombaan. Namun peserta perlombaan ini adalah diri Anda sendiri. Siapa penyelenggaranya? Diri Anda. Anda yang punya keinginan dan kemauan. Siapa yang membuat peraturan? Diri Anda sendiri. Anda dapat menentukan sendiri batasan-batasannya. Anda dapat menentukan sendiri garis Finish atau ukuran keberhasilan Anda. Apa hadiahnya jika Anda mencapainya? Anda tentukan sendiri. Jadi dalam perlombaan ini, saingan Anda bukanlah rekan Anda atau tetangga Anda yang lebih berhasil, tetapi diri Anda sendiri. Anda tidak perlu iri hati jika rekan Anda memiliki mobil baru, Anda bisa turut berbahagia atas keberhasilannya.

Selain itu ada sebuah tips praktis untuk melakukan pengeluaran terencana sehingga bisa lebih berhemat. Tips itu di singkat menjadi RUMAH KRISTUS, yang dijabarkan sebagai berikut:

R u m a h

U t i l i t a s  (PLN,Telp,Air)

M a k a n a n

A n a k  (Sekolah, kursus)

H i b u r a n

K e s e h a t a n

R u p a - r u p a

I n v e s t a s i

S a n d a n g

T r a n s p o r t a s i

U t a n g (Angsuran)

S o s i a l

Setelah kita bisa mendeskripsikan dimanakah kebocoran keuangan kita melalui Rumah Kristus tersebut, ambil tindakan untuk mulai mengurangi hal-hal yang tidak terlalu penting. Nah, akhirnya Anda bisa melakukan penghematan. Sebuah langkah yang luar biasa bukan? Jika Anda sudah mulai berhemat, berarti Anda dapat menyisakan untuk mulai menabung. Dan pelan-pelan namun pasti, Anda dapat mulai merancangkan untuk investasi di saat tabungan Anda sudah mencukupi.

Saat Anda berlomba untuk mencapai kekayaan sejati, pastikan bahwa diri Anda tidak dibebani oleh apapun sehingga Anda bisa berlari dengan cepat. Hal apa saja yang bisa menghalangi dan menjadi beban dalam hidup kita? Bapak Sujono menyebutnya "13 Gejala Keterikatan Finansial", yaitu :

  1. Tagihan lewat waktu/hutang.
  2. Kekhawatiran investasi.
  3. Sikap ingin cepat kaya.
  4. Keserakahan/tidak pernah cukup.
  5. Tidak jujur dalam bekerja.
  6. Tidak ingin kerja keras/malas
  7. Ingin milik orang lain/iri hati.
  8. Kebutuhan keluarga diabaikan.
  9. Komitmen berlebihan terhadap pekerjaan/workaholic.
  10. Kebutuhan tubuh Kristus tidak dipenuhi.
  11. Keunggulan keuangan, ingin dihormati.
  12. Kekecewaan keuangan, putus asa, merasa Allah tidak memenuhi keinginannya.
  13. Jadi penanggung hutang.

Keterikatan finansial ini bisa terjadi karena sikap boros (Ams 21:17;28:19), kemalasan/kekurangan (Amsal 6:9,11), atau terlalu mengandalkan kekayaannya (Ayub 31:24-28). Untuk itu ada dua hal yang perlu diingat dalam pencapaian kekayaan sejati. Pertama, kekayaan bukanlah hanya tentang menghasilkan uang, tetapi bagaimana diri Anda bisa membangun orang lain saat menghasilkan uang tersebut. Dan kedua, tujuan kekayaan bukanlah untuk ditimbun, tetapi disalurkan. Jika Anda memiliki kelebihan, berarti ada orang lain yang perlu dicukupkan dengan kelebihan yang Anda miliki. Ingat, bahwa Tuhanlah pemilik segala sesuatunya, kita ini hanyalah pengelolanya. Praktekkanlah, maka kaya sudah ada di tangan Anda.

Juhono S. Sudirgo - Seorang Sarjana Teknik Sipil lulusan ITS Surabaya tahun 1989, selama 14 tahun berkecimpung dalam dunia perbankan. Empat tahun terakhir menjabat Direktur Corporate Finance sebuah Perusahaan Sekuritas di Jakarta.

Bidang pelayanan saat ini menjadi Pengawas Area Abbalove Serpong, Koordinator SPK dan Koordinator Komsel. Melengkapi pelayanan di bidang edukasi, menjadi salah satu penulis buku "Faith In Action" terbitan Andi Offset tahun 2006 dan pembicara / trainer seminar keuangan.

Halaman :
1

Ikuti Kami