Investasi Emas Kian Berkilauan

Investment / 25 September 2007

Kalangan Sendiri

Investasi Emas Kian Berkilauan

yosefel Official Writer
14985

Ya, emas batangan! Bisa menjadi alternatif investasi di saat bunga deposito turun. Apalagi, ada perkiraan bahwa tahun ini harga barang berharga bewarna kuning berkilau itu diindikasikan terus meningkat karena besarnya permintaan di pasaran dunia.

Menurut pengamat investasi Roy Sembel, permintaan emas akan marak jika terjadi dua hal, yakni kondisi negara tidak menentu atau menegangkan, dan juga terjadinya inflasi. Jika kedua hal itu terjadi, maka ketertarikan investor terhadap emas akan tinggi karena mereka akan berpikir investasi emas lebih aman dibandingkan dengan investasi lainnya. "Karena emas mudah dibawa ke mana-mana," ujar Roy.

Pilih sertifikat emas
Investasi emas saat ini, menurut Roy, telah mengalami diversifikasi yang lebih luas. Jadi investor tidak lagi menginvestasikan emas pada perhiasan atau emas batangan saja. Namun, mereka juga bisa menginvestasikannya melalui sertifikat emas atau kontrak berjangka emas yang dikeluarkan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ).

Pada umumnya, investor biasa menginvestasikan emas melalui perhiasan. Dengan investasi semacam ini, investor bisa mendapatkan kerugian besar, karena harus mengeluarkan biaya produksi atau ongkos pembuatan yang tinggi. Sementara pada saat penjualan, biasanya biaya ongkos tersebut tidak dihitung.

Bagaimana dengan investasi bentuk emas batangan. Investasi ini lebih baik dari perhiasan, namun investor juga bisa merugi karena biaya penyimpanan emas batangan ini lebih tinggi. Sedangkan untuk investasi dalam bentuk sertifikat emas yang sudah mulai dikenal, merupakan jenis investasi yang sudah masuk kategori sektor finansial. Jenis investasi semacam ini lebih menguntungkan bagi investor, karena tidak perlu mengeluarkan biaya penyimpanan yang tinggi, dan bisa digunakan untuk bertransaksi emas di BBJ.

Produk kontrak berjangka milik BBJ ini, diperdagangkan melalui bursa komoditas (bursa berjangka), sedangkan di beberapa negara seperti New York, London, Paris, Meksiko, Johannesburg dan Sydney, produk ini diperdagangkan melalui bursa efek.

Berinvestasi emas jadi tak selamanya dalam bentuk perhiasan semata. Namun, melalui Gold Exchange Traded Fund (produk berjangka emas) ini, investor akan lebih aman karena tidak harus memiliki emas secara fisik yang memiliki risiko lebih besar.

Selain itu, dengan produk berjangka ini, investasi emas terdaftar secara resmi dan bisa diperdagangkan secara resmi pula di pasar bursa seperti halnya perdagangan saham.

Roy pun memberikan alternatif lain yakni investor bisa membeli saham dari perusahaan yang bisnis intinya emas, seperti Aneka Tambang.

Meskipun demikian, investasi emas kontrak berjangka atau sertifikat emas ini memang masih belum populer di kalangan investor. Karena itulah BBJ perlu memberikan edukasi investasi emas lewat bursa, semacam kontrak berjangka tersebut. "Lebih dari 70% investor emas di sini masih tradisional. Butuh waktu satu dekade untuk mengedukasinya," ujar Roy.

Padahal, sertifikat emas ini lebih menguntungkan. Selain biaya penyimpanannya lebih murah, sertifikat ini bisa diperdagangkan di pasar finansial dan lebih aman karena risiko hilang itu sangat kecil. "Sertifikat emas ini lebih likuid dan bisa di sektor riilkan. Apalagi jika pasarnya sudah terbentuk, maka akan lebih mudah diperdagangkan. Sertifikat emas pun lebih terstandardisasi," tutur Roy yang menyatakan bahwa saat ini masih sedikit transaksi perdagangan sertifikat emas di BBJ itu.

Meskipun demikian, Roy menyarankan investor agar tidak menyimpan seluruh asetnya dalam bentuk investasi emas. "Cukup 5% dari seluruh portofolio saja. Karena investasi emas ini tidak terlalu tinggi keuntungannya, dan juga ada investasi lain yang lebih menguntungkan dibandingkan emas ini," tandasnya.

Sumber : Roy Sembel
Halaman :
1

Ikuti Kami