Mengenal Phobia dan Panic Attack

Psikologi / 17 August 2007

Kalangan Sendiri

Mengenal Phobia dan Panic Attack

Fifi Official Writer
12404
Rasa panik merupakan bagian yang penting dari sistem pertahanan tubuh. Tetapi, seringkali hal ini menjadi lebih serius, contohnya ketakutan yang tidak rasional atau pun panic attack. Di saat tertentu, seseorang dapat merasa panik dengan alasan yang tepat. Misalnya, apabila sebuah mobil tiba-tiba melaju dengan kecepatan tinggi pada saat kita sedang menyeberang jalan. Merasa panik dalam situasi seperti itu adalah normal. Kita dapat tiba-tiba berlari dengan kencang.

Tetapi, bagaimana bila kejadian sehari-hari yang tidak berbahaya juga mendatangkan respon yang sama? Atau lebih buruk lagi, apabila Anda mengalami kepanikan tanpa alasan yang jelas dan tanpa ada tanda-tanda sebelumnya? Meski terdapat beberapa orang yang menikmati rasa takutnya - misalnya dengan menaiki roller-coaster, sebagian lainnya bahkan tidak mengerti mengapa mereka merasa takut atau apakah serangan kecemasan yang mereka alami akan mereda.

Fobia yang Umum
Fobia terjadi karena berbagai alasan. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat memacunya:
  • pergi ke dokter gigi
  • terbang
  • darah
  • fobia sosial
  • agoraphobia (takut akan ruang terbuka).

Ketika seseorang dengan fobia bertemu dengan hal yang mereka takuti - atau tahu bahwa mereka akan merasa takut - mereka mengembangkan gejala-gejala kecemasan fisik tertentu. Kecemasan terdiri dari sekumpulan gejala dan tiap orang memiliki pola gejala yang berbeda.

Bagi banyak orang, hal ini cukup untuk membuat mereka benar-benar menghindari apa pun yang mereka takuti sepanjang hidup mereka. Tetapi terkadang, hal itu tidak dapat dihindari dan orang tersebut terpaksa masuk ke dalam situasi yang mereka takuti. Contohnya, seseorang (fobia dokter gigi) tidak pergi ke dokter gigi selama bertahun-tahun, padahal sebenarnya ia sangat membutuhkan perawatan gigi atau seseorang (fobia darah) yang mengalami kecelakaan. Apabila demikian, rasa panik sering terjadi.

Kata ‘sering' sangat penting dalam hal ini - rasa panik bukanlah sesuatu yang dapat diperkirakan dan tidak selalu terjadi. Banyak orang dengan fobia mengagetkan diri mereka sendiri dengan melewati situasi yang biasanya membuat mereka takut, sekalipun mereka tetap merasa tidak senang.

Gejala-Gejala Panic Attack
Bagi mereka yang merasa panik, gejalanya adalah sebagai berikut:

  • Jantung berdebar kencang
  • Kesulitan mengatur napas
  • Dada terasa sakit
  • Wajah memerah dan berkeringat
  • Merasa sakit
  • Gemetar
  • Pusing
  • Mulut terasa kering
  • Merasa perlu pergi ke toilet
  • Merasa lemas
Pengalaman ini dapat terjadi dengan sangat cepat sampai seseorang bahkan merasa bahwa mereka sedang mengalami serangan jantung. Meskipun, kekuatiran ini justru rasa panik itu sendiri. Beberapa orang dapat juga merasa bahwa reaksi tubuh mereka sangat ekstrim dan sangat tidak terkontrol. Bahkan, mereka merasa hanya sebagai pengamat dari apa yang terjadi pada tubuh mereka sendiri. Meskipun mereka tidak menjelaskan pengalaman di luar tubuh, mereka mendeskripsikan perasaan seolah-olah terpisah dari apa yang sedang terjadi. Atau seolah-olah seluruh situasi yang mereka alami tidak lah nyata.

Hal ini mengacu pada ‘depersonalisasi'. Kata itu terdengar lebih melegakan dibanding serangan panic attack, padahal hal itu bahkan lebih tidak menyenangkan. Terdapat sekelompok orang lainnya yang mengalami panic attack secara spontan. Hal ini biasanya dihubungkan dengan kecemasan umum - gejala ini dapat memuncak apabila terus menerus berlangsung. Tetapi, panic attack juga dapat terjadi pada saat yang tidak terduga. Apabila hal ini terjadi, ketakutan dapat terbangun kembali bila terjadi situasi yang sama dan dapat mengarah menjadi suatu fobia atau kecemasan umum.

Seberapa banyak orang yang mengalami fobia atau panic attack?
Beberapa jenis fobia lebih umum daripada yang lain. Lebih dari 10 % orang per tahunnya mengalami ketakutan untuk terbang (dengan pesawat), takut pergi ke dokter gigi atau takut melihat darah. Hal itu merupakan fobia yang umum. Fobia sosial lebih jarang terjadi, mempengaruhi sekitar 25 dari 1.000 orang setiap tahunnya. Agoraphobia terjadi pada sekitar 30 dari 1.000 orang setiap tahunnya dan jumlah itu meningkat tajam di antara kaum wanita. Panic attack mempengaruhi sekitar 10-30 dari 1000 orang dalam setahun - lagi-lagi, terjadi lebih banyak di antara wanita.

Apa yang dapat saya lakukan untuk menolong diri sendiri?
Langkah pertama adalah dengan menghentikan siklus yang telah terbangun. Mempelajari teknik relaksasi adalah sebuah cara yang baik untuk melakukan hal ini. Tubuh Anda secara insting dapat terpacu - hal itu bukanlah respon yang kita pelajari - dan relaksasi harus secara sadar dipelajari.

Terdapat dua tipe latihan relaksasi - ‘pikiran yang terarah' (guided fantasy) dan ‘tekanan otot' (muscle tension). Relaksasi bukanlah penyelesaian masalah yang cepat. Seperti keahlian lainnya, hal ini hanya dapat tercapai dengan latihan. Anda dapat menggunakan diagram pemantauan pikiran untuk mengukur apa yang terjadi di pikiran Anda dan seberapa panik Anda dalam situasi fobia. Kemudian, lakukan teknik relaksasi, coba untuk mengurangi kecemasan Anda dalam situasi fobia. Semua ini juga membutuhkan latihan.
Sumber : bbc
Halaman :
1

Ikuti Kami