Kemiskinan Di Indonesia Diyakini Bertambah

Nasional / 2 July 2007

Kalangan Sendiri

Kemiskinan Di Indonesia Diyakini Bertambah

Puji Astuti Official Writer
6423

JAWABAN.com - Angka kemiskinan 2007 yang akan diumumkan BPS hari ini diperkirakan meningkat menjadi 42-48 juta dari 39,01 juta orang pada tahun lalu. Hal itu terlihat dari pendapatan yang terus menurun serta beban hidup yang semakin meningkat.

Di sisi lain, pemerintah tidak mempunyai program yang komprehensif untuk menanggulangi kemiskinan. Hal itu terungkap dalam diskusi yang diselenggarakan Tim Indonesia Bangkit (TIB) di Jakarta, kemarin.Hadir dalam acara tersebut Iman Sugema, Ichsanuddin Noorsy, Hendri Saparini, Binny Buchory, dan Hendrawan Supratikno. Menurut Iman, jika ternyata angka kemiskinan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS menunjukkan penurunan, hal tersebut merupakan pesanan pemerintah. Dia mengaku telah mencium adanya indikasi tersebut beberapa waktu lalu.

"BPS diminta membuat perhitungan,minimal jumlah penduduk miskin berkurang 1% supaya kelihatan realistis," kata dia. Dia menjelaskan, angka kemiskinan yang rendah sangat baik bagi peningkatan citra pemerintah. Padahal, jika dilihat dari berbagai program yang dilakukan pemerintah, tidak ada satu pun yang mengarah pada pengentasan kemiskinan. Yang ada, kata dia, hanyalah pelabelan bahwa program yang dijalankan adalah program kemiskinan. "Misalnya, program wajib belajar 9 tahun atau program peningkatan kapasitas petugas kesehatan.

Itu kan tidak ada yang langsung mengarah pada pengurangan kemiskinan,"ujar dia. Bagi rakyat miskin, sebagian besar pengeluarannya digunakan untuk makanan,yakni hingga 64% dari pendapatan. Namun, dengan melonjaknya harga kebutuhan pokok sekarang, daya beli semakin turun. Demikian pula dengan kebijakan pemerintah yang menghapus program Bantuan Langsung Tunai (BLT) sehingga menurunkan pendapatan mereka. "Jadi susah untuk menerima data bahwa penduduk miskin Indonesia akan turun, kecuali kalau ada rekayasa data.Dalam studi yang saya lakukan, setiap ada penurunan pendapatan sebesar Rp5.000 akan menyebabkan pertambahan penduduk miskin sekitar 3 juta orang,"ujarnya.

Sementara itu, Hendrawan Supratikno mengatakan, perlu langkah-langkah yang luar biasa untuk mengurangi kemiskinan. Langkah itu bukan sekadar mengejar pertumbuhan ekonomi. Dia menyebutkan, ketika pertumbuhan ekonomi mencapai rata-rata 7%, pemerintah hanya mampu mengurangi penduduk miskin sebesar 1,6 juta. Hal yang sama diungkapkan Hendri Saparini. Dia meminta pemerintah lebih proaktif melaksanakan program antikemiskinan. Saat ini,yang dilakukan pemerintah hanya menjadi mediator.Ketika coba dimintai tanggapannya, Kepala BPS Rusman Heriawan tidak bisa dihubungi.(les)

Sumber : Aria Yudhistira - seputar-indonesia.com
Halaman :
1

Ikuti Kami