Setelah 9 Kali Keluar Masuk Penjara

Family / 6 February 2007

Kalangan Sendiri

Setelah 9 Kali Keluar Masuk Penjara

evrianty Official Writer
6860
Sumber Kesaksian: Onny Y
 

Terlibat dalam penjambretan, penjualan morfin dan perampokan merupakan hal yang biasa bagi Onny. Keluar masuk penjara telah dilakoninya selama 9 kali.

"Saya tertangkap, keluar masuk. Komdag (kepolisian Jakarta-red.) itu sudah bosan nangkap saya. Polisi-polisi Jakarta itu udah bosan nangkap saya. Tahun 70-80an di Jakarta itu cukup disegani-lah. Saya jadi bandar, saya ingat, saya adalah orang ketiga di Jakarta. Jadi saya punya bos itu dulu, orang luar, orang Thailand. Jadi saya orang ketiga di Jakarta yang disegani dalam dunia bisnis narkoba. Saya juga mengedarkan dari Jakarta-Bandung-Bali-Johor Malaysia-Singapura. Saya mengedarkan itu selama 13 tahun. Kalau morfin kami habis, kami cari uang dengan merampok, ngejambret diatas motor".

"Saya udah sering sekali overdosis, hampir mau mati. Saya pernah nggak sadar hampir kira-kira setangah jam, mata udah bolak-balik, itu udah hampir 6-7 kali. Tapi saya selalu pikir itu kurang. Dalam satu hari saya musti pake sampai 4 kali. Tapi kalau obatnya banyak, saya bisa pakai 9-10 kali. Pada suatu sore, saya lagi suntik, tiba-tiba digrebek. Saya ada barang bukti waktu itu. Saya dibawa ke komdag. Abis itu saya diproses. Saya paling malas disuruh ngaku sampai patah-patah badan saya, dipukul-pukul polisi. Sampai gigi saya habis semua. Dan setiap kali masuk penjara, mereka itu goyang teralis berebut supaya saya masuk kamar mereka".

Keluar masuk penjara yang telah dilaluinya tidak membuat Onny jera dan sadar. Akan tetapi di suatu pagi, setelah acara mabuk semalam, sesuatu terjadi atas dirinya.

"Tiba-tiba waktu saya pulang naik becak, saya ingat, saya dengar ada lagu pujian. Saya setop...."

Dengan langkah sempoyongan, Onny memasuki gereja untuk mengikuti kebaktian pagi itu.

"Waktu pendeta itu khotbah, saya tersentak sekali. Waktu itu dari 1 Timotius 1: 14-16. Ayat itu mengatakan "akulah orang paling berdosa, tetapi aku jadi contoh untuk banyak orang". Sehabis khotbah, ayat itu terngiang-ngiang. Kalau Paulus bisa dipakai, masakan saya tidak bisa dipakai?"

Setelah seharian merenung tentang Firman yang baru didengarnya, keesokan harinya ia memberanikan diri untuk bertemu pendeta, dan berniat untuk sekolah Alkitab.

"Saya minta sekolah. Ya, saya mau sekolah Alkitab. Dan akhirnya setelah sekolah dan diwisuda di Tawangmangu, saya pulang. Disitu saya berdoa, ‘Tuhan, kalau mau pakai saya, pakailah Tuhan. Karena saya tahu dan saya pernah hidup bersama dengan teman-teman saya itu. Saya mau melayani mereka. Banyak mereka yang tidak percaya bahwa saya menjadi Hamba Tuhan. Saya panggil mereka pelan-pelan dengan baik, saya ngak katakan pada mereka bahwa ‘kamu harus terima Yesus'. Saya nggak begitu. Saya harus beri contoh dulu, melalui kehidupan saya pribadi saya kasih liat. Jadi mereka lihat saya menjadi berkat. Saya bersyukur. Saya tahu ini bukan kegagahan saya. Saya tahu itu campur tangan Tuhan".

"Jujur, saya itu orangnya dari dulu walau 9 kali keluar masuk penjara, dipukul polisi, saya nggak pernah nangis. Tapi kalau saya menceritakan kebaikan Tuhan, saya pasti nangis, dan air mata saya keluar. Karena saya pikir semua yang saya jalani dulu masa lalu, itu saya pikir NOL besar. Tapi saya bersyukur Tuhan telah menjamah saya karena Dia tahu saya mau melayani Dia. Saya bersyukur karena begitu besar kasihNya pada saya. Dengan kesabaran yang luar biasa dalam hidup saya, baiknya Tuhan itu luar biasa. Saya nggak bisa menyelami, bahkan sampai hari ini saya nggak tahu apa yang harus saya perbuat untuk membalas kebaikan Tuhan.

1 Timotius1:14-16 "Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal".
Halaman :
1

Ikuti Kami