Bila Tawa Semakin Langka

Parenting / 14 December 2005

Kalangan Sendiri

Bila Tawa Semakin Langka

Fifi Official Writer
4219
Jika anda bertumbuh dalam keluarga bermasalah, ada kemungkinan anda akan bertumbuh terlalu cepat. Pada usia muda saya merasa seperti orang dewasa bertubuh mungil yang bertanggung jawab terhadap orang tua saya. Tidak ada banyak ruangan yang tersedia bagi masa kecil saya atau untuk tertawa. Itulah yang terjadi.

Kini saya kuatir jika saya menjalani kehidupan dengan terlalu serius, dan saya takut saya membawa keseriusan itu dalam pembinaan keluarga saya. Ketika anak saya Aidan membawa kerumah hasil test bahasa yang buruk, saya menjadi terlalu keras baginya. Ketika Julia menumpahkan sesuatu, daripada bereaksi dengan lembut, saya justru menaikkan suara saya - sepertinya menumpahkan jus itu amat berharga - dan mencaci maki tindakannya seperti anak yang yang sedang saya kuliahi. Saya merasa berasap (emosi). Semua karena saya melihat kehidupan dalam wujud bayang-bayang abu-abu dan hitam. Doa saya adalah bagaimanapun saya dapat menangkap kembali masa kecil saya yang hilang, bahwa saya mulai memberi ijin diri saya untuk mencakar-cakar dengan warna seperti merah tua dan magenta. Saya ingin menjadi orang tua pioneer yang tertawa pada kehidupan dan yang mengundang anak-anak saya sepanjang waktu untuk menunggangi kekocakan dalam hidup ini.

Para ilmuwan setuju. Studi belum lama ini menyatakan bahwa humor atau tawa memicu area yang sama di otak seperti halnya kokain. Berdasarkan jurnal Neuron - ahli saraf Stanford University mengamati enam belas orang yang melihat 42 kartun lucu dan 42 kartun tidak lucu. Kartun lucu ternyata menstimulasi system umpan balik di otak. Pelajaran dari hal ini : Tertawa lebih baik daripada candu. Tertawa itu bebas. Tertawa itu tidak punya effek samping, berbeda dari bersin mendadak atau sesuatu menjadi diluar kendali.

Kandungan yang Hilang

Bahkan jika anda tidak berjuang dengan segala sesuatu yang terlalu "berat" di rumah, bab ini akan memberikan pertolongan yang dinanti dari kebanyakan buku tentang pengasuhan keluarga. Humor dapat melakukan hal yang ajaib bagi perspektif sebagai orang tua. Tertawa adalah jalan yang penuh kuasa untuk meringankan tekanan dan melepaskan kemarahan. Itu menolong untuk menyembuhkan kita ketika kita berduka. Melalui berbagai cara, kita dapat menggabungkan humor dan tawa dalam pengasuhan keluarga, meski jika kita memiliki bakat alami sebagai seorang serius.

1. Menjadi seperti anak-anak. Anak-anak suka memanjat di kaki Yesus. Tuhan Yesus tidak anti pada anak-anak. Dia ikut tertawa. Rambut Tuhan diacak-abak anak-anak dan Dia menyambut pertanyaan penuh iman. Dan dia memerintahkan orang dewasa untuk menjadi seperti anak-anak - untuk mengjangkau kembali keriangan tanpa rasa bersalah yang pernah mereka miliki. Pernahkah memperhatikan bagaimana riuhnya tawa anak-anak? Hanya untuk percobaan, cobalah tertawa setiap setengah jam seharinya dan lihatlah jika hal itu tidak akan mengubahkan penampilan anda.

2. Jadilah penyimak. Bagian yang membantu perkembangan rumah yang diisi dengan tawa dapat dengan mudah disadari. Jika kita terlalu sibuk atau terlalu menyimpang maka kita akan kehilangan banyak kesempatan untuk menyinari dan menikmati keberadaan anak-anak kita. Karena saya sedang berada dalam pekerjaan yang berkembang, saya mengandalkan pasangan teman saya yang lucu untuk menghidupkan bagian ini. Teman saya Jeanne menawarkan dukungannya.

Saran utama saya bagi orang tua adalah : senangkan hati anak dan biarkan mereka mengetahuinya. Ketika mereka mengatakan sesuatu yang digemari, katakan pada mereka bahwa anda juga merasa hal itu menyenangkan. Ketika mereka menarik otot humor mereka, dukunglah mereka, apakah itu kostum yang memalukan yang telah mereka buang atau humor "garing" yang mereka buat.

Saya memastikan untuk tertawa ketika anak-anak saya mengatakan hal yang "bodoh". Saya menyukai tawa mereka ketika saya tertantang untuk melangkah keluar dari diri saya dan bertindak memalukan. Namun saya tidak dapat melakukan apapun hal ini jika saya menghindar dari kehidupan, lupa untuk mengamati keluarga saya dan membenamkan diri dalam masalah.

3. Mengingat. Tidak hanya saya mencoba untuk hidup dalam momen bersama anak dan suami saya yang terkadang bertindak "bodoh", namun saya juga mencoba untuk merekam momen menyenangkan itu. Jika saya tidak melakukannya, maka saya tidak akan punya perbendaharaan perkataan anak-anak seperti ini :

  • "Pikiran saya dikendalikan oleh imajinasi teman saya"
  • "Saya ingin menjadi orang yang benar-benar nyata. Bisakah?".
  • "Siapa yang lebih baik? Setan atau kue muffin?"
  • "Ketika bulan terlihat terbalik, kelihatannya kok seperti kuku ya".
  • "Tidak ada kehidupan dalam sereal".

Teman saya Jeanne juga mengetahui pentingnya mengingat sesuatu :

Ingatan membuat saya tertawa keras seperti ketika kejadian lucu terjadi pertama kalinya. Grace lulus kelas tiga SMA-nya, jadi dia tergerak untuk memberikan doa penutup, memimpin nyanyian sekolah, mengatakan pada murid-murid untuk memotong kuncir rambut dan kemudian melemparkan topi wisuda. Dia amat kuatir untuk melakukan lemparan topi wisudanya dengan benar, jadi dia mengambil topinya setelah doa dan melemparnya. Tapi bukannya melemparnya ke atas, dia melemparnya lurus seperti bintang film ninja. Hampir mengenai kepala juru foto. Fotografer itu mengambilnya dan mengembalikan lemparan itu pada Grace. Kemudian dia memimpin lagu sekolah dan semua berjalan baik setelah dia melakukan kebodohan itu. Saya tertawa terpingkal-pingkal memikirkan semua itu. Saya tertawa dan sekarang bisa menuliskan kejadiannya.

4. Menertawai diri sendiri. Belajar menertawai diri sendiri itu tidak mudah. Seringkali saya dapat tertawa ketika mengingat kembali, khususnya jika saya melihat waktu-waktu dibelakang. Satu kasus terjadi di Philadelphia Airport Caper. Satu hal yang yang membuat suami menjadi amat saya cintai dan menjadi satu alasan mengapa saya menikahi dirinya adalah karena keunikannya, humornya yang garing. Saya suka dia itu mampu mentertawai dirinya sendiri dan tidak membawa hidupnya terlalu serius. Sementara kami menunggu pesawat yang batal datang tepat waktu (yang membuat kami berada di rumah pada tengah malam sebelum hari pertama sekolah anak-anak kami), Patrick mampu menikmati waktu sementara saya berasap dan marah-marah. Dia memegang sepotong pizza di hadapan saya dan mengatakan : "Pada akhirnya pizza juga menjadi amat enak". Orang tua yang tertawa adalah mereka yang belajar seni.

5. Membagikan tawa itu. Jika kita bisa belajar untuk menertawai diri sendiri, jika kita dapat mengolah sikap anak-anak ketika dating pada Yesus memohon diri kita untuk tergabung dengan mereka, kita kemudian menetapkan panggung untuk membagikan tawa bersama anak-anak. Mereka menyadari bahwa tawa adalah bagian rumah yang sehat karena kita telah memberikan mereka ijin untuk mentertawai hidup. Mark Twain sekali waktu mengatakan : "Terhadap serangan tawa tidak seorang bertahan". Beberapa momen paling saya senangi dengan anak-anak adalah berkaitan dengan saling membagi tawa, khususnya disekitar meja makan. Itu akan berjangkit dan menyebabkan lebih banyak lagi tawa.

6. Nontonlah film lucu, bacalah buku humor. Seringkali membagikan tawa tidak muncul dari lingkungan kita sebanyak ketika kita membagikan pengalaman kita melalui media atau buku. Keluarga kami menikmati menonton film lucu bersama-sama dan mengutip baris demi baris. Kami baca buku yang sama dan tertawa bersamaan. Bagian yang lucu kami ingat berulangkali dan kami mengulangi terus bagian buku yang lucu.

7. Temukan humor dalam keadaan yang menjengkelkan. Pamela punya tawa yang paling bagus yang pernah saya dengar - jenis tawa yang membakar satu teater yang penuh dengan orang. Ketika saya pertama kali bertemu dengannya, saya memutuskan dia pasti punya kehidupan yang paling menyenangkan dari orang lain yang saya kenal. Ternyata tidak demikian. Selama bertahun-tahun dia dan suaminya berjuang dengan masalah kesuburan, ketika melalui semua itu, dia malah tertawa meski diantara air mata tangisnya. Satu musim panas saya dan Pamela duduk di meja piknik disekitar lingkungan pegunungan. Dia berkata : "Saya telah melalui prosedur terakhir. Saya gagal". Kami menangis bersama. Namun beberapa saat kemudian kami tertawa bersamaan. Satu tahun kemudian, diatas pantai danau Kanada, kami mendedikasikan bayi mereka kepada Tuhan - bayi adopsi yang ajaib.

Pamela masih terus tertawa; tawanya berkaitan oleh tawa anaknya. Saya suka kemampuannya untuk tertawa meski situasinya tidak baik, mengingatkan saya terhadap perkataan dalam Filipi 4:11-12 : Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.

Kala saya cenderung untuk pesimis, contoh hidup Pamela adalah satu hal yang saya harap bisa ditandingi, khususnya dalam pengasuhan keluarga saya. Apakah anak saya taat atau tidak , harapan saya adalah saya masih tetap dapat tertawa dan berhati lapang serta bersukacita. Kemampuan ini datang hanya melalui mendekatkan hati saya pada Tuhan yang menciptakan tawa pada awal mulanya.

8. Menyanyikan hal-hal yang sukar.. Kami suka menyanyi. Seringkali kami menyanyikan peraturan rumah kepada anak-anak. Sering juga kami mendeklamasikannya, bahkan men-setnya menjadi sebuah lagu, contohnya :

Kamar Sophie luas, besar dan berantakan
Saya harus melangkahi pakaiannya
Jika dia tidak membereskannya sekarang
Ibunya mungkin hanya melahirkan seekaor sapi.

Menyanyi, seperti halnya tertawa, akan menghancurkan tekanan dan meringankan atmosfir. Kita membiakkan rasa yang sama di musik, sehingga ketika kami mengendarai mobil di jalanan ketika pergi ke sekolah, kami dapat menyanyikan lagi U2 dan menyanjungkan semua hal tentang Bono.

9. Menceritakan ulang dan menciptakan momen yang memalukan. Anak-anak suka mendengar tentang saat-saat memalukan. Ketika Patrick menceritakan kembali hari pertamanya di sekolah umum - kelas tujuh - ketika dia hanyalah seorang ABG yang mengenakan baju overall, anak-anak kami tertawa. Cerita kami tentang kisah memalukan menolong anak-anak menyadari bahwa membuat kesalahan dan melihat suatu kebodohan hanyalah bagian dari kehidupan. Berkat dari saat sulit adalah bisa mentertawainya di kemudian hari.

Kami punya teman yang berspesialisasi menciptakan momen memalukan. Sekali waktu, selama film kepahlawanan, dia berdiri di teater dan memimpin seluruh penonton menyanyikan lagu kebangsaan. Ini benar-benar terjadi dan memalukan.

Sementara makan bersama Sophie satu hari di sekolah, saya menggoda : "Sophie apa yang akan kamu lakukan jika saya berdiri diatas meja makan ini dan menyanyikan satu lagu dengan amat keras?". Saya pasti tidak melakukannya, namun itu hanya untuk menakut-nakuti dia jika hal itu bisa terjadi. Sesekali, mengundang hal memalukan yang mungkin terjadi dapat membuat humor terhadap situasi yang membosankan dan monoton. Pada kenyataannya, adalah penting untuk menaksir momen yang ada. Namun tidak pernah baik untuk mencoba mempermalukan seorang anak.

10. Menikmati sehatnya humor. Memasukkan tawa dalam rumah adalah resep untuk kesehatan. Raja Salomo orang paling berhikmat yang pernah ada - memuji kebaikan perkataan mulut yang gembira:

Amsal 15:15 : Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta.
Amsal 17:22 : Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.


Mengajarkan dan hidup dalam ayat-ayat diatas akan menyebabkan tidak hanya pada tubuh kita namun juga pada tekanan hidup kita. Hampir mustahil untuk merasakan tekanan ketika kita tertawa. Pertimbangkan keuntungan kesehatan dari humor :

  • Terapi humor telah menjadi jalan baru berkaitan dengan stress.
  • Jonathan Swift mengatakan ; "Dokter terbaik di dunia adalah Dr. Diet, Dr. Quite (Dr. Tenang) dan Dr. Merryman (Dr. Gembira)". Sebagai orang tua pioneer kita harus mengunjungi Dr. Gembira paling tidak tiga kali perhari.
  • Orang dewasa tertawa sekitar lima belas kali seharinya - lebih sedikit dibanding anak-anak.
  • Orang yang tertawa melepaskan hormone endorphin. Juga mengurangi tegangan otot, menstimulasi jantung dan paru-paru, dan menaikkan tingkat oksigen dalam darah.
  • Orang yang tertawa memicu system imunisasi, bahkan mengaktifkan sel T.
  • Bill Cosby mengatakan : "Jika kamu dapat tertawa suatu hal, kamu menyelamatkan hal itu"

11. Kejutan. Spontanitas adalah elemen kesehatan dari kehidupan keluarga. Anak saya tahu saya adalah orang yang tergopoh-gopoh sejak dari awalnya, mudah terkaget-kaget. Jadi mereka melompat pada saya dan mengejutkan saya. Mereka suka melihat saya menjerit atau melihat bawaan saya terbang berantakan. Patrick dan saya sering berpura-pura serius, padahal tidak. Ketika anak kami bertanya : "Apa yang kita lakukan hari ini?". Kami seringkali menjawab : "Makan biji buncis" atau "Berlari keliling rumah dengan pakaian renang kami". Kami mencoba menjaga anak-anak tetap mengira-ngira dan ketika semua berjalan sesuai harapan, kami mengejutkan mereka.

12. Jangan bawa diri anda terlalu serius. Ibu saya sering memberi saya saran bijaksana bahwa bukanlah hal yang baik untuk membuat diri kita terlalu serius. Saya masih berjuang tentang menjalani hidup dengan terlalu serius, khususnya mengenai pengasuhan anak-anak - yang adalah masalah serius.

Teman saya Jeanne belajar tentang kebenaran suatu kejutan bahwa tertawa dapat pecah selama pembinaan yang serius oleh orang tua.

Sekali waktu saya mengkuliahi Luke tentang sesuatu hal yang salah yang ia lakukan. Saya merasa seperti menuangkan perspektif yang baik dalam kedalaman kepalanya yang kecil, dan saya meletakkannya melalui wajah terkudus saya. Saya benar-benar berpikir saya telah memberikan sesuatu padanya. Dia melotot begitu serius pada saya ketika saya berkata-kata. Kemudian dalam pertengahan kata-kata saya, dia menjangkau tangannya, membuat jari tangannya yang kecil seperti huruf V dan memencet hidung saya antara jari tengah dan telunjuknya. Saya berteriak, hilang semua perkataan dalam pikiran dan berkata : "Luke, mengapa kamu memencet hidung saya?". Dia tertawa dan berkata dia juga bahwa tidak tahu. Saya memeluk dirinya dan meninggalkan ruangan. Berakhirlah kuliah itu. Mulailah persahabatan dengan anak saya.

Jika kita telah lama mengarahkan anak-anak kita pada kehidupan, penting sekali untuk kita menanamkan gaya hidup tertawa. Tanpa itu, kita mungkin hanya menghasilkan anak-anak alim tapi bukan anak-anak yang berebutan di kakinya Tuhan.

Melalui masa kecil yang sulit, tahun-tahun kesakitan kala penyembuhan dan musim pengasuhan sebagai orang tua, memungkinkan anda untuk dapat bernyanyi - dengan senyum di wajah - Nehemia 8:10 mengatakan : "Hari ini adalah kudus bagi TUHAN Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!". Biarlah nyanyian penuh tawa sukacita menjadi nyanyian keluarga anda.
Halaman :
1

Ikuti Kami