Selamatkan Anak Anda Dari Film Sampah

Parenting / 14 December 2005

Kalangan Sendiri

Selamatkan Anak Anda Dari Film Sampah

Fifi Official Writer
3344
Saat ini, tayangan beragam film yang hadir di setiap rumah lewat televisi merupakan makanan sehari-hari bagi anak-anak. Berbagai tayangan dan adegan yang disajikan televisi semakin beragam. Namun sayang sekali, lebih dari 70 persen film dan sinetron yang diproduksi lokal ataupun import bernilai kekerasan dan mengumbar seksualitas. Pemyataan itu diambil dari hasil penelitian mahasiswa psikologi Universitas Indonesia, yang dilontarkan dalam seminar "Apa yang Dilihat Anak dalam Film",'yang diadakan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Memang, tayangan film dan televisi sangat berpengaruh bagi seorang anak, tetapi pengaruh yang terjadi itu dapat bersifat positif ataupun negatif. Bila para orangtua menginginkan agar anak-anaknya sehat lahir-batin, maka mereka hanya akan menampilkan film-film yang sehat bagi anaknya.

Film yang baik dan sehat, sebenarnya akan sangat baik untuk ditonton seorang anak. Film yang sehat adalah film yagn mampu memenuhi isnting hidup yang bersifat konstruktif. Artinya tayangan yang mampu memenuhi kebutuhan akan keindahan, logika, rasa ingin tahu, petualangan, dan tokoh-tokoh positif yang bisa ditiru. Orang tua harus mampu memilih dan memilah, mana sih tayangan yang cocok untuk anak-anaknya.

Peran Orangtua
Agar nilai positif dari sebuah film itu bisa dinikmati anak-anak, orangtua perlu membiasakan diri untuk menyadari akan kemajuan industri hiburan. Orangtua harus mengenali bahkan meningkatkan apresiasi tentang media khususnya film dan televisi.

Film yang baik untuk konsumsi anak adalah tayangan yang bisa menghibur sekaligus menyentuh perasaan serta kepekaan anak-anak. Film yang baik, seharusnya mampu mengajak anak keluar dan lingkungan rutin mereka sehari-hari.

Dengan begitu, si anak akan mengenal pada dunia yang lebih luas serta berpikir terbuka. Film yang layak ditonton anak juga harus dapat mengajak anak untuk dekat ke alam lingkungan. Sehingga, dengan film yang ditonton anak, mereka bisa lebih mengenal status atau kelas-kelas sosial dalam masyarakat serta mampu mengerti kekurangan diri dan orang lain. Film yang layak ditonton anak-anak juga harus film yang berhati-hati dalam penempatan "dramatic device", seperti kemarahan, kekerasan, ataupun konsumerisme dalam penceritaan.

Selain itu para orangtua sangat perlu membaca-baca media cetak sampai internet. Dengan cara itu, para orang tua dapat membantu anak dalam memilih tontonan yang baik dan layak bagi anak-anak.

Peran orangtua memang sangat penting dan dominan untuk menjaga anak-anak dari tayangan tidak bermutu yang bisa merusak kehidupan anak. Untuk itu, orang tua harus terus belajar dan tentunya merniliki ketekunan dan kesabaran dalam membimbing dan mendampingi anak-anaknya.
Halaman :
1

Ikuti Kami