Pembagian Tanggung Jawab Pasutri Bekerja

Marriage / 14 December 2005

Kalangan Sendiri

Pembagian Tanggung Jawab Pasutri Bekerja

Fifi Official Writer
7722
Kesibukan pekerjaan kadangkala begitu menyita waktu, sehingga sebagai isteri Anda tersendat menjalani peran dan tanggung jawab ganda. Alangkah baiknya jika Anda dapat berbagi tugas dengan suami dalam urusan pengasuhan anak dan rumah tangga.

Sebagai ibu bekerja, anda tentu memiliki tanggung jawab dan peran ganda yang tidak dimiliki ibu yang tidak bekerja. Bila keadaan membuat Anda tidak bisa memenuhi berbagai tugas yang berhubungan dengan pengasuhan anak dan mengurus rumah tanga, rasanya Anda tak perlu sungkan untuk meminta bantuan suami dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di rumah.

Untuk itu, Anda berdua perlu bersama-sama mengkomunikasikan pembagian tugas dan tanggung jawab ini, sehingga diperoleh suatu kerja sama yang baik dalam melaksanakan peran Anda berdua sebagai orang tua.

Berbagi tanggung jawab
Bagaimana jika, saat anda maupun suami sama-sama memiliki kesibukan yang begitu padat di kantor, namun di saat itu pula si kecil sakit, apa yang harus dilakukan? Tentu saja, baik Anda maupun suami harus melihat kembali seberapa penting kegiatan yang harus anda berdua lakukan di kantor, dan memperhitungkan keadaan si kecil yang membutuhkan kehadiran orang tuanya. Di saat seperti ini, kondisi anak yang tengah memerlukan pertolongan medis tampaknya tak bisa menunggu anda dan pasangan menyelesaikan pekerjaan di kantor terlebih dahulu. Dengan demikian, mau tak mau, salah satu dari anda harus ada yang mengalah meninggalkan kesibukan di kantor demi si buah hati.

Bila Anda dan suami dapat mengkomunikasikan hal tersebut dengan baik maka pembagian tugas akan lebih mudah dilakukan ketimbang pasangan suami isteri yang sulit mengkomunikasikan pembagian tanggung jawab ini. Ini karena dalam kehidupan rumah tangga sehari-hari, pembagian tanggung jawab mengenai urusan rumah tangga perlu Anda negosiasikan dengan suami. Dengan begitu, di antara Anda berdua ada kesepakatan dan jalinan kerja sama yang baik dalam menangani peran dan tanggung jawab rumah tangga.

Berdampak positif
Adanya pembagian tanggung jawab pengasuhan anak dan mengurus rumah tangga antara Anda dan suami, juga berdampak positif bagi si kecil. Dengan keterlibatan suami dalam mengurus dan mengasuh si kecil maka akan tercipta pula hubungan yang erat dan hangat antara ayah dan anak. Hal ini akan membawa pengaruh yang baik pula bagi proses pertumbuhan dan perkembangan buah hati Anda.

Ini terungkap dalam makalah berjudul "Changing Patterns of Work and Family Roles", yang ditulis oleh Joseph H. Pleck . Menurut Pleck, keterlibatan ayah dan ibu yang bersama-sama mengasuh buah hatinya akan membuat pertumbuhan dan perkembangan anak semakin sehat. Pengasuhan juga lebih seimbang bila pekerjaan kedua orang tua berada pada tingkat yang sejajar. Oleh karena itu, sebetulnya, keberadaan ibu di dunia kerja bukan alasan rendahnya kualitas pengasuhan ibu.

Pembagian tanggung jawab bersama ini akan berhasil tidak saja oleh komunikasi dan kesepakatan Anda berdua, tetapi juga bergantung pada beberapa hal, misalnya sikap setuju dan sikap mendukung yang suami tunjukkan pada ibu yang bekerja, sikap dan fleksibilitas tempat kerja anda berdua, dan sistem pendukung seperti pengasuh anak, nenek, kakek, atau kerabat yang anda libatkan dalam pengasuhan si kecil.

Tetap fleksibel
Suatu keharusan bahwa aturan yang disepakati agar tetap fleksibel. Berikut ini kiat-kiat yang dapat Anda dan suami terapkan agar dapat berbagi tugas mengasuh si kecil atau pun mengurus rumah tangga secara fleksibel:

  • Evaluasi kembali pembagian tugas yang ada
Tidak sedikit masalah rumah tangga yang muncul akibat perbedaan pandangan mengenai bagaimana seharusnya orang yang berbeda gender, bertingkah laku dan berinteraksi. Seorang suami yang berpikir bahwa ia harus mengikuti bayang-bayang sang ayah dengan peran tradisionalnya, atau yang merasa tidak nyaman bila isteri bekerja di kantor dan memiliki penghasilan sendiri, terlebih lagi bila penghasilan isteri lebih besar; seharusnya menanyakan kembali pada diri sendiri, mengapa? Apa untung dan rugi memiliki pandangan seperti ini bagi kelangsungan hidup keluarga Anda kelak?

Hal yang sama juga berlaku bagi para isteri yang merasa kehilangan rasa hormat pada suami, jika suami tidak bekerja, memiliki pendapatan yang lebih rendah atau suami terlihat acuh tak acuh dan tidak berpartisipasi dalam mengasuh si kecil atau pun mengurus rumah tangga. Bila ini terjadi, ada baiknya anda dan suami menelaah kembali peran anda bersama suami. Sudahkah ada pembagian tugas yang seimbang? Apakah pembagian tugas ini dirasa tak adil oleh Anda atau pun suami?

  • Luangkan waktu untuk mendiskusikan masalah pekerjaan dan rumah tangga
Di tengah kesibukan Anda bekerja, ada baiknya bila Anda dan suami bersama-sama menyempatkan diri membicarakan masalah pekerjaan dan rumah tangga secara terbuka dan rasional. Pilih saat dan tempat yang tepat untuk membicarakannya berdua tanpa gangguan pekerjaan atau anak-anak.

  • Tegaskan pembagian tugas pengasuhan dan pekerjaan rumah tangga, serta ringankan hati untuk saling memuji
Terkadang, baik isteri maupun suami memiliki perasaan bahwa pekerjaan rumah tangga yang mereka lakukan, tidak dihargai oleh pasangannya. Ini membuat mereka merasa tak perlu melakukannya secara optimal. Untuk menghindari situasi seperti ini, Anda dan suami dapat membuat suatu pembagian tanggung jawab dan tugas yang jelas.

Anda dapat mengajak suami untuk mencoba saling berganti tugas, pekerjaan dan tanggung jawab rumah tangga. Dengan demikian rasa saling menghargai muncul bila anda maupun suami merasakan betapa sulit atau pun lelah mengerjakan hal-hal yang biasanya pada awalnya, baik Anda atau pun suami, menganggapnya sebagai sesuatu yang mudah. Saling memberikan pujian juga dapat menjadi satu nilai tambah dalam hal ini.
Halaman :
1

Ikuti Kami