Antara Buku, Ayah, dan Anak

Parenting / 13 December 2005

Kalangan Sendiri

Antara Buku, Ayah, dan Anak

Fifi Official Writer
3734
Tak banyak yang sadar, bahwa ternyata antara ayah, anak dan buku punya hubungan khusus yang sangat esensial. Apakah anda seorang ayah dan sangat peduli dengan pendidikan si buah hati? Bukanlah sesuatu yang aneh jika tak sedikit ayah masa kini sangat peduli dengan kebutuhan anak. Tak hanya itu, mereka juga sangat menikmati keterlibatannya dalam meningkatkan kecerdasan si kecil.

Ayah, sang guru

Studi yang dilakukan ahli-ahli di negara maju memperlihatkan adanya pergeseran peran ayah dibanding beberapa dekade lampau. Dari sini, masyarakat maju melanjutkan studi untuk melihat lebih spesifik pergeseran yang sebenarnya terjadi. Wassilios E. Fthenakis , seorang peneliti di Jerman baru-baru ini membuat studi besar tentang ayah. Upayanya didukung oleh pemerintah Republik Federal Jerman, khususnya Kementerian Keluarga.

Cukup mencengangkan bahwa para ayah modern di Jerman tak lagi menerjemahkan tugas utamanya sebagai pencari nafkah. Mereka mengidentikkan tugas utama sebagai pendidik keluarga, terutama pendidik anak-anak. Ini diwujudkan dengan kepedulian para ayah pada pendidikan anak-anak serta terlibat langsung dalam pengasuhan dan tumbuh kembang anak. Artinya, ayah-ayah di Jerman tak hanya suka terlibat kegiatan mengganti popok dan memandikan bayi. Mereka juga sangat menikmati kegiatan mengajarkan PR atau membacakan buku cerita pengantar tidur. Tak pelak lagi, buku menjadi sarana paling efektif mendampingi ayah "si pendidik".

Kreatif bersama buku

Bagaimana cara ayah menjadi sahabat anak dalam mempelajari segala hal baru melalui buku? Membacakan cerita untuk anak tidak sama dengan membaca laporan keuangan atau proposal proyek: datar, berkesinambungan dan serius. Seni membacakan buku untuk anak terletak pada cara membaca yang menarik, intonasi naik-turun, ekspresi bercerita dan improvisasi. Sebab, bahasa buku kurang hidup kalau dibacakan secara monoton, meskipun gambarnya menarik.

Selain membacakan cerita dengan cara menarik, anda dapat memberi ‘bumbu' dengan menyisipkan kejutan. Misalnya, dengan gerakan menerkam si kecil, saat Anda sedang bercerita tentang harimau yang menerkam rusa. Bisa juga ayah melibatkan fantasi dan imajinasi untuk menambah seru jalannya cerita. Kejutan juga tidak hanya disenangi anak! Menurut penelitian, kejutan ( surprise ) akan mencerdaskan anak karena merangsang tumbuh kembang otak. Tetapi pada dasarnya, tidak hanya anak yang memperoleh manfaat dengan membacakan buku secara menarik. Sebagai "guru", ayah juga jadi semakin mengenal si kecil.

Buku tak hanya berguna untuk dibacakan. Buku cerita anak atau ensiklopedia anak dapat menjadi sumber inspirasi untuk kegiatan bermain. Ada juga ayah yang malas membacakan buku dan lebih suka aktivitas bermain dengan si kecil. Untuk tipe ayah seperti ini, jangan kecil hati. Tetaplah mencari buku yang kira-kira dapat menggugah anda dan si kecil berinteraksi bersama dalam permainan. Bukankah ini juga cara kreatif menghadirkan buku dalam kehidupan anak sejak dini?(
Halaman :
1

Ikuti Kami