Menolong Anak Membangun Integritas

Parenting / 13 December 2005

Kalangan Sendiri

Menolong Anak Membangun Integritas

Fifi Official Writer
4404
Selama bertahun-tahun orang tua saya telah berusaha mengajarkan saya bagaimana menjadi seorang yang berintegritas. Integritas, bagaimanapun, bukanlah suatu nilai yang mudah untuk dilewatkan begitu saja. Itu sesuatu yang harus tumbuh dalam diri kita. Kala saya seorang remaja, saya hanya menganggap bahwa satu hari saya bangun dan mendadak saya menjadi seorang yang memiliki integritas. Hal itu seperti memutuskan untuk mengikuti lomba lari marathon. Meski dengan hasrat dan sikap mental yang benar, namun tanpa melalui latihan harian, saya akan tumbang dalam beberapa mil. Seperti itulah, integritas tidak dibangun semata-mata dari sekedar hasrat. Integritas terbangun dari latihan harian dengan melakukan hal-hal secara benar.

Sebagai orang tua anak yangmasih remaja, tolonglah mereka memahami bahwa integritas adalah suatu proses dan bukan memperbaiki sesuatu dengan cepat. Proses pembangunan integritas dimulai dengan menolong remaja memahami tiga langkah penting.

Langkah Pertama : Menggambarkan Garis Batas

Selama permainan sepak bola, pernahkah anda memperhatikan bagian lapangan mana yang paling mengalami kerusakan? Itu biasanya di bagian tengah karena semakin dekat pemain ke bagian pinggiran, semakin sering dia berlari keluar dari batas lapangan. Seperti team lawan dalam permainan sepakbola, setan mencoba membuat kita keluar dari jalur yang benar. Semakin dekat kita ke garis batas di tepi lapangan, semakin dekat dia untuk mempengaruhi kehidupan kita. Sebagai orang tua, kita perlu mengajarkan anak remaja bagaimana menjaga langkah agar tidak keluar garis batas. Kuncinya ialah mengajarkan mereka untuk menciptakan satu garis baru, misalnya : sepuluh meter jauhnya dari garis asli. Dengan kata lain : mereka perlu meninggalkan ruang terciptanya kesalahan. Kala setiap orang membuat kesalahan, memiliki ruang sebelum anda melangkah keluar jalur dapat menjadi satu perbedaan antara kehilangan hanya beberapa meter dan kekalahan total dalam permainan.

Langkah Kedua : Menjadi Waspada Dengan Pilihan Kita

Sebagai tambahan dari adanya pengaruh setan, kekuatan lain yang merusak integritas adalah apa yang disebut rasionalisasi. Sekarang ini test kejujuran kelihatan seperti kalimat : "Semua perbuatan bisa diterima selama kamu tidak tertangkap basah" atau "Hal itu tidak terlalu buruk, semua orang melakukannya kok". Sebagai orang tua, kita perlu mengajarkan anak-anak kita untuk menghentikan bertanya tentang apa yang salah dengan suatu pilihan. Malahan, kita perlu mengajarkan mereka untuk bertanya tentang apa yang benar dengan pilihan mereka. Jika kita dapat menolong para remaja untuk mempertimbangkan apakah tindakan mereka membuat mereka lebih dekat atau lebih jauh dari integritas, maka pertempuran yang sesungguhnya akan dimenangkan.

Sekitar enam bulan yang lalu, setiap hari saya membaca sebuah sajak kecil diatas komputer saya. Sajak ini menjadi kunci membangun integritas dalam kehidupan saya. Bunyinya :

Pilihan kita buat setiap hari
Mendiktekan kehidupan yang kita jalani
Untuk memiliki diri yang benar

Secara mendasar, ini adalah pesan yang sama yang Lukas katakan dalam kitab suci : "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. (Lukas 16:10a). Kala masih remaja saya tidak mengerti pentingnya ayat ini. Sejak itu, dibutuhkan banyak rasa sakit dan kerendahan hati untuk menyadari bahwa bagaimana kita menangani hal-hal kecil mendiktekan bagaimana saya bereaksi terhadap masalah-masalah yang lebih besar. Kini saya mengerti bahwa semua kebohongan "putih" yang saya katakan, menetapkan bunyi hidup saya. Oleh karena itu, semenjak saya tidak dilindungi oleh kebenaran, saya sesungguhnya sedang menjaga diri dari adanya pertumbuhan integritas. Saya sekarang memulai setiap hari dengan memikirkan pilihan yang saya bisa buat dan bagaimana pilihan itu bisa mendiktekan hidup saya. Bagi saya "Untuk memiliki diri yang benar" makna sederhananya adalah apa yang Tuhan inginkan bagi hidup saya dan menjadi benar sesuatu kehendakNya

Langkah Ketiga : Akuntabilitas

Kunci untuk mengelola integritas ialah melalui akuntabilitas. Akuntabilitas secara sederhana dijelaskan sebagai : bertanggung jawab terhadap orang lain untuk komitmen yang telah anda buat. Jika anak remaja anda berhasrat terhadap integritas, doronglah mereka untuk untuk meminta orang yang lebih tua, pelayan remaja, guru atau pelatih mereka memberikan pelajaran akuntabilitas. Kandungan pentingnya ialah memiliki seseorang untuk memberikan pertanyaan sulit. Sebagai contoh : "Apakah kamu kompromikan standar moral pada kencan kamu semalam?", atau "Pernahkah kamu tidak jujur atau berbohong sepanjang minggu ini?". Secara ideal, pertanyaan ini mendorong kita untuk secara hati-hati dan penuh doa mempertimbangkan pilihan kita karena kita tahu bahwa seseorang akan mengeceknya dari hidup kita.

Sebagai orang tua, mulailah berdoa untuk orang yang tepat yang dapat memberikan akuntabilitas bagi remaja anda. Lebih dari itu, doronglah anak remaja anda untuk menuliskan satu garis batas dan kemudian berdiri sepuluh meter dari garis batas itu. Tolong mereka untuk melihat bagaimana pilihan mereka akan mendiktekan kehidupan yang mereka jalani. Integritas akan terbangun kedalam hati mereka yang mengerti mengapa perlindungan terhadap hal-hal kecil dapat memimpin mereka terhadap apa yang George Washington paling inginkan - karakter dari seorang manusia yang jujur.
Halaman :
1

Ikuti Kami